Written by: Diaz Amaliana
KEDATANGAN JEPANG
1. Latar Belakang Jepang terlibat dalam PD II
2. Berbagai Kemenangan Jepang dan Proses Masuknya Jepang ke
Indonesia
3. Keterkaitan antara PD II dengan masuknya Jepang ke Indonesia
ORGANISASI PERGERAKAN MASA PENDUDUKAN JEPANG
1. Organisasi Bersifat Sosial Kemasyarakatan
2. Organisasi Militer
3. Organisasi Semimiliter
KEDATANGAN SAUDARA TUA
1. PROPAGANDA SAUDARA TUA DAN PAN ASIA
2. PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN MILITER JEPANG
3. PEMBENTUKAN PEMERINTAH SIPIL JEPANG
KEBIJAKAN PEMERINTAH JEPANG
1. KEBIJAKAN JEPANG DIBIDANG EKONOMI
2. KEBIJAKAN JEPANG DIBIDANG PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
3. KEBIJAKAN JEPANG DIBIDANG SOSIAL
4. DAMPAK PENDUDUKAN JEPANG
PERLAWANAN MELAWAN PENDUDUKAN JEPANG
1. Perlawanan Cot Plieng di Aceh
2. Perlawanan di Singaparna, Tasikmalaya Sebab
3. Perlawanan di Indramayu
4. Perlawanan di Kalimantan / Perlawanan Pang Suma
5. Perlawanan di Papua Sebab
6. Perlawanan PETA di Blitar
KEDATANGAN JEPANG
1. Latar Belakang Jepang terlibat dalam PD II
Ø
Kekecewaan Jepang pada PD I à sebenarnya Jepang ada di pihak Sekutu dan Sekutu ada di
pihak menang. Namun Jepang merasa apa yang dikeluarkan tidak sebanding dengan
apa yang diterima
Ø
Restorasi
Meiji à kejadian yang berpuncak pada
pengendalian kekuasaan di Jepang kepada Kaisar.
Hal ini menyebabkan perubahan struktur politik dan sosial Jepang
Ø
Jepang ingin melaksanakan politik ekspansi serta
politik isolasi
2. Berbagai Kemenangan Jepang dan Proses Masuknya Jepang ke
Indonesia
Ø
7 Desember 1941 à
Pangkalan terbesar AS Pearl Harbour di Pasifik di bom oleh Jepang
Ø
8 Desember 1941 à
Melakukan serbuan ke Selatan à Jepang meyerbu lapangan
terbang Clark Field dan Lap. Lba di
pulau Luzon, Filiphina
Ø
Setelah itu Jepang menduduki Pulau Haikan,
Hongkok an Bangkok
Ø
16 Desember 1941 à
Jepang menduduki Birma (Myanmar)
Ø
20 Desember 1941 à
Jepang menduduki Darao (Filiphina)
Ø
Januari 1942 à
Jepang mendarat di Indonesia melalui Ambon dan Maluku
Ø
11 Januari 1942
à
tentara Jepang mendarat di Tarakan, Kalimantan Timur, dan esok harinya (12 Januari 1942) Komandan Belanda di
pulau itu menyerah.
Ø
24 Januari 1942
: Balikpapan yang merupakan sumber minyak ke-2 jatuh ke tangan tentara
Jepang
Ø
29 Januari 1942
à
Pontianak berhasil diduduki oleh Jepang
Ø
3 Februari 1942
à Samarinda diduduki Jepang
Ø
5 Februari 1942
à sesampainya di Kotabangun, tentara
Jepang melanjutkan penyerbuannya ke lapangan terbang Samarinda II yang waktu
itu masih dikuasai oleh tentara Hindia Belanda (KNIL).
