31/01/2012

SKL UN EKONOMI SMA 2012

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN EKONOMI SMA (PROGRAM IPS)
KISI-KISI UJIAN NASIONAL EKONOMI SMA/MA (PROGRAM IPS
NO. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN INDIKATOR
1. Memahami permasalahan ekonomi, kelangkaan dan sistem ekonomi, konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi konsumen dan produsen, permintaan, penawaran, harga keseimbangan, dan pasar. Mendeskripsikan kelangkaan dan masalah pokok ekonomi.
Mengidentifikasi peran konsumen atau peran produsen dalam perekonomian Indonesia.
Mengidentifikasi, ciri-ciri, kelemahan, atau kelebihan sistem ekonomi.
Mendeskripsikan permintaan dan penawaran serta menentukan harga keseimbangan dengan tabel, kurva, dan perhitungan matematik.
Mengidentifikasi ciri, fungsi pasar, atau bentuk pasar (pasar barang dan pasar faktor produksi).
2. Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi, Produk Domestik Bruto (PDB), Pendapatan Nasional (PN), inflasi, konsumsi, uang dan perbankan. Mendeskripsikan kebijakan fiskal atau kebijakan moneter yang dilakukan pemerintah.
Mendeskripsikan konsep PDB, PDB harga berlaku, PDB harga konstan, dan pendapatan nasional.
Mendeskripsikan indeks harga dan inflasi serta perhitungannya.
Mengidentifikasi fungsi tabungan dan fungsi konsumsi (dengan grafik, tabel serta perhitungannya).
Mendeskripsikan uang dan bank.
3. Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan ekonomi, APBN dan APBD, perekonomian terbuka, serta mengenal pasar modal. Mendeskripsikan ketenagakerjaan, pembangunan ekonomi, dan pertumbuhan ekonomi serta indikatornya.
Mendeskripsikan konsep, tujuan, dan fungsi APBN atau APBD, dan sumber-sumber pembiayaannya.
Menghitung pajak (PPh atau PBB).
Mendeskripsikan perdagangan internasional, neraca pembayaran atau kebijakan perdagangan internasional.
Mendeskripsikan valuta asing dan pasar modal serta perhitungannya.
4. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa. Mencatat transaksi keuangan ke dalam persamaan akuntansi.
Mencatat transaksi perusahaan jasa dalam jurnal atau buku besar.
Membuat jurnal penyesuaian atau kertas kerja.
Mendeskripsikan laporan keuangan dan perhitungannya (laba/rugi atau perubahan modal).
5. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang dan penutupan siklus akuntansi perusahaan dagang. Membuat jurnal khusus, buku besar utama atau buku besar pembantu berdasarkan data, transaksi, dan jurnal.
Membuat jurnal penyesuaian atau kertas kerja berdasarkan data, transaksi, dan jurnal.
Mendeskripsikan laporan keuangan dan perhitungannya (laba/rugi atau perubahan modal), serta membuat jurnal penutup.
6. Memahami manajemen, badan usaha dalam perekonomian nasional, pengelolaan koperasi, dan kewirausahaan. Mendeskripsikan fungsi, unsur, atau tingkatan manajemen.
Mendeskripsikan bentuk, ciri-ciri, atau perbedaan bentuk badan usaha.
Mendeskripsikan koperasi atau koperasi sekolah.
Mengindentifikasi peran, jiwa, ciri-ciri atau tahapan yang dilalui wirausaha yang berhasil.

MATERI EKONOMI SMA: PASAR FAKTOR PRODUKSI (PASAR INPUT)

PASAR FAKTOR PRODUKSI ATAU PASAR INPUT
 
Pasar Faktor produksi / pasar input adalah pasar yang memperjualbelikan faktor-faktor produksi, baik faktor produksi alam, tenaga kerja, modal dan pengusaha.
 
1.    Pasar  tanah (Sumber Daya Alam) 
  • adalah pasar yang menghubungkan penjual dengan pembeli tanah untuk melakukan transaksi perdagangan. PemilikTanah menerima imbalan jasa berupa  sewa
Teori sewa tanah :
  • Menurut David Ricardo. Tinggi rendahnya sewa tanah akan ditentukan oleh kesuburan tanah Karena membedakan kesuburan tanah, maka teori ini disbeut juga “Teori Differensial”
  • Menurut Von Thuen. Tinggi rendahnya sewa tanah selain ditentukan oleh perbedaan kesuburan tanah juga sangat ditentukan oleh jauh dekatnya (letak) tanah dengan pasar.

