17/02/2015

RINGKASAN SEJARAH BAB "MASA PENDUDUKAN JEPANG" (materi sejarah kelas XI semester 2)

Written by: Diaz Amaliana

KEDATANGAN JEPANG

1. Latar Belakang Jepang terlibat dalam PD II

Ø  Kekecewaan Jepang pada PD I à sebenarnya Jepang ada di pihak Sekutu dan Sekutu ada di pihak menang. Namun Jepang merasa apa yang dikeluarkan tidak sebanding dengan apa yang diterima
Ø  Restorasi Meiji à kejadian yang berpuncak pada pengendalian kekuasaan di Jepang kepada Kaisar.  Hal ini menyebabkan perubahan struktur politik dan sosial Jepang
Ø  Jepang ingin melaksanakan politik ekspansi serta politik isolasi
Ø  Ajaran Shintoisme à konsep Hakkoichiu (ajaran tentang kesatuan umat manusia)

2. Berbagai Kemenangan Jepang dan Proses Masuknya Jepang ke Indonesia

Ø  7 Desember 1941 à Pangkalan terbesar AS Pearl Harbour di Pasifik di bom oleh Jepang
Ø  8 Desember 1941 à Melakukan serbuan ke Selatan à Jepang meyerbu lapangan terbang Clark  Field dan Lap. Lba di pulau Luzon, Filiphina
Ø  Setelah itu Jepang menduduki Pulau Haikan, Hongkok an Bangkok
Ø  16 Desember 1941 à Jepang menduduki Birma (Myanmar)
Ø  20 Desember 1941 à Jepang menduduki Darao (Filiphina)
Ø  Januari 1942 à Jepang mendarat di Indonesia melalui Ambon dan Maluku
Ø  11 Januari 1942   à  tentara Jepang mendarat di Tarakan, Kalimantan Timur, dan esok  harinya (12 Januari 1942) Komandan Belanda di pulau itu menyerah.
Ø  24 Januari 1942   : Balikpapan yang merupakan sumber minyak ke-2 jatuh ke tangan tentara Jepang
Ø  29 Januari 1942   à  Pontianak berhasil diduduki oleh Jepang
Ø  3 Februari 1942   à Samarinda diduduki Jepang
Ø  5 Februari 1942   à sesampainya di Kotabangun, tentara Jepang melanjutkan penyerbuannya ke lapangan terbang Samarinda II yang waktu itu masih dikuasai oleh tentara Hindia Belanda (KNIL).
Ø  10 Februari 1942 àdengan berhasil direbutnya lapangan terbang itu, maka dengan mudah pula Banjarmasin diduduki oleh tentara Jepang
Ø  14 Februari 1942 àditurunkan pasukan paying di Palembang. Dua hari kemudian (16
Februari 1942) Palembang dan sekitarnya berhasil diduduki
Ø  1 Maret 1942 à Jepang  mendarat di Teluk Banten (dipmpin Jend. Immamura), Eretan Wetan (Jawa Barat), Krangan (Jawa Tengah)
Ø  5 Maret 1942 à Batavia jatuh ke tangan Jepang, kemudian menduduki Bauitenzorg
(Bogor) à stelah itu dengan mudah kota kota di Jawa dapat dikuasai Jepang
Ø  8 Maret 1942 à Pasukan Sekutu/Belanda menandatangani penyerahan tidak bersyarat  di Kalijati, Subang

3. Keterkaitan antara PD II dengan masuknya Jepang ke Indonesia

Ø  Ingin mendapatkan cadangan logistik dan bahan industry perang seperti minyak tanah, timah, dan alumunium
Ø  Indonesia kaya akan sumber daya alam  
Ø  Berkaitan dengan Shintoisme, khususnya tentang Hakko Ichiu. Yaitu dunia sebagai satu keluarga yang dipimpin oleh Jepang
                 