Ø
10 Februari 1942 àdengan
berhasil direbutnya lapangan terbang itu, maka dengan mudah pula Banjarmasin
diduduki oleh tentara Jepang
Ø
14 Februari 1942 àditurunkan
pasukan paying di Palembang. Dua hari kemudian (16
Februari 1942) Palembang dan sekitarnya berhasil diduduki
Ø
1 Maret 1942 à
Jepang mendarat di Teluk Banten (dipmpin
Jend. Immamura), Eretan Wetan (Jawa Barat), Krangan (Jawa Tengah)
Ø
5 Maret 1942 à
Batavia jatuh ke tangan Jepang, kemudian menduduki Bauitenzorg
(Bogor) à stelah itu dengan mudah kota
kota di Jawa dapat dikuasai Jepang
Ø
8 Maret 1942 à
Pasukan Sekutu/Belanda menandatangani penyerahan tidak bersyarat di Kalijati, Subang
3. Keterkaitan antara PD II dengan masuknya Jepang ke Indonesia
Ø
Ingin mendapatkan cadangan logistik dan bahan
industry perang seperti minyak tanah, timah, dan alumunium
Ø
Indonesia kaya akan sumber daya alam
Ø
Berkaitan dengan Shintoisme, khususnya tentang
Hakko Ichiu. Yaitu dunia sebagai satu keluarga yang dipimpin oleh Jepang
ORGANISASI PERGERAKAN MASA PENDUDUKAN JEPANG
1. Organisasi Bersifat Sosial Kemasyarakatan
a.
Gerakan Tiga A
•
Dibentuk 29 Maret 1945
•
Tiga semboyan, yaitu Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Pemimpin Asia
•
bagian
propaganda Jepang (Sedenbu) telah menunjuk bekas tokoh Parindra Jawa
Barat yakni Mr. Syamsuddin sebagai ketua dengan dibantu beberapa tokoh lain
seperti K. Sutan Pamuncak dan Moh. Saleh.
•
di berbagai daerah dibentuk komite-komiteà diperkenalkan kepada rakyat lewat media massa
•
dibentuk subseksi Islam yang disebut “Persiapan
Persatuan Umat Islam” à Ketuanya Abikusno
Cokrosuyoso
•
Kurang menarik simpati rakyat à tidak efektif à
dibubarkan
b.
PUTERA
•
“Gerakan Tiga A” telah gagal à Jepang bentuk organisasi Pemuda Asia Raya dipimpin Sukardjo
Wiryopranoto à tidak disambut rakyat, dibubarkan
•
Jepang berusaha untuk menggerakkan seluruh
rakyat melalui tokoh- tokoh nasionalis
à 16
April 1943 membentuk Gerakan bernama Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
•
Pimpipnan Pusat
dikenal tokoh empat serangkai yaitu Sukarno, Hatta, K.H. Mas Mansur, dan
Ki Hajar Dewantara
•
Tujuan Putera adalah untuk membangun dan
menghidupkan kembali segala sesuatu yang telah dihancurkan oleh Belanda
•
pimpinan daerah dibagi sesuai dengan tingkat
daerah, yakni tingkat syu, ken, dan gun
•
Putera juga mempunyai beberapa penasihat yang
berasal dari orang-orang Jepang,yaitu S. Miyoshi, G. Taniguci, Iciro Yamasaki,
dan Akiyama.
•
Putera berkembang dan bertambah kuat à dianggap membahayakan Jepang à
Tahun 1944 dibubarkan oleh
Jepang
c.
MIAI dan Masyumi
•
4 September 1942 MIAI diizinkan aktif kembali àumat Islam di Indonesia dapat dimobilisasi Jepang untuk
keperluan perang.
•
Tugas dan Tujuan MIAI :
Ø
Menempatkan umat Islam pada kedudukan yang layak
dalam masyarakat Indonesia
Ø
Mengharmoniskan Islam dengan tuntutan
perkembangan zaman
Ø
Ikut membantu Jepang dalam Perang AsiaTimur Raya
•
MIAI terus mengembangkan diri di tengah-tengah
ketidakcocokan dengan kebijakan dasar
Jepang à November 1943 MIAI dibubarkan
•
penggantinya, Jepang membentuk Masyumi (Majelis
Syura Muslimin Indonesia) à Ketua majelis ini adalah
Hasyim Asy’ari dan wakil ketuanya dijabat oleh Mas Mansur dan Wahid Hasyim
•
Sebagian besar anggotanya para ulama
•
Masyumi makin maju àorganisai
pro rakyat à menolak keras adanya romusha
d.
Jawa Hokokai
•
Tahun 1944, Sekutu mengalahkan Jepang di
berbagai daerah
•
Panglima ke-16, Jenderal Kumaici Harada
membentuk organisasi Jawa Hokokai
•
Rakyat diharapkan memberikan darma baktinya
terhadap pemerintah demi kemenangan perang
•
pimpinan pusat Jawa Hokokai sampai pimpinan
daerahnya langsung dipegang oleh orang Jepang. Pimpinan pusat dipegang oleh
Gunseikan, sedangkan penasihatnya adalah Ir. Sukarno dan Hasyim Asy’ari
•
Jawa Hokokai berkembang sesuai yang diinginkan
Jepang à tidak berkembang di luar Jawa
2. Organisasi Militer
a.
Heiho
•
prajurit Indonesia yang langsung ditempatkan di
dalam organisasi militer Jepang, baik Angkatan Darat maupun Angkatan Laut
• Anggota
berusia 18-25 tahun, berpendidikan minimal sekolah dasar Tujuan
pembentukan Heiho adalah membantu tentara Jepang.
•
Organisasi Heiho lebih terlatih di dalam bidang
militer àKesatuan Heiho merupakan bagian
integral dari pasukan Jepang à telah ada pembagian tugas
dalam berperang
•
anggota Heiho tidak seorang pun yang berpangkat
perwira, karena pangkat perwira hanya untuk orang Jepang.
b.
Peta
•
Untuk mempertahankan Indonesia dari Sekutu
Jepang membentuk organisasi Pembela Tanah Air (PETA)
•
Peta adalah organisasi militer à Anggotanya mendapatkan latihan militer
•
yang ditugasi untuk melatih anggota Peta adalah
seksi khusus dari bagian intelijen yang disebut Tokubetsu Han àSebelum ada perintah pembentukan Peta, Tokuhetsu Han
•
sudah melatih para pemuda Indonesia untuk tugas
intelijen à Latihan tugas intelijen dipimpin oleh
Yanagawa à
Penyelenggaraannya berada di dalam Seinen Dojo (Panti Latihan
Pemuda)
•
Pada akhir latihan angkatan ke-2 di Seinen Dojo,
keluar pe rintah dari Panglima tentara Jepang Letnan Jenderal Kumaikici Harada
untuk membentuk Tentara
“Pembela Tanah Air” (Peta) à 3 Oktober 1943 secara resmi berdirilah Peta
•
Anggota Peta yang bergabung berasal dari
berbagai golongan di dalam masyarakat.
•
Peta bertugas membela dan mempertahankan tanah
air Indonesia dari serangan Sekutu
•
Peta memiliki kedudukan yang lebih
bebas/fleksibel dan dalam hal kepangkatan ada orang Indonesia yang sampai
mencapai perwira
•
Orang-orang Peta inilah yang akan banyak berperan
di bidang ketentaraan di masamasa berikutnya. Beberapa tokoh terkenal di dalam
Peta, antara lain Supriyadi dan Sudirman
3. Organisasi Semimiliter
a.
Seinendan
•
organisasi para pemuda yang berusia 14-22 tahun
•
Tujuan dibentuknya Seinendan adalah untuk mendidik
dan melatih para pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya
dengan kekuatan sendiri.
•
Bagi Jepang, untuk mendapatkan tenaga cadangan
guna memperkuat usaha mencapai kemenangan dalam perang Asia Timur Raya à difungsikan sebagai barisan cadangan yang mengamankan garis
belakang.
•
Tokoh Indonesia yang menjadi anggota Seinendan
yaitu Latief Hendradingrat dan
Sukarni
b.
Keibodan
•
organisasi semimiliter yang anggotanya para
pemuda yang berusia antara 25-35 tahun.
•
dimaksudkan untuk membantu tugas polisi
•
anggota
Keibodan juga dilatih kemiliteran à
dibina secara khusus dan diawasi secara langsung oleh para polisi Jepang agar
tidak terpengaruh oleh kaum nasionalis c. Fujinkai
•
Agustus 1943 juga dibentuk Fujinkai (Perkumpulan
Wanita) à Anggota minimal berusia 15 tahun
•
bertugas di garis belakang untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kesehatan masyarakat
•
Diberi lathan militer à
Tahun 1944 dibentuk Pasukan Srikandi
d.
Barisan Pelopor
•
1 November 1944, Jepang membentuk organisasi
baru yang dinamakan “Barisan Pelopor”
•
pemimpinnya Ir. Sukarno, yang dibantu oleh R.P.
Suroso, Otto Iskandardinata, dan Buntaran Martoatmojo
•
Melalui Barisan Pelopor diharapkan adanya
kesadaran rakyat untuk berkembang, sehingga siap untuk membantu Jepang dalam
mempertahankan Indonesia.
•
berkembang di daerah perkotaan à Organisasi ini mengadakan pelatihan militer bagi para
pemuda; dilatih bagaimana menggerakkan massa, memperkuat pertahanan, dan
hal-hal lain yang berkaitan dengan kesejahteraan rakyat.
•
di bawah naungan Jawa Hokokai àdibentuk Barisan Pelopor Istimewa ketuanya
Sudiro
e.
Hizbullah
•
7 September 1944, PM Jepang, Kaiso menge luarkan
janji tentang kemerdekaan untuk Indonesia à
Jepang mengalami beberapa kekalahan à
memben tuk pasukan cadangan khusus dan pemuda-pemuda Islam
•
Diisambut porsitif oleh Masyumi meski beda
motivasi à 15 Desember 1944 berdiri pasukan
Hizbullah
•
Tugas sebagai tentara cadangan untuk membantu
Jepang dalam perang
•
Tugas sebagai pemuda Islam untuk berdakwah serta
membela agama dan umat Islam Indonesia
•
Ketua pengurus pusat Hizbullah adalah KH. Zainul
Arifin, dan wakilnya adalah Moh. Roem
•
Para anggota Hizbullah ini kemudian dila tih
secara kemiliteran dan dipusatkan di
Cibarusa, Bogor, Jawa Barat à berhasil membina kader –kader pejuang yang militant
•
Hakikatnya untuk membela tanah air bukan untuk
membatu Jepang
KEDATANGAN SAUDARA TUA
1. PROPAGANDA SAUDARA TUA DAN PAN ASIA
a.
Propaganda Jepang
Ø
Jepang melancarkan propaganda, bahwa Jepang akan mendukung kemerdekaaan
Indonesia à disiarkan oleh radio Jepang yaitu Nippon Hoso Kyoku
Ø
Jepang akan memimpin asia untuk membangun Asia
Timur Raya
Ø
Jepang merupakan saudara tua bangsa Indonesia
Ø
Indonesia-Jepang memiliki kedudukan yang
sama/sederajat.
Ø
Bangsa Indonesia harus berbahasa Indeonesia dan
melarang pengguunaan bahasa Belanda
Ø
Indonesia dapat mengibarkan bendera Merah Putih
berdampingan dengan bendera Jepang dan menyayikan lagu Indonesia Raya beriringan
lagu Kebangsaan Jepang Kimigayo.
b.
Propaganda PAN ASIA
Gerakan PAN ASIA berdasarkan pada dokumen rahasia
atau Tanaka Memorial yang disampaikan kepada Kaisar Hiro Hitto. Tanaka memorial
menjadi suatu doktrin dengan nama Hakko I Chiu dan merupakan dasar lahirnya
propaganda Jepang menguasai Asia. Doktrin tersebut berisi “Jepang memikul tugas
suci memimpin bangsa-bangsa di Asia Timur dan akan disusun dalam suatu
lingkungan pesemakmuran Asia Timur Raya.”
2. PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN MILITER JEPANG
Pembentukan pemerintahan militer Jepang di Indonesia
untuk memperkuat pertahanan dan kedudukannya di wilayah nusantara, apalagi
setelah terdesak oleh sekutu, Jepang membagi wilayah militer menjadi 3, yaitu :
a.
Pembentukan Militer Angkatan Darat
Ø
Tentara ke 25 untuk wilayah Sumatra yang
berpusat di Bukittinggi di bawah pimpinan kekuasaan Riku Gun.
Ø
Tentara ke 16 untuk wilayah Jawa dan Madura yang
berpusat di Batavia (Jakarta) dan ditambah dengan kekuatan laut.
b.
Pembentukan Militer Angkatan Laut
Armada selatan
ke 2 di daerah Kalimantan, Sulawesi, dan
Maluku, pusatnya di Makassar.
Adapun susunan pemerintahan
Jepang tersebut adalah :
a.
Gunshirekan
(panglima tentara) yang kemudian diganti menjadi Seiko Shikkian (panglima tertinggi) sebagai pucuk pimpinan. Gunshirekan
membentuk undang – undang yang dinamakan Osamushiro.
b.
Gunseikan (Kepala
pemerintahan militer militer yang sekaligus sebagai kepala staf).
Ø
Somobu : Departemen Dalam Negeri
Ø
Zaimobu : Departemen Keyabgan
Ø
Sangvobu : Departemen Perusahaan, Industri, dan
Kerajinan Tangan atau urusan perekonomian
Ø
Kotsubu : Departemen Lalu Lintas
Ø
Shihobu : Departemen Kehakiman
c.
