SEJARAH
KITAB AL-QUR’AN
Oleh Imron Yusril Ma’ruf
19/XI MIA 5
A.
Pengertian
Al-Qur’an
Al-Qur’an
merupakan kitab suci agama Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
melalui Malaikat Jibril. Al-Qur’an diyakini sebagai kitab penutup atau sebagai
kitab penyempurna dari kitab-kitab Allah SWT yang sebelumnya. Al-Qur’an murni
merupakan wahyu Allah SWT dan bukan semata-mata merupakan perkataan Nabi
Muhammad SAW. Al-Qur’an berisi petunjuk yang dapat menuntun manusia ke jalan
yang lurus.
Di
dalam Al-Qur’an terdapat 114 surat. Beberapa pendapat dai para ulama menyatakan
jumlah ayat Al-Qur’an terdiri atas 6.236 ayat dan terdapat pula yang menyatakan
bahwa Al-Qur’an terdiri atas 6.666 ayat. Selain itu Al-Qur’an dibagi menjadi
554 ruku’, setiap ruku’nya terdapat tanda ‘ain.
B.
Proses Turunya
Al-Qur’an
Al-Qur’an
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan periode dan berbagai cara. Al-Qur’an
di turunkan menjadi 2 periode yaitu:
1.
Periode Mekah
Periode Mekah sendiri
yaitu saat Nabi Muhammad SAW sedang berada di Mekah yaitu pada sekitar tahun
610-622M sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Karena ayat-ayat tersebut
diturunkan keada Nabi Muhammad SAW pada saat berada di Mekah maka ayat-ayat
tersebut disebut sebagai ayat-ayat Makiyyah. Jumlah dari ayat-ayat Makiyyah yaitu
sekitar 4.726 ayat dan terdiri atas 89 surat.
Ciri-ciri surat
Makkiyah yaitu isi suratnya berupa tauhid atau keimanan, pahala dan siksa,
ajaran tentang budi pekerti luhur tata cara pergaulan yang baik antar makhluk.
Surat Makiyyah ayat-ayatnya pendek. Selain itu banyak terdapat seruan kepada
seluruh manusia.
2.
Periode Madinah
Periode Madinah sendiri
yaitu saat Nabi Muhammad SAW sedang berada di Madinah yaitu pada sekitar tahun
622-632Msesudah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah hingga turunnya ayat yang terakhir.
Karena ayat-ayat tersebut diturunkan keada Nabi Muhammad SAW pada saat berada
di Madinah maka ayat-ayat tersebut disebut sebagai ayat-ayat Madanuyyah. Jumlah
dari ayat-ayat Madaniyyah yaitu sekitar 1.510 ayat dan terdiri atas 25 surat.
Ciri-ciri surat
Madanuyyah yaitu isi suratnya berupa hukum-hukum dalam bidang kehidupan
meliputi ibadah muamalah, jihad, kenegaraan dll. Surat Madaniyyah ayat-ayatnya
panjang. Selain itu itu banyak terdapat seruan kepada kaum mukmin.
Sedangkan
cara Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yaitu sebagai berikut:
1.
Malaikat Jibril
menyampaikan wahyu dengan langsung memasukan ke hati Nabi Muhammad SAW.
2.
Malaikat Jibril
menyampaikan wahyu dengan menampakan diri sebagai manusia dan membacakan wahyu
di hadapan Nabi Muhammad SAW.
3.
Malaikat Jibril
menyampaikan wahyu dengan menampakan wujud aslinya membacakan wahyu di hadapan
Nabi Muhammad SAW.
4.
Malaikat Jibril
menyampaikan wahyu seperti bunyi lonceng yang berbunyi terus-menerus.
C.
Penulisan
Al-Qur’an
Pada
masa Nabi Muhammad SAW, Al-Qur’an belum ditulis seperdi saat ini karena Nabi
Muhammad SAW melarang untuk menulisnya. Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, dan
kepemimpinan Islam dilanjutkan oleh Abu Bakar dan pada masa khalifah tersebut
banyak orang yang ingkar dan memusuhi Islam sehingga terjadi perang antara
orang Islam dengan orang munafik. Sehingga banyak penghafal Al-Qur’an yang
wafat dalam peperangan tersebut. Melihat kenyataan yang demikian Umar bin
Khatab menyarankan Abu Bakar untuk mengumpulkan Al-Qur’an dan menulisnya supaya
kelak jika para penghafal Al-Qur’an itu wafat, tetap bias dipelajari oleh
generasi berikutnya. Namun Abu Bakar tidak setuju karena Nabi Muhammad SAW
melarang hal tersebut.
Setelah
dirundingkan, akhirnya Abu Bakar mengalah dan menyetujui gagasan pengumpulan
ayat-ayat Al-Qur’an untuk ditulis dalam suatu mushaf atau lembaran-lembaran.
Kemudian Umar Bin Khatab memerintahkan Zaid Bin Tsabit untuk segera
mengumpulkan dan menulisnya. Sehingga pada masa Umar Bin Khatab penulisan
Al-Qur’an sudah selesai ditulis dalam 5 kitab dan disimpan di 5 tempat yang
berbeda.
Pada
masa khalifah Usman Bin Affan, beliau menginginkan supaya Al-Qur’an yang
terdiri dari 5 kitab tersebut tetap utuh maka kitab tersebut dijadikan satu dan
ditulis kembali dalam suatu mushaf yang disebut mushaf usmani sebagaimana
Al-Qur’an yang kita kenal sekarang ini.
No comments:
Post a Comment