2.    Pasar Tenaga Kerja (Sumber Daya Manusia) 
  • adalah pasar yang menghubungkan penjual dan pembeli tenaga  kerja untuk melakukan transaksi perdagangan. Tenaga kerja akan memperoleh upah/gaji
Teori upah / gaji
a.    Menurut David Ricardo (Teori Upah Alami), 
  • Besarnya upah buruh sama dengan biaya hidup minimum buruh besar keluarganya
b.    Menurut J.S. Mill (Teori Dana Upah)
  • Besranya upah akan ditentukan oleh dana upah yang tersedia dan jumlah buruh.
c.    Menurut Von Thunen (Teori Upah Ethis), 
  • Besarnya upah akan bergantung pada besarnya biaya pemeliharaan hidup dan besarnya produktivitas kerja buruh
d.    Menurut Karl Mark (Teori Upah Lebih), 
  • Tenaga kerha memiliki nilai tukar dan nilai pakai bagi  pengusaha. Pengusaha harus membayar nilai tukarnya untuk mendapatkan nilai pakainya. Kelebihan nilai pakai atas nilai tukar ini disebut nilali lebih.
3.    Pasar Modal (Sumber Daya Modal) 
  • adalah pasar yang menghubungkan antara penjual dan pembeli modal uang untuk melakukan transaksi perdagangan. Pemilik modal akan menerima pendapatan berupa bunga modal
Teori bunga modal :
a.    Menurut J.B. say (Teori Produktivitas)
  • Bung amodal merupakan kontra prestasi karena modal itu dapat menghasilkan suatu produk/barang.
b.    Menurut Nassau W. Senior (teori Abstinence / penghematan)
  • Bung amodal merupakan balas jasa kepada pemiliknya karena ia telah melakukan penghematan (tidak berkonsumsi) membentuk modal
c.    Menurut Von Bohn Bawerk (Teori Agio / Time Preference)
  • Bunga modal ini berdasarkan pada nilai uang. Nilai uang akan senantiasa turun . maka bunga modal ini dimaksudkan agar nilai uang yang dikembalikan tetap sama dengan nilai uang tersebut pada saat dipinjamkan.
4.    Kewirausahaan / pengusaha.
  • Pengusaha akan memperileh balas jasa berupa keuntungan / laba.
Teori Laba Pengusaha:
  • Menurut J.B. Say. Laba pengusaha akan ditentukan oleh keahlian dalam memimpin perusanaan dan resiko yang akan ditanggungnya
  • Menurut J. Schumpeter. Laba pengusaha merupakan balsa jasa karen a kemampuan pengusaha dalam mengadakan kombinasi baru dalam proses produksinya.

PENGARUH PAJAK DAN SUBSIDI TERHADAP KESEIMBANGAN HARGA PASAR


Pajak yang dikenakan atas penjualan selalu menambah harga barang yang ditawarkan, sehingga hanya mempengaruhi fungsi penawaran, sedang fungsi permintaannya tetap.

Contoh:
Fungsi permintaan ditunjukkan dengan P = 50 – 2Q, dan fungsi penawaran ditunjukkan dengan P = -30 + 2 Q. Terhadap barang tersebut dikenakan pajak sebesar Rp 10,00  per unit. Tentukan Titik keseimbangan pasar setelah pajak.


Jawab:
Penawaran sesudah pajak:     P = -30 + 2 Q + 10
                P = -20 + 2 Q
Sedangkan persamaan permintaan tetap.
Keseimbangan pasar setelah pajak ---------  Pd = Ps
                    50 – 2Q    = -20 + 2 Q
                          -4 Q = -70
                             Q  = 17,5
    Jika Q = 17,5 maka P = 50 – 2 (17,5) ------- P = 15
Jadi keseimbangan setelah pajak adalah P = 15 dan Q = 17,5 atau (17,5 ; 15)


PENGARUH SUBSIDI TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR

Subsidi merupakan bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen dan konsumen, sehingga subsidi selalu megurangi harga barang yang ditawarkan atau hanya mempengaruhi fungsi penawaran, sedang fungsi permintaannya tetap.

Contoh:
Fungsi permintaan ditunjukkan dengan   P = 50 – 2Q, dan fungsi penawaran ditunjukkan dengan P = -30 + 2 Q. Terhadap barang tersebut Pemeintah memberi subsidi Rp 10,00  per unit. Tentukan Titik keseimbangan pasar setelah subsidi


Jawab:
Penawaran tanpa subsidi   :   P = -30 + 2 Q
Penawaran dengan subsidi:   P = -30 + 2 Q – 10
                                               P =  -40 + 2 Q
Karena persamaan  permintaannya tetap, maka keseimbangan setelah subsidi adalah
        50 – 2Q    =    -40 + 2 Q
        -4 Q    =    -90
        Q    =    22,5
Jika Q = 22,5 maka P = 50 – 2 (22,5) = 5
Jadi keseimbangan setelah subsidi adalah: P = 5 dan Q = 22,5 atau (22½, 5)