Gunseibu (Koordinator
pemerintahan dengan tugas memulihkan ketertiban dan keamanan atau semacam
gubernur)
3. PEMBENTUKAN PEMERINTAH SIPIL JEPANG
Ø
Agustus 1942 à
pemerintahan militer berusaha meningkatkan system pemerintahan à mengeluarkan UU No.27 tentang aturan pemerintahan daerah
dimantapkan dengan UU No.28 tentang pemerintahan Shu serta tokubetsushi à Pemerintahan akan dilengkapi dengan pemerintahan sipil
Ø
Seluruh P. Jawa dan Madura (kecuali Kochi Yogyakarta dan Kochi Surakarta)dibagi menjadi daerah –daerah shu, shi, ken, gun, son, ku
Ø
Shu
dipimpin oleh Shucokan à dibantu oleh Cokan
Kanbo
Ø
Cokan Kanbo
dibagi menjadi Neisabu, Keisabu,
dan Keisatsubu
Ø
Pemerintahan penduduk Jepang membentuk
sebuah kota yang dianggap memiliki
posisi penting disebut tokubetsushi
KEBIJAKAN PEMERINTAH JEPANG
1. KEBIJAKAN JEPANG DIBIDANG EKONOMI
Ø
Diterapkan konsep ekonomi perang à semua kegiatan ekonomi digali untuk menopang kegiatan
perang à juga sering disbut self help
Ø
Bidang perkebunan mengalami kemunduran à
tanah tanah perkebunan diganti dengan tanah pertanian sesuai kebutuhan Jepang à misalnya Jarak, tanaman kina
Ø
Kebutuhan pangan meningkat à Jawa hokokai giat melakukan kamanye untuk pengadaaan pangan
terutama beras dan jagung
Ø
Semua objek vital dan alat-alat produksi
dikuasai oleh Jepang dengan pengawasan yang ketat
Ø
Rakyat dilarang menanam tebu dan membuat gula à Perusahan yang menganani pabrik gula yaitu Meiji Seito
Kaisya
Ø
Menerapkan sitem ekonomi perang autarki
2. KEBIJAKAN JEPANG DIBIDANG PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
Ø
Menghilangkan diskriminasi atau perberdaan yang
diterapkan Belanda
Ø
Siapa saja boleh mengenyan/ merasakan pendidikan
Ø
Rakyat dari lapisan mananpun berhak mengenyam
pendidikan formal (SD , SMP, SMA)
Ø
Setiap pagi sebelum memasuki kelas selalu
diadakan upacara bendera mengibarkan bendera Jepang dan penghormatan ke arah
matahari terbit (Seikere), setelah
itu disambung gerak badan yang disebut Taiso.
Ø
Diharuskan bagi semua siswa melaksanakan lari
berbaris sepanjang kampong yang waktu itu Jajiasi.
Ø
Pelajaran berupa adu kekuatan juga diberikan
sperti Sumo
Ø
Setiap siswa yang bertemu dengan guru harus
hormat, pemerintahan Jepang memberikan ancaman kepada siswa yang tidak hormat
kepada guru
Ø
Dalam acara penarikan bendera Jepang semua siswa
menyanyikan lagu kebangsaan Jepang (Kimigayo)
Ø
Sistem pengajaran dan kurikulum disesuaikan
untuk kepentingan perang
Ø
Untuk para guru diwajibkan untuk menggunakan
bahasa Jepang dan Indonesia sebagai pengantar di sekolah, menggantikan bahasa
Belanda.
Ø
Pemerintah Jepang mulai membatasai kegiatan
pendidikan dengancara mengurangi jumlah sekolah dasar dari 21.500 menjadi
13.500 sekolah. Kegiatan perguruan tingi bisa dikatakan macet.
Ø
Para pelajar harus melakukan kegiatan kerja
bakti (kinrobushi à pekerja paksa
dari para pelajar) kegiatan tersebut
meliputi pengumpulan bahan-bahan untuk barang, penanaman bahan makanan,
penanaman phon jarak, perbaikan jalan, dan pembersihan asrama
Ø
Para pelajar juga harus mengikuti kegiatan
latihan jasmani dan kemiliteran, mereka harus benar menjalankan semangat Jepang
(Nippon Seishin)
Ø
Bagi Jepang, pelaksanaan pendidikan bagi rakyat
Indonesia bukan untuk membuat pandai, tetapi dalam rangka untuk pembentukan
kader-kader yang mempolopori progam kemakmuran bersama Asia Timur Raya. Oleh
karena itu, sekolah selalu menjadi tempat indoktrinasi kejepangan.
