09/04/2016

RINGKASAN MATERI SEJARAH (rangkuman materi USEK Sejarah kelas XII)


1.       PENGERTIAN SEJARