Judul film :
Sang Pencerah.
Sutradara :
Hanung Bramantyo.
Penulis :
Hanung Bramantyo.
Pemeran : Lukman Sardi, Zaskia A. Mecca,
Slamet Rahardjo, Giring Nidji, Ikhsan Idol, Ikranegara,Sudjiwo
Tedjo.
Produksi :
MVP Pictures.
Sang Pencerah
adalah sebuah yang mengangkat kisah nyata pendiri Muhammadiyah K.H Ahmad
Dahlan. Film ini didedikasikan kepada KH. Ahmad Dahlan dan perjuangannya
dalam mendirikan Muhammadiyah. Film ini berlatar belakang sejarah yang menceritakan
Muhammad Darwis, atau yang kemudian dikenal sebagai KH Ahmad Dahlan.
Saat itu Islam dipengaruhi oleh ajaran Syeh Siti Jenar yang meletakan raja sebagai perwujudan Tuhan dan masyarakat banyak meyakini bahwa raja adalah sabda Tuhan yang membuat syariat Islam bergeser kearah tahayul dan mistik. Sementara itu
, kemiskinan dan kebodohan sangat merajalela yang diakibatkan oleh politik tanam kerja paksa penjajah Belanda. Sedangkan Agama tidak bisa mengatasi keadaan dikarenakan terlalu sibuk dengan urusan tahayul yang jelas-jelas jauh meleset bertentangan dengan Al’Quran dan Sunah Rassul.
Film ini dimulai
dari kelahiran Muhammad pada tanggal 1 Agustus 1868. Hingga usianya yang ke-15,
Ahmad Dahlan kecil sudah menentang Islam yang dibungkus dengan mistik. Dia adalah
seorang anak dengan kenakalannya yang sering mengganggu orang-orang yang sedang
melakuakn ritual menyembah pohon-pohon besar dengan cara mengambil sesajennya
lalu ia berikan kepada masyarakat miskin disekitarnya.
Sepulang dari
Mekah, Darwis muda mengubah namanya menjadi Ahmad Dahlan. Seorang pemuda usia
21 tahun yang gelisah atas pelaksanaan syariat Islam yang melenceng ke arah
sesat, Syirik dan Bid'ah.
Melalui Langgarnya
Ahmad Dahlan mengawali pergerakan dengan mengubah arah kiblat yang salah di
Masjid Besar Kauman dan mengakibatkan kemarahan seorang kyai penjaga tradisi, sehingga
langgar Ahmad Dahlan dirobohkan karena dianggap mengajarkan aliran sesat. Ahmad
Dahlan juga di tuduh sebagai kyai Kafir karena membuka sekolah yang menempatkan
muridnya duduk di kursi seperti sekolah modern Belanda.
Ahmad Dahlan
tidak mampu berbuat banyak, ia nyaris patah hati. Hampir saja Dahlan
meninggalkan kota kelahiannya itu. Ahmad Dahlan mulai berjalan dan pada
akhirnya ia berhasil. Keberhasilannya itu semakin menunjukkan titik cerah
ketika ia mendapat kepercayaan menggantikan ayahnya sebagai khatib di Masjid
Sultan.
Ahmad Dahlan
juga dituduh sebagai kyai Kejawen hanya karena dekat dengan lingkungan cendekiawan
Jawa di Budi Utomo. Tapi tuduhan tersebut tidak membuat ia menyerah. Dengan
ditemani ister, Siti Walidah dan lima murid muridnya, Ahmad Dahlan membentuk
organisasi Muhammadiyah dengan tujuan mendidik umat Islam agar berpikiran maju
sesuai dengan perkembangan zaman.
Nama organisasi
ini dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut ajaran Nabi Muhammad
SAW. Tujuan utama Muhammadiyah adalah mengembalikan penyimpangan yang terjadi dalam proses
dakwah sebelumnya. Penyimpangan ini sering menyebabkan ajaran Islam
bercampur-baur dengan kebiasaan di daerah tertentu dengan alasan adaptasi.Film ini mengajak kita untuk mengenal sejarah pembentukan organisasi Muhammadiyah, merenungkan tentang Islam di tanah Jawa khususnya di Yogyakarta, dan menjelajahi Islam itu sendiri. Film ini dapat ditonton oleh siapapun dikarenakan isi pesan moral yang terkandung di dalamnya.
No comments:
Post a Comment