Ø
Menggunakan kalender Jepang (Sumera)
Ø
Tenchosatsu
à upacara memperingati hari kelahiran
Kaisar Hirohito Ø Seni origami
3. KEBIJAKAN JEPANG DIBIDANG SOSIAL
Ø
Penyerahan hasil panen rakyat secara paksa à rakyat menderita kelaparan dan kemiskinanan
Ø
Rakyat terpaksa memakai baju goni à barjangkit penyakit kulit, angka kematian meningkat
Ø
Pengerahan tenaga kerja romusa
4. DAMPAK PENDUDUKAN JEPANG
Ø
Dampak Postitif
•
Diperbolehkannya bahasa Indonesia untuk
menjadi bahasa komunikasi nasional dan menyebabkan bahasa Indonesia mengukuhkan
diri sebagai bahasa nasional.
•
Jepang mendukung semangat anti-Belanda,
sehingga mau tak mau ikut mendukung semangat nasionalisme Indonesia. Antara
lain menolak pengaruh-pengaruh Belanda, misalnya perubahan nama Batavia menjadi Jakarta.
•
Untuk mendapatkan dukungan rakyat
Indonesia, Jepang mendekati pemimpin nasional Indonesia seperti Soekarno dengan
harapan agar Soekarno mau membantu Jepang memobilisasi rakyat Indonesia.
Pengakuan Jepang ini mengukuhkan posisi para pemimpin nasional Indonesia dan
memberikan mereka kesempatan memimpin rakyatnya.
•
Dalam bidang ekonomi didirikannya kumyai
yaitu koperasi yang bertujuan untuk kepentingan bersama.
•
Pembentukan strata masyarakat hingga
tingkat paling bawah yaitu rukun tetangga (RT) atau Tonarigumi
• Diperkenalkan
suatu sistem baru bagi pertanian yaitu line
system (sistem pengaturan bercocok tanam secara efisien) yang bertujuan
untuk meningkatkan produksi pangan.
•
Dibentuknya BPUPKI dan PPKI untuk
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Dari sini muncullah ide Pancasila.
•
Jepang dengan terprogram melatih dan
mempersenjatai pemuda-pemuda Indonesia demi kepentingan Jepang pada awalnya.
Namun oleh pemuda hal ini dijadikan modal untuk berperang yang dikemudian hari
digunakan untuk menghadapi kembalinya pemerintah kolonial Belanda.
•
Dalam pendidikan dikenalkannya sistem
Nipon-sentris dan diperkenalkannya kegiatan upacara dalam sekolah.
Ø
Dampak Negatif
•
Penghapusan semua organisasi politik
•
Romusha yang sangat menyesangrakan rakyat
•
Krisis ekonomi yang sangat parah
•
Akibat dari self
suffiency yang terputusnya hubungan antar daerah
•
Pembatasan pers sehingga tidak ada pers
independen
•
Terjadinya kekacuan situasi dan kondisi yang
parah, seperti perampokan, pemerkosaan,
dan lain-lain
•
Pelanggaran terhadap buku-buku berbahasa Belanda
dan Inggris
•
Bayak guru yang diperkejakan sebagai pejabat
menyebakan kemunduran standar pendidikan secara tajam.
PERLAWANAN MELAWAN PENDUDUKAN JEPANG
1. Perlawanan Cot Plieng di Aceh
•
Sebab
Ø
Tindak penindasan dan kekejaman yang dilakukan
pendudukan Jepang
Ø
Menentang pemberlakuan Seikerei
Ø
Masalah penyetoran padi dan pengerahan tenaga
romusa.