ORGANISASI PERGERAKAN MASA PENDUDUKAN JEPANG

1. Organisasi Bersifat Sosial Kemasyarakatan

a.       Gerakan Tiga A
        Dibentuk 29 Maret 1945
        Tiga semboyan, yaitu Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Pemimpin Asia
        bagian  propaganda Jepang (Sedenbu) telah menunjuk bekas tokoh Parindra Jawa Barat yakni Mr. Syamsuddin sebagai ketua dengan dibantu beberapa tokoh lain seperti K. Sutan Pamuncak dan Moh. Saleh.
        di berbagai daerah dibentuk komite-komiteà diperkenalkan kepada rakyat lewat media massa
        dibentuk subseksi Islam yang disebut “Persiapan Persatuan Umat Islam” à Ketuanya Abikusno Cokrosuyoso
        Kurang menarik simpati rakyat à tidak efektif à dibubarkan
b.      PUTERA
        “Gerakan Tiga A” telah gagal à Jepang bentuk organisasi Pemuda Asia Raya dipimpin Sukardjo Wiryopranoto à tidak disambut rakyat, dibubarkan
        Jepang berusaha untuk menggerakkan seluruh rakyat melalui tokoh- tokoh nasionalis
à 16 April 1943 membentuk Gerakan bernama Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
        Pimpipnan Pusat  dikenal tokoh empat serangkai yaitu Sukarno, Hatta, K.H. Mas Mansur, dan Ki Hajar Dewantara
        Tujuan Putera adalah untuk membangun dan menghidupkan kembali segala sesuatu yang telah dihancurkan oleh Belanda
        pimpinan daerah dibagi sesuai dengan tingkat daerah, yakni tingkat syu, ken, dan gun
        Putera juga mempunyai beberapa penasihat yang berasal dari orang-orang Jepang,yaitu S. Miyoshi, G. Taniguci, Iciro Yamasaki, dan Akiyama.
        Putera berkembang dan bertambah kuat à dianggap membahayakan Jepang à
Tahun 1944 dibubarkan oleh Jepang
c.       MIAI dan Masyumi
        4 September 1942 MIAI diizinkan aktif kembali àumat Islam di Indonesia dapat dimobilisasi  Jepang untuk  keperluan perang.
        Tugas dan Tujuan MIAI :
Ø  Menempatkan umat Islam pada kedudukan yang layak dalam masyarakat Indonesia
Ø  Mengharmoniskan Islam dengan tuntutan perkembangan zaman
Ø  Ikut membantu Jepang dalam Perang AsiaTimur Raya
        MIAI terus mengembangkan diri di tengah-tengah ketidakcocokan  dengan kebijakan dasar Jepang à November 1943 MIAI dibubarkan
        penggantinya, Jepang membentuk Masyumi (Majelis Syura Muslimin Indonesia) à Ketua majelis ini adalah Hasyim Asy’ari dan wakil ketuanya dijabat oleh Mas Mansur dan Wahid Hasyim
        Sebagian besar anggotanya para ulama
        Masyumi makin maju àorganisai pro rakyat à menolak keras adanya romusha
d.      Jawa Hokokai
        Tahun 1944, Sekutu mengalahkan Jepang di berbagai daerah
        Panglima ke-16, Jenderal Kumaici Harada membentuk organisasi Jawa Hokokai
        Rakyat diharapkan memberikan darma baktinya terhadap pemerintah demi kemenangan perang
        pimpinan pusat Jawa Hokokai sampai pimpinan daerahnya langsung dipegang oleh orang Jepang. Pimpinan pusat dipegang oleh Gunseikan, sedangkan penasihatnya adalah Ir. Sukarno dan Hasyim Asy’ari
        Jawa Hokokai berkembang sesuai yang diinginkan Jepang à tidak berkembang di luar Jawa

2. Organisasi Militer 

a.       Heiho
       prajurit Indonesia yang langsung ditempatkan di dalam organisasi militer Jepang, baik Angkatan Darat maupun Angkatan Laut
       Anggota berusia 18-25 tahun, berpendidikan minimal sekolah dasar      Tujuan pembentukan Heiho adalah membantu tentara Jepang.
       Organisasi Heiho lebih terlatih di dalam bidang militer àKesatuan Heiho merupakan bagian integral dari pasukan Jepang à telah ada pembagian tugas dalam berperang
       anggota Heiho tidak seorang pun yang berpangkat perwira, karena pangkat perwira hanya untuk orang Jepang.
b.      Peta
       Untuk mempertahankan Indonesia dari Sekutu Jepang membentuk organisasi Pembela Tanah Air (PETA)
       Peta adalah organisasi militer à Anggotanya mendapatkan latihan militer
       yang ditugasi untuk melatih anggota Peta adalah seksi khusus dari bagian intelijen yang disebut Tokubetsu Han àSebelum ada perintah pembentukan Peta, Tokuhetsu Han 
       sudah melatih para pemuda Indonesia untuk tugas intelijen à Latihan tugas intelijen dipimpin oleh Yanagawa à  Penyelenggaraannya berada di dalam Seinen Dojo (Panti Latihan Pemuda) 
       Pada akhir latihan angkatan ke-2 di Seinen Dojo, keluar pe rintah dari Panglima tentara Jepang Letnan Jenderal Kumaikici Harada untuk membentuk Tentara
“Pembela Tanah Air” (Peta) à 3 Oktober 1943 secara resmi berdirilah Peta
       Anggota Peta yang bergabung berasal dari berbagai golongan di dalam masyarakat.
       Peta bertugas membela dan mempertahankan tanah air Indonesia dari serangan Sekutu
       Peta memiliki kedudukan yang lebih bebas/fleksibel dan dalam hal kepangkatan ada orang Indonesia yang sampai mencapai perwira
       Orang-orang Peta inilah yang akan banyak berperan di bidang ketentaraan di masamasa berikutnya. Beberapa tokoh terkenal di dalam Peta, antara lain Supriyadi dan Sudirman

3. Organisasi Semimiliter

a.       Seinendan
       organisasi para pemuda yang berusia 14-22 tahun
       Tujuan dibentuknya Seinendan adalah untuk mendidik dan melatih para pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri.
       Bagi Jepang, untuk mendapatkan tenaga cadangan guna memperkuat usaha mencapai kemenangan dalam perang Asia Timur Raya à difungsikan sebagai barisan cadangan yang mengamankan garis belakang.
       Tokoh Indonesia yang menjadi anggota Seinendan yaitu Latief Hendradingrat dan
Sukarni
b.      Keibodan
       organisasi semimiliter yang anggotanya para pemuda yang berusia antara 25-35 tahun.
       dimaksudkan untuk membantu tugas polisi
       anggota  Keibodan juga dilatih kemiliteran à dibina secara khusus dan diawasi secara langsung oleh para polisi Jepang agar tidak terpengaruh oleh kaum nasionalis c. Fujinkai
       Agustus 1943 juga dibentuk Fujinkai (Perkumpulan Wanita) à Anggota minimal berusia 15 tahun
       bertugas di garis belakang untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat
       Diberi lathan militer à Tahun 1944 dibentuk Pasukan Srikandi
d.      Barisan Pelopor
       1 November 1944, Jepang membentuk organisasi baru yang dinamakan “Barisan Pelopor”
       pemimpinnya Ir. Sukarno, yang dibantu oleh R.P. Suroso, Otto Iskandardinata, dan Buntaran Martoatmojo
       Melalui Barisan Pelopor diharapkan adanya kesadaran rakyat untuk berkembang, sehingga siap untuk membantu Jepang dalam mempertahankan Indonesia.
       berkembang di daerah perkotaan à Organisasi ini mengadakan pelatihan militer bagi para pemuda; dilatih bagaimana menggerakkan massa, memperkuat pertahanan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kesejahteraan rakyat.
       di bawah naungan Jawa Hokokai àdibentuk Barisan Pelopor Istimewa ketuanya
Sudiro
e.      Hizbullah
       7 September 1944, PM Jepang, Kaiso menge luarkan janji tentang kemerdekaan untuk Indonesia à Jepang mengalami beberapa kekalahan à memben tuk pasukan cadangan khusus dan pemuda-pemuda Islam
       Diisambut porsitif oleh Masyumi meski beda motivasi à 15 Desember 1944 berdiri pasukan Hizbullah
       Tugas sebagai tentara cadangan untuk membantu Jepang dalam perang
       Tugas sebagai pemuda Islam untuk berdakwah serta membela agama dan umat Islam Indonesia
       Ketua pengurus pusat Hizbullah adalah KH. Zainul Arifin, dan wakilnya adalah Moh. Roem
       Para anggota Hizbullah ini kemudian dila tih secara kemiliteran dan dipusatkan di
Cibarusa, Bogor, Jawa Barat à berhasil membina kader –kader pejuang yang militant
       Hakikatnya untuk membela tanah air bukan untuk membatu Jepang

KEDATANGAN SAUDARA TUA

1. PROPAGANDA SAUDARA TUA DAN PAN ASIA

a.       Propaganda Jepang
Ø  Jepang melancarkan propaganda, bahwa Jepang  akan mendukung kemerdekaaan
Indonesia à disiarkan oleh radio Jepang yaitu Nippon Hoso Kyoku
Ø  Jepang akan memimpin asia untuk membangun Asia Timur Raya
Ø  Jepang merupakan saudara tua bangsa Indonesia
Ø  Indonesia-Jepang memiliki kedudukan yang sama/sederajat.
Ø  Bangsa Indonesia harus berbahasa Indeonesia dan melarang pengguunaan bahasa Belanda
Ø  Indonesia dapat mengibarkan bendera Merah Putih berdampingan dengan bendera Jepang dan menyayikan lagu Indonesia Raya beriringan lagu Kebangsaan Jepang Kimigayo.
b.      Propaganda PAN ASIA
Gerakan PAN ASIA berdasarkan pada dokumen rahasia atau Tanaka Memorial yang disampaikan kepada Kaisar Hiro Hitto. Tanaka memorial menjadi suatu doktrin dengan nama Hakko I Chiu dan merupakan dasar lahirnya propaganda Jepang menguasai Asia. Doktrin tersebut berisi “Jepang memikul tugas suci memimpin bangsa-bangsa di Asia Timur dan akan disusun dalam suatu lingkungan pesemakmuran Asia Timur Raya.”

2. PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN MILITER JEPANG

Pembentukan pemerintahan militer Jepang di Indonesia untuk memperkuat pertahanan dan kedudukannya di wilayah nusantara, apalagi setelah terdesak oleh sekutu, Jepang membagi wilayah militer menjadi 3, yaitu :
a.       Pembentukan Militer Angkatan Darat
Ø  Tentara ke 25 untuk wilayah Sumatra yang berpusat di Bukittinggi di bawah pimpinan kekuasaan Riku Gun.
Ø  Tentara ke 16 untuk wilayah Jawa dan Madura yang berpusat di Batavia (Jakarta) dan ditambah dengan kekuatan laut.
b.      Pembentukan Militer Angkatan Laut
Armada selatan ke 2 di daerah Kalimantan, Sulawesi,  dan Maluku, pusatnya di Makassar.
Adapun susunan pemerintahan Jepang tersebut adalah :
a.       Gunshirekan (panglima tentara) yang kemudian diganti menjadi Seiko Shikkian (panglima tertinggi) sebagai pucuk pimpinan. Gunshirekan membentuk undang – undang yang dinamakan Osamushiro.
b.      Gunseikan (Kepala pemerintahan militer militer yang sekaligus sebagai kepala staf).
Ø  Somobu : Departemen Dalam Negeri
Ø  Zaimobu : Departemen Keyabgan
Ø  Sangvobu : Departemen Perusahaan, Industri, dan Kerajinan Tangan atau urusan perekonomian
Ø  Kotsubu : Departemen Lalu Lintas
Ø  Shihobu : Departemen Kehakiman
c.       Gunseibu (Koordinator pemerintahan dengan tugas memulihkan ketertiban dan keamanan atau semacam gubernur)

3. PEMBENTUKAN PEMERINTAH SIPIL JEPANG

Ø  Agustus 1942 à pemerintahan militer berusaha meningkatkan system pemerintahan à mengeluarkan UU No.27 tentang aturan pemerintahan daerah dimantapkan dengan UU No.28 tentang pemerintahan Shu serta tokubetsushi à Pemerintahan akan dilengkapi dengan pemerintahan sipil
Ø  Seluruh P. Jawa dan Madura (kecuali Kochi Yogyakarta dan Kochi Surakarta)dibagi menjadi daerah –daerah shu, shi, ken, gun, son, ku
Ø  Shu dipimpin oleh Shucokan à dibantu oleh Cokan Kanbo 
Ø  Cokan Kanbo  dibagi menjadi Neisabu, Keisabu, dan Keisatsubu
Ø  Pemerintahan penduduk Jepang membentuk sebuah  kota yang dianggap memiliki posisi penting disebut tokubetsushi