TEORI PRODUKSI, PERAN PRODUSEN DAN KONSUMEN

 TEORI PRODUKSI

a.    Tahapan Produksi
  • Sektor produksi primer meliputi bidang ekstraktif dan bidang agraris
  • Sektor produksi sekunder meliputi bidang industri dan bidang perdagangan
  • Sektor produksi tersier meliputi bidang jasa/ pelayanan
b.    Faktor-faktor Produksi
  • Faktor produksi asli, terdiri dari : Faktor produksi alam dan Faktor produksi tenaga kerja
  • Faktor produksi turunan, terdiri dari : Faktor produksi modal dan Faktor produksi pengusaha

PERILAKU PRODUKSI
Menurut David Ricardo penambahan faktor produksi tidak selalu dapat memberikan hasil yang sebanding, seperti yang digambarkan dalam “Hukum hasil lebih yang semakin berkurang” atau “The Law of diminishing returns” yang berbunyi “
“Dengan suatu tekhnik tertentu, maka mulai titik tertentu penambahan faktor produksi tidak lagi memberikan penambahan hasil produksi yang sebanding”. Atau dengan kata lain tambahan hasil lama kelamaan akan menurun, meskipun faktor produksi terus bertambah.


PRODUKTIVITAS
Produktivitas dapat ditingkatkan dengan cara sebagai berikut :
  • Secara Ektensif yaitu menambah jumlah faktor produksinya.
  • Secara Intensif yaitu meningkatkan produktivitas setiap faktor produksi atau memaksimalkan faktor produksi yang sudah ada.
  • Rasionalisasi yaitu mengeluarkan kebijaksanaan yang rasional yang mengarah pada efisiensi produksi agar produktivitas optimal.
    Rasionalisasi dapat ditempuh dengan jalan :
  •  Mekanisasi Yaitu mengganti alat-alat produksi dengan mesin-mesin/ alat-alat yang serba modern.
  • Standardisasi yaitu dilakukan dengan membuat suatu standar/ ukuran dalam hal mutu, bentuk, ukuran dan lain-lain terhadap suatu produk tertentu.
  • Spesialisasi/ pembagian kerja.
  • Menempatkan pekerja pada tempat yang sebenarnya (the right man on the right place)
  • Kurva Kemungkinan Produksi (Production Possibility Curve = PPC)
Kurva kemungkinan produksi adalah kurva yang menggambarkan berbagai kemungkinan kombinasi maksimum output yang dapat dihasilkan.

PERAN KONSUMEN DAN PRODUSEN
a.    Peran Konsumen
  • Sebagai pemakai barang atau jasa yang dihasilkan oleh produsen
  • Sebagai penyedia faktor-faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan pengusaha)
  • Dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam rangka melindungi konsumen
  • Memperlancar peredaran atau perputaran barang dan jasa
  • Dapat menaikkan harga faktor-faktor produksi, artinya dapat menaikkan harga sewa, upah, bunga dan laba
b.    Peran Produsen
  • Sebagai penghasil barang atau jasa yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen
  • Sebagai pemakai atau pengguna faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh konsumen
  • Dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam rangka meingkatkan produksinya
  • Memperlancar penyediaan barang atau jasa yang dibutuhkan konsumen
  • Dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sehingga akan meningkatkan kemakmuran bangsa
  • Sebagai pihak yang dapat meingkatkan inovasi-inovasi di bidang produksi barang atau jasa
  • Melakukan pembayaran faktor-faktor produksi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selengkapnya....

    PERILAKU KONSUMEN DAN PERILAKU PRODUSEN


    STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)   
     
    1.Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan dan sistem ekonomi, konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi konsumen dan produsen, permintaan, penawaran, harga keseimbangan, dan pasar.    
    Peranan dan Perilaku konsumen/produsen dalam    kegiatan ekonomi

    A.    PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN
    Konsumen adalah pihak yang melakukan kegiatan untuk menghabiskan  atau memanfaatkan barang dan jasa. Sedang Produsen adalah pihak yang melakukan kegiatan untuk menghasilkan atau menciptakan barang dan jasa, sehingga kedua pihak tersebut dapat melakukan kegiatan ekonomi.