•
Kronologi
Ø
Dipimpin oleh seorang ulama muda daerah Cot
Plieng bernama Abdul Jalil
Ø
Di Lhokseumawe Abdul Jalil berhasil menggerakan
rakyat à Dianggap membahayakan, Jepang minta
berdamai à 10 November 1942 Abdul Jalil menolak
jalan damai, Jepang mulai menyerang
Ø
24 November 1942 ketika sedang menjalankan
shalat subuh , diserang Jepang à karena diserang rakyat
melawan
Ø
Serangan tentara Jepang diulang untuk kedua
kalinya à dapat digagalkan oleh rakyat
Ø
Perlawanan juga dipimpin oleh pimpinan perwira
Abdul Hamid
•
Akhir Perlawanan
Ø
Serangan ketiga Jepang berhasil menghancurkan
pertahanan rakyat Cot Plieng à beberapa hari kemudian
ketika sedang sholat Abdul jalil beserta pengikutnya gugur ditembaki tentara
Jepang
Ø
Jepang menagkap dan menyandera keluarga Abdul
Hamid à Abdul Hamid mengakhiri perlawanan
2. Perlawanan di Singaparna, Tasikmalaya Sebab
Ø
Menentang pemberlakuan Seikerei
Ø
Kehidupan rakyat semakin menderita karena
kekejaman Jepang
Ø
Kewajiban untuk menyerahkan padi dan beras
•
Kronologi
Ø
Perlawanan di bawah pimpinan Kiai Zainal Mustafa
à membentuk Pasukan Tempur
Sukamanah yang dipimpin oleh
ajengan Najmudin
Ø
Pertempuran dimulai di bulan Februari 1944 à ada utusan kepolisian Tasikmalaya dan beberapa orang
Indonesia à mengadakan perundingan à namun mereka ditahan, salah seorang dari mereka diutus
melapor pihak Jepang untuk menyampaikan ultimatum dari Kiai Zainal Mustafa
untuk segera memederkakan Jawa
Ø
Hari berikutnya ada utusan Jepang dikirim untuk
melakukan perundingan lagi à sikap mereka yang congkak
dan somboh membut marah Kiai Zainal Mustafa à
mereka ditahan, beberapa dibunuh, dan ada yang melarikan diri
Ø
Jepang mengirimkan pasukannya à terdiri 30 orang kempetai dan 60 orang tokubetsu keisatsu à Rakyat melakukan perlawanan
•
Akhir Perlawanan
Ø
Pasukan Jepang jumlahnya lebih banyak dan
peralatan lebih canggih à Jepang berhasil mengalahkan
pasukan Zainal Mustafa
3. Perlawanan di Indramayu
•
Sebab
Ø
Jepang bertindak semena-mena terhadap petani
Indramayu à mereka harus menyerahkan sebagian
besar hasil pertanian kepada Jepang
Ø
Kebijakan untuk mengerahkan tenaga Romusa
•
Kronologi
Ø
Terjadi sekitar tahun 1942-1947
Ø
Antara lain terjadi di Desa Kaplongan, Distrik
Karangampel bulan April 1944 à Bulan Juli mencul perlawanan rakyat di Desa Cidempet à Rakyat protes dan melawan à
mereka bersemboyan “lebih baik mati melawan Jepang daripada mati Kelaparan”
•
Akhir Perlawanan
Ø
Rakyak tidak mampu melawan kekuatan Jepang
4. Perlawanan di Kalimantan / Perlawanan Pang Suma
•
Sebab
Ø
Adanya himpitan penindasan yang dirasakan sangat
berat oleh rakyat Kalimantan
Ø
Perlawanan Pang Suma diawali dengan pemukulan
seorang tenaga kerja Dayak oleh pengawas Jepang, satu di antara sekitar 130
pekerja pada sebuah perusahaan kayu Jepang à
pemberlakuan romusa
•
Kronologi
Ø
Perlawanan rakyat Kalimantan dipimpin oleh Pang
Suma, seorang pemimpin Suku Dayak àseseorang
yang memiliki pengaruh yang luas di kalangan orang-orang/sukusuku di daereah
Tayan, Meliau, dan sekitarnya
Ø
Mereka menggunakan taktik perang gerilya à jumlah pasukan sedikit,tetapi bantuan rakyat yang militant
dan memanfaatkan keuntungan alam perlawanan berkobar dengan sengitnya
Ø
Dikalangan penduduk terdapat mata-mata Jepang
yang berasal dari Indonesia à mempersulit perlawanan
Rakyat Kalimantan
•
Akhir Perlawanan
Ø
Rakyat Kalimantan mengalami kegagalan karena
adanya mata-mata Jepang
5. Perlawanan di Papua Sebab
Ø Rakyat
Irian sering mendapat pukulan dan penganiayaan di luar batas kemanusiaan