KEBIJAKAN PEMERINTAH JEPANG


1. KEBIJAKAN JEPANG DIBIDANG EKONOMI

Ø  Diterapkan konsep ekonomi perang à semua kegiatan ekonomi digali untuk menopang kegiatan perang à juga sering disbut self help
Ø  Bidang perkebunan mengalami kemunduran  à tanah tanah perkebunan diganti dengan tanah pertanian sesuai kebutuhan Jepang à misalnya Jarak, tanaman kina
Ø  Kebutuhan pangan meningkat à Jawa hokokai giat melakukan kamanye untuk pengadaaan pangan terutama beras dan jagung
Ø  Semua objek vital dan alat-alat produksi dikuasai oleh Jepang dengan pengawasan yang ketat
Ø  Rakyat dilarang menanam tebu dan membuat gula à Perusahan yang menganani pabrik gula yaitu Meiji Seito Kaisya
Ø  Menerapkan sitem ekonomi perang autarki

2. KEBIJAKAN JEPANG DIBIDANG PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Ø  Menghilangkan diskriminasi atau perberdaan yang diterapkan Belanda
Ø  Siapa saja boleh mengenyan/ merasakan pendidikan
Ø  Rakyat dari lapisan mananpun berhak mengenyam pendidikan formal (SD , SMP, SMA)
Ø  Setiap pagi sebelum memasuki kelas selalu diadakan upacara bendera mengibarkan bendera Jepang dan penghormatan ke arah matahari terbit (Seikere), setelah itu disambung gerak badan yang disebut Taiso.
Ø  Diharuskan bagi semua siswa melaksanakan lari berbaris sepanjang kampong yang waktu itu Jajiasi.
Ø  Pelajaran berupa adu kekuatan juga diberikan sperti Sumo
Ø  Setiap siswa yang bertemu dengan guru harus hormat, pemerintahan Jepang memberikan ancaman kepada siswa yang tidak hormat kepada guru
Ø  Dalam acara penarikan bendera Jepang semua siswa menyanyikan lagu kebangsaan Jepang (Kimigayo)
Ø  Sistem pengajaran dan kurikulum disesuaikan untuk kepentingan perang
Ø  Untuk para guru diwajibkan untuk menggunakan bahasa Jepang dan Indonesia sebagai pengantar di sekolah, menggantikan bahasa Belanda.
Ø  Pemerintah Jepang mulai membatasai kegiatan pendidikan dengancara mengurangi jumlah sekolah dasar dari 21.500 menjadi 13.500 sekolah. Kegiatan perguruan tingi bisa dikatakan macet.
Ø  Para pelajar harus melakukan kegiatan kerja bakti (kinrobushi à pekerja paksa dari para pelajar) kegiatan tersebut meliputi pengumpulan bahan-bahan untuk barang, penanaman bahan makanan, penanaman phon jarak, perbaikan jalan, dan pembersihan asrama
Ø  Para pelajar juga harus mengikuti kegiatan latihan jasmani dan kemiliteran, mereka harus benar menjalankan semangat Jepang (Nippon Seishin)
Ø  Bagi Jepang, pelaksanaan pendidikan bagi rakyat Indonesia bukan untuk membuat pandai, tetapi dalam rangka untuk pembentukan kader-kader yang mempolopori progam kemakmuran bersama Asia Timur Raya. Oleh karena itu, sekolah selalu menjadi tempat indoktrinasi kejepangan.
Ø  Menggunakan kalender Jepang (Sumera)
Ø  Tenchosatsu à upacara memperingati hari kelahiran Kaisar Hirohito Ø Seni origami

3. KEBIJAKAN JEPANG DIBIDANG SOSIAL

Ø  Penyerahan hasil panen rakyat secara paksa à rakyat menderita kelaparan dan kemiskinanan
Ø  Rakyat terpaksa memakai baju goni à barjangkit penyakit kulit, angka kematian meningkat
Ø  Pengerahan tenaga kerja romusa