    1.    Pelaku ekonomi untuk menjalankan kegiatan ekonomi
     Kegiatan-kegiatan ekonomi dilakukan atau dijalankan oleh 5 pelaku dalam suatu perekonomian, yaitu:
    • Rumah tangga / Rumah Tangga Konsumsi
    • Perusahaan / Produsen atau Rumah Tangga Produksi
    • Pemerintah / Negara
    • Lembaga-lembaga keuangan (Bank dan Bukan Bank)
    • Masyarakat Luar Negeri
    2.    Nilai suatu barang
    • Nilai pakai (Value in use), yang terdiri dari : Nilai pakai subyektif dan Nilai pakai obyektif
    • Nilai Tukar (Value in exchange), yang terdiri dari : Nilai tukar subyektif dan Nilai tukar obyektif

    TEORI NILAI OBYEKTIF
    Ada beberapa teori nilai obyektif dan tokohnya, diantaranya :
    1.    Teori nilai pasar (oleh Humme dan Locke). 
    • Nilai suatu barang sangat tergantung pada permintaan dan penawaran barang di pasar.
    2.    Teori nilai biaya produksi (oleh Adam Smith). 
    • Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya produksi yang dikeluarkan oleh produsen untuk membuat barang tersebut.
    3.    Teori nilai tenaga kerja (oleh David Ricardo)
    • Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya tenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilkan barang tersebut.
    4.    Teori nilai biaya reproduksi (oleh Carey). 
    • Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang itu kembali (biaya reproduksi). Sebab untuk menentukan nilai suatu barang tidak berpangkal pada biaya produksi yang pertama kali, tetapi pada biaya produksi yang dikeluarkan sekarang.
    5.    Teori nilai kerja rata-rata atau Teori nilai lebih (oleh Karl Marx).


    TEORI NILAI SUBYEKTIF

    a.    Herman Henrich Gossen (1854)
    • Gossen mempelajari cara pemuasan kebutuhan menjadi Hukum Gossen I dan Hukum Gossen II.
    • Hukum Gossen I, yaitu hukum kepuasan yang semakin berkurang (Law of diminishing utility), yang berbunyi :
    “ Jika suatu kebutuhan dipenuhi terus menerus, maka kenikmatannya makin lama makin berkurang, sehingga akhirnya dicapai rasa kepuasan”
    Hukum Gossen II, yaitu hukum perata nilai batas atau Law of Marginal utility, yang berbunyi :
    “Manusia akan berusaha untuk memenuhi berbagai macam kebutuhannya sampai pada tingkat intensitas yang sama”

    b.    Karl Manger (Teori nilai Australia)
    • Karl Manger melanjutkan penelitiannya berdasarkan Hukum Gossen dengan membuat daftar kebutuhan konsumen, sehingga konsumen akan membagi pendapatnya untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan sampai mencapai tingkat intensitas yang harmonis.
    c.    Von Bohm Bawerk (Teori nilai batas)
    • Nilai batas adalah nilai yang diberikan kepada barang yang dimilikinya paling akhir atau nilai pemuasan yang paling akhir.
    3.    Teori Perilaku Konsumen
    a.    Pendekatan Marginal Utility, yang bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan (utility) setiap konsumen bisa diukur dengan uang atau dengan satuan lain, sehingga konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan total yang maksimum.
    b.    Pendekatan Kurva Indiferen (Indifference Curve) adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumen antara 2 macam barang, yang memberikan tingkat kepuasan yang sama bagi konsumen.
    c.    Hukum Engel
    Hubungan antara pendapatan dengan konsumsi adalah berbanding terbalik seperti yang dikemukakan oleh sarjana ekonomi Jerman bernama “ENGEL” yang terkenal dengan HUKUM ENGEL, berbunyi :
    Semakin besar pendapatan, semakin kecil bagian pendapatan yang digunakan untuk konsumsi, dan sebaliknya”.

    30/01/2012

    Lirik Lagu Ayuni - Menunggu Kepastian Lyrics (2012)

    Lirik Lagu Ayuni - Menunggu Kepastian Lyrics

    ku tutup mata ini
    agar aku tak tahu
    saat kau bersamanya
    tak berartikah diriku

    penantian hatiku
    tak sanggup ku bertahan
    sepi yang membunuhku
    menyatu dalam benciku

    ku sedih ku sepi
    ku ingin kau dengar bisik rinduku
    cinta ku mau kau di sini memelukku
    kau jauh di sini ku terdiam
    dalam sendiriku menunggumu
    courtesy of lirik-lagu-dunia.blogspot.com
    penantian hatiku
    tak sanggup ku bertahan
    sepi yang membunuhku
    menyatu dalam benciku

    ku sedih ku sepi
    ku ingin kau dengar bisik rinduku
    cinta ku mau kau di sini memelukku
    kau jauh di sini ku terdiam
    dalam sendiriku menunggumu

    ku sedih ku sepi
    ku ingin kau dengar bisik rinduku
    cinta ku mau kau di sini memelukku
    kau jauh di sini ku terdiam
    dalam sendiriku menunggumu

    ku sedih ku sepi
    ku ingin kau dengar bisik rinduku
    cinta ku mau kau di sini memelukku
    kau jauh di sini ku terdiam
    dalam sendiriku menunggumu

    Ayuni - Menunggu Kepastian
    Ayuni - Menunggu Kepastian

    Download Lagu Ayuni - Menunggu Kepastian mp3
    download ((via 4shared))

    Related Post