•
Kronologi
Ø
Gerakan perlawanan yang terkenal adalah Gerakan
Koreri à dipimpin L. Rumkorem berpusat di Biak
Ø
Rakyat Irian menggunakan taktik perang Gerilya à Jepang kewalahan
Ø
Selain di daerah Biak meuas ke daerah Yapen
Selatan à salah seorang pemimpinnya
Silas Papare à Serangan dengan
taktik perang gerilya mendapat bantuan pihak Sekutu
•
Akhir Perlawanan
Ø
Taktik gerilya di Biak membuat Jepang
kewalahan à
Jepang tidak dapat bertahan kemudian meninggalkan Biak
Ø
Bantuan senjata dari sekutu membantu Rakyat Yape
Selatan untuk mengalahkan Jepang
6. Perlawanan PETA di Blitar
•
Sebab
Ø
Penderitaan rakyat yang sangat berat
Ø
Pengumpulan hasil padi
Ø
Pengerahan tenaga romusa
•
Kronologi
Ø
29 Februari 1945 Supriyadi dan pasukannya mulai
menyerang à melepaskan tembakan mortar, senapan
mesin dari daidan à Jepang melakukan perlawanan
Ø
Pimpinan Jepang menyerukan kepada anggota PETA
untuk kembali ke induk masingmasing à ada
yang kembali ada yang setia à Jepang minta Supriyadi
menyerah à yang setia membuat pertahanan di
lereng Gunung Kawi dan Distrik Pare
Ø
Untuk menghadapi perlawanan PETA dibawah
pimpinan Supriyadi Jepang mengerahkan seluruh pasukannya à
Jepang menggunakan taktik muslihat à
Komandan Pasukan Jepang Kolonel Katagiri
pura –pura menyerahkepada Muradi à berhasil mengadakan
persetujuan à
Muradi dan pasukannya kembali ke daidan à
dijebak kemudian mereka dilucuti senjatanya dan ditawan diangkut ke Markan
Kempetai Blitar
•
Akhir Perlawanan
Ø
Perlawanan PETA dapat dipadamkan à Tokoh dan anggota PETA yang ditangkap diadili didepan
Mahkamah Militer Jepang di Jakarta
Ø
Supriyadi tidak jelas beritanya à kemungkinan hilang di daerah Gunung Kawi
ISTILAH ISTILAH MASA
KEPENDUDUKAN JEPANG
1. Autarki : rakyat dan pemerintah wajib
memenuhi kebutuhan sendiri/ untuk kepentingan perang 2. Busido : jiwa ksatria
3.
Geisha : seniman wanita biasanya dijadikan istri
perwira Jepang
4.
Gun : kawedanan
5.
Gunseikan : kepala pemerintahan militer
6.
Gunshirekan : panglima tentara
7.
Harakiri : bunuh diri karena merasa bersalah
8.
Heiho : pembantu prajurit
9.
Jawa hokokai : himpunan kebaktian jawa
10.
Jugunianfu :wanita korban perbudakan seks masa colonial
Jepang
11.
Kamikaze : pasukan berani mati
12.
Keibodan :korps kewaspadaan
13.
Keimun Bunka Shidosho : pusat kebudayaan yang didirikan
Jepang
14.
Keisaibu : bagian ekonomi
15.
Keisatbusu : bagian kepolisian
16.
Kempetai : polisi militer Jepang
17.
Ken : kabupaten
18.
Kinrohosyi : kerja bakti
19.
Kochi : daerah istimewa
20.
Konrohosi : kerja paksa tanpa dibayar untuk para pamong
desa dan pegawai rendahan
21.
Kotsubu : Departemen Lalu Lintas
22.
Ku : desa
23.
Neisaibu : bagian pemerintahan umum
24.
Nippon seishi : Semangat Jepang
25.
Rikugun : Angkatan Darat Jepang
26.
Sangvobu : Departemen Perusahaan, Industri, dan
Kerajinan Tangan atau urusan perekonomian
27.
Seikerei : penghormatan terhadap matahari terbit
28.
Seiko shikikan :panglima tertinggi
29.
Seinendan : korps pemuda
30.
Shihobu : Departemen Kehakiman
31.
Shokuryo Konri Zimusyo ; kantor pengelolaan pangan
32.
Shomin Ginko : cikal bakal BRI
33.
Shucokan : gubernur
34.
Somobu : Departemen Dalam Negeri
35.
Son : kecamatan
36.
Suisintai : barisan pelopor
37.
Syi : kotapraja
38.
Syu : karesidenan
39.
Taiso : melakukan gerak badan
40.
Tokobetsu keisatsu : polisi negara istimewa
41.
tokubetsushi : kota istimewa
42.
Tonarigumi : rukun tetangga
43.
Zaimobu : Departemen Keyabgan
No comments:
Post a Comment