4. DAMPAK PENDUDUKAN JEPANG

Ø  Dampak Postitif
       Diperbolehkannya bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa komunikasi nasional dan menyebabkan bahasa Indonesia mengukuhkan diri sebagai bahasa nasional.
       Jepang mendukung semangat anti-Belanda, sehingga mau tak mau ikut mendukung semangat nasionalisme Indonesia. Antara lain menolak pengaruh-pengaruh Belanda, misalnya perubahan nama Batavia menjadi Jakarta.
       Untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia, Jepang mendekati pemimpin nasional Indonesia seperti Soekarno dengan harapan agar Soekarno mau membantu Jepang memobilisasi rakyat Indonesia. Pengakuan Jepang ini mengukuhkan posisi para pemimpin nasional Indonesia dan memberikan mereka kesempatan memimpin rakyatnya.
       Dalam bidang ekonomi didirikannya kumyai yaitu koperasi yang bertujuan untuk kepentingan bersama.
       Mendirikan sekolah-sekolah seperti SD 6 tahun, SMP 9 tahun, dan SLTA
       Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu rukun tetangga (RT) atau Tonarigumi
       Diperkenalkan suatu sistem baru bagi pertanian yaitu line system (sistem pengaturan bercocok tanam secara efisien) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan.
       Dibentuknya BPUPKI dan PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Dari sini muncullah ide Pancasila.
       Jepang dengan terprogram melatih dan mempersenjatai pemuda-pemuda Indonesia demi kepentingan Jepang pada awalnya. Namun oleh pemuda hal ini dijadikan modal untuk berperang yang dikemudian hari digunakan untuk menghadapi kembalinya pemerintah kolonial Belanda.
       Dalam pendidikan dikenalkannya sistem Nipon-sentris dan diperkenalkannya kegiatan upacara dalam sekolah.
Ø  Dampak Negatif
       Penghapusan semua organisasi politik
       Romusha yang sangat menyesangrakan rakyat
       Krisis ekonomi yang sangat parah
       Akibat dari self suffiency yang terputusnya hubungan antar daerah
       Pembatasan pers sehingga tidak ada pers independen
       Terjadinya kekacuan situasi dan kondisi yang parah, seperti perampokan, pemerkosaan,  dan lain-lain
       Pelanggaran terhadap buku-buku berbahasa Belanda dan Inggris
       Bayak guru yang diperkejakan sebagai pejabat menyebakan kemunduran standar pendidikan secara tajam.

PERLAWANAN MELAWAN PENDUDUKAN JEPANG

1. Perlawanan Cot Plieng di Aceh

        Sebab
Ø  Tindak penindasan dan kekejaman yang dilakukan pendudukan Jepang
Ø  Menentang pemberlakuan Seikerei
Ø  Masalah penyetoran padi dan pengerahan tenaga romusa.
        Kronologi
Ø  Dipimpin oleh seorang ulama muda daerah Cot Plieng bernama Abdul Jalil  
Ø  Di Lhokseumawe Abdul Jalil berhasil menggerakan rakyat à Dianggap membahayakan, Jepang minta berdamai à 10 November 1942 Abdul Jalil menolak jalan damai, Jepang mulai menyerang
Ø  24 November 1942 ketika sedang menjalankan shalat subuh , diserang Jepang à karena diserang rakyat melawan
Ø  Serangan tentara Jepang diulang untuk kedua kalinya à dapat digagalkan oleh rakyat
Ø  Perlawanan juga dipimpin oleh pimpinan perwira Abdul Hamid
        Akhir Perlawanan
Ø  Serangan ketiga Jepang berhasil menghancurkan pertahanan rakyat Cot Plieng à beberapa hari kemudian ketika sedang sholat Abdul jalil beserta pengikutnya gugur ditembaki tentara Jepang   
Ø  Jepang menagkap dan menyandera keluarga Abdul Hamid à Abdul Hamid mengakhiri perlawanan

