19/01/2015

SEJARAH KITAB AL-QUR’AN

SEJARAH KITAB AL-QUR’AN
19/XI MIA 5

A.    Pengertian Al-Qur’an
            Al-Qur’an merupakan kitab suci agama Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril. Al-Qur’an diyakini sebagai kitab penutup atau sebagai kitab penyempurna dari kitab-kitab Allah SWT yang sebelumnya. Al-Qur’an murni merupakan wahyu Allah SWT dan bukan semata-mata merupakan perkataan Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an berisi petunjuk yang dapat menuntun manusia ke jalan yang lurus.
            Di dalam Al-Qur’an terdapat 114 surat. Beberapa pendapat dai para ulama menyatakan jumlah ayat Al-Qur’an terdiri atas 6.236 ayat dan terdapat pula yang menyatakan bahwa Al-Qur’an terdiri atas 6.666 ayat. Selain itu Al-Qur’an dibagi menjadi 554 ruku’, setiap ruku’nya terdapat tanda ‘ain.

B.     Proses Turunya Al-Qur’an
            Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan periode dan berbagai cara. Al-Qur’an di turunkan menjadi 2 periode yaitu:
1.      Periode Mekah
Periode Mekah sendiri yaitu saat Nabi Muhammad SAW sedang berada di Mekah yaitu pada sekitar tahun 610-622M sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Karena ayat-ayat tersebut diturunkan keada Nabi Muhammad SAW pada saat berada di Mekah maka ayat-ayat tersebut disebut sebagai ayat-ayat Makiyyah. Jumlah dari ayat-ayat Makiyyah yaitu sekitar 4.726 ayat dan terdiri atas 89 surat.
Ciri-ciri surat Makkiyah yaitu isi suratnya berupa tauhid atau keimanan, pahala dan siksa, ajaran tentang budi pekerti luhur tata cara pergaulan yang baik antar makhluk. Surat Makiyyah ayat-ayatnya pendek. Selain itu banyak terdapat seruan kepada seluruh manusia.
2.      Periode Madinah
Periode Madinah sendiri yaitu saat Nabi Muhammad SAW sedang berada di Madinah yaitu pada sekitar tahun 622-632Msesudah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah hingga turunnya ayat yang terakhir. Karena ayat-ayat tersebut diturunkan keada Nabi Muhammad SAW pada saat berada di Madinah maka ayat-ayat tersebut disebut sebagai ayat-ayat Madanuyyah. Jumlah dari ayat-ayat Madaniyyah yaitu sekitar 1.510 ayat dan terdiri atas 25 surat.
Ciri-ciri surat Madanuyyah yaitu isi suratnya berupa hukum-hukum dalam bidang kehidupan meliputi ibadah muamalah, jihad, kenegaraan dll. Surat Madaniyyah ayat-ayatnya panjang. Selain itu itu banyak terdapat seruan kepada kaum mukmin.
            Sedangkan cara Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yaitu sebagai berikut:
1.      Malaikat Jibril menyampaikan wahyu dengan langsung memasukan ke hati Nabi Muhammad SAW.
2.      Malaikat Jibril menyampaikan wahyu dengan menampakan diri sebagai manusia dan membacakan wahyu di hadapan Nabi Muhammad SAW.
3.      Malaikat Jibril menyampaikan wahyu dengan menampakan wujud aslinya membacakan wahyu di hadapan Nabi Muhammad SAW.
4.      Malaikat Jibril menyampaikan wahyu seperti bunyi lonceng yang berbunyi terus-menerus.

C.     Penulisan Al-Qur’an
Pada masa Nabi Muhammad SAW, Al-Qur’an belum ditulis seperdi saat ini karena Nabi Muhammad SAW melarang untuk menulisnya. Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, dan kepemimpinan Islam dilanjutkan oleh Abu Bakar dan pada masa khalifah tersebut banyak orang yang ingkar dan memusuhi Islam sehingga terjadi perang antara orang Islam dengan orang munafik. Sehingga banyak penghafal Al-Qur’an yang wafat dalam peperangan tersebut. Melihat kenyataan yang demikian Umar bin Khatab menyarankan Abu Bakar untuk mengumpulkan Al-Qur’an dan menulisnya supaya kelak jika para penghafal Al-Qur’an itu wafat, tetap bias dipelajari oleh generasi berikutnya. Namun Abu Bakar tidak setuju karena Nabi Muhammad SAW melarang hal tersebut.
Setelah dirundingkan, akhirnya Abu Bakar mengalah dan menyetujui gagasan pengumpulan ayat-ayat Al-Qur’an untuk ditulis dalam suatu mushaf atau lembaran-lembaran. Kemudian Umar Bin Khatab memerintahkan Zaid Bin Tsabit untuk segera mengumpulkan dan menulisnya. Sehingga pada masa Umar Bin Khatab penulisan Al-Qur’an sudah selesai ditulis dalam 5 kitab dan disimpan di 5 tempat yang berbeda.

Pada masa khalifah Usman Bin Affan, beliau menginginkan supaya Al-Qur’an yang terdiri dari 5 kitab tersebut tetap utuh maka kitab tersebut dijadikan satu dan ditulis kembali dalam suatu mushaf yang disebut mushaf usmani sebagaimana Al-Qur’an yang kita kenal sekarang ini. 

No comments:

Post a Comment

Related Post