2. Perlawanan di Singaparna, Tasikmalaya Sebab

Ø  Menentang pemberlakuan Seikerei
Ø  Kehidupan rakyat semakin menderita karena kekejaman Jepang
Ø  Kewajiban untuk menyerahkan padi dan beras  
       Kronologi
Ø  Perlawanan di bawah pimpinan Kiai Zainal Mustafa à membentuk Pasukan Tempur
Sukamanah yang dipimpin oleh ajengan Najmudin
Ø  Pertempuran dimulai di bulan Februari 1944 à ada utusan kepolisian Tasikmalaya dan beberapa orang Indonesia à mengadakan perundingan à namun mereka ditahan, salah seorang dari mereka diutus melapor pihak Jepang untuk menyampaikan ultimatum dari Kiai Zainal Mustafa untuk segera memederkakan Jawa
Ø  Hari berikutnya ada utusan Jepang dikirim untuk melakukan perundingan lagi à sikap mereka yang congkak dan somboh membut marah Kiai Zainal Mustafa à mereka ditahan, beberapa dibunuh, dan ada yang melarikan diri
Ø  Jepang mengirimkan pasukannya à terdiri 30 orang kempetai dan 60 orang tokubetsu keisatsu à Rakyat melakukan perlawanan
       Akhir Perlawanan
Ø  Pasukan Jepang jumlahnya lebih banyak dan peralatan lebih canggih à Jepang berhasil mengalahkan pasukan Zainal Mustafa

3. Perlawanan di Indramayu

       Sebab  
Ø  Jepang bertindak semena-mena terhadap petani Indramayu à mereka harus menyerahkan sebagian besar hasil pertanian kepada Jepang
Ø  Kebijakan untuk mengerahkan tenaga Romusa
       Kronologi
Ø  Terjadi sekitar tahun 1942-1947
Ø  Antara lain terjadi di Desa Kaplongan, Distrik Karangampel  bulan April 1944 à Bulan Juli mencul perlawanan rakyat di Desa Cidempet à Rakyat protes dan melawan à mereka bersemboyan “lebih baik mati melawan Jepang daripada mati Kelaparan”
       Akhir Perlawanan
Ø  Rakyak tidak mampu melawan kekuatan Jepang  

4. Perlawanan di Kalimantan / Perlawanan Pang Suma

       Sebab
Ø  Adanya himpitan penindasan yang dirasakan sangat berat oleh rakyat Kalimantan
Ø  Perlawanan Pang Suma diawali dengan pemukulan seorang tenaga kerja Dayak oleh pengawas Jepang, satu di antara sekitar 130 pekerja pada sebuah perusahaan kayu Jepang à pemberlakuan romusa
       Kronologi
Ø  Perlawanan rakyat Kalimantan dipimpin oleh Pang Suma, seorang pemimpin Suku Dayak àseseorang yang memiliki pengaruh yang luas di kalangan orang-orang/sukusuku di daereah Tayan, Meliau, dan sekitarnya
Ø  Mereka menggunakan taktik perang gerilya à jumlah pasukan sedikit,tetapi bantuan rakyat yang militant dan memanfaatkan keuntungan alam perlawanan berkobar dengan sengitnya
Ø  Dikalangan penduduk terdapat mata-mata Jepang yang berasal dari Indonesia à mempersulit perlawanan Rakyat Kalimantan
       Akhir Perlawanan
Ø  Rakyat Kalimantan mengalami kegagalan karena adanya mata-mata Jepang

5. Perlawanan di Papua        Sebab

Ø Rakyat Irian sering mendapat pukulan dan penganiayaan di luar batas kemanusiaan
       Kronologi
Ø  Gerakan perlawanan yang terkenal adalah Gerakan Koreri à dipimpin L. Rumkorem berpusat di Biak
Ø  Rakyat Irian menggunakan taktik perang Gerilya à Jepang kewalahan
Ø  Selain di daerah Biak meuas ke daerah Yapen Selatan à salah seorang pemimpinnya
Silas Papare à Serangan  dengan taktik perang gerilya mendapat bantuan pihak Sekutu   
       Akhir Perlawanan
Ø  Taktik gerilya di Biak membuat Jepang kewalahan  à Jepang tidak dapat bertahan kemudian meninggalkan Biak
Ø  Bantuan senjata dari sekutu membantu Rakyat Yape Selatan untuk mengalahkan Jepang

6. Perlawanan PETA di Blitar

       Sebab
Ø  Penderitaan rakyat yang sangat berat
Ø  Pengumpulan hasil padi
Ø  Pengerahan tenaga romusa
       Kronologi
Ø  29 Februari 1945 Supriyadi dan pasukannya mulai menyerang à melepaskan tembakan mortar, senapan mesin dari daidan à Jepang melakukan perlawanan  
Ø  Pimpinan Jepang menyerukan kepada anggota PETA untuk kembali ke induk masingmasing à ada yang kembali ada yang setia à Jepang minta Supriyadi menyerah à yang setia membuat pertahanan di lereng Gunung Kawi dan Distrik Pare
Ø  Untuk menghadapi perlawanan PETA dibawah pimpinan Supriyadi Jepang mengerahkan seluruh pasukannya  à Jepang menggunakan taktik muslihat à Komandan Pasukan Jepang  Kolonel Katagiri pura –pura menyerahkepada Muradi à berhasil mengadakan persetujuan à  Muradi dan pasukannya kembali ke daidan à dijebak kemudian mereka dilucuti senjatanya dan ditawan diangkut ke Markan Kempetai Blitar   
       Akhir Perlawanan
Ø  Perlawanan PETA dapat dipadamkan à Tokoh dan anggota PETA yang ditangkap diadili didepan Mahkamah Militer Jepang di Jakarta
Ø  Supriyadi tidak jelas beritanya à kemungkinan hilang di daerah Gunung Kawi






 

ISTILAH ISTILAH MASA KEPENDUDUKAN JEPANG
1. Autarki : rakyat dan pemerintah wajib memenuhi kebutuhan sendiri/ untuk kepentingan perang 2. Busido : jiwa ksatria
3.       Geisha : seniman wanita biasanya dijadikan istri perwira Jepang
4.       Gun : kawedanan
5.       Gunseikan : kepala pemerintahan militer
6.       Gunshirekan : panglima tentara
7.       Harakiri : bunuh diri karena merasa bersalah
8.       Heiho : pembantu prajurit
9.       Jawa hokokai : himpunan kebaktian jawa
10.   Jugunianfu :wanita korban perbudakan seks masa colonial Jepang
11.   Kamikaze : pasukan berani mati
12.   Keibodan :korps kewaspadaan
13.   Keimun Bunka Shidosho : pusat kebudayaan yang didirikan Jepang
14.   Keisaibu : bagian ekonomi
15.   Keisatbusu : bagian kepolisian
16.   Kempetai : polisi militer Jepang
17.   Ken : kabupaten
18.   Kinrohosyi : kerja bakti
19.   Kochi : daerah istimewa
20.   Konrohosi : kerja paksa tanpa dibayar untuk para pamong desa dan pegawai rendahan
21.   Kotsubu : Departemen Lalu Lintas
22.   Ku : desa
23.   Neisaibu : bagian pemerintahan umum
24.   Nippon seishi : Semangat Jepang
25.   Rikugun : Angkatan Darat Jepang
26.   Sangvobu : Departemen Perusahaan, Industri, dan Kerajinan Tangan atau urusan perekonomian
27.   Seikerei : penghormatan terhadap matahari terbit
28.   Seiko shikikan :panglima tertinggi
29.   Seinendan : korps pemuda
30.   Shihobu : Departemen Kehakiman
31.   Shokuryo Konri Zimusyo ; kantor pengelolaan pangan
32.   Shomin Ginko : cikal bakal BRI
33.   Shucokan : gubernur
34.   Somobu : Departemen Dalam Negeri
35.   Son : kecamatan
36.   Suisintai : barisan pelopor
37.   Syi : kotapraja
38.   Syu : karesidenan
39.   Taiso : melakukan gerak badan
40.   Tokobetsu keisatsu : polisi negara istimewa
41.   tokubetsushi : kota istimewa
42.   Tonarigumi : rukun tetangga

43.   Zaimobu : Departemen Keyabgan

No comments:

Post a Comment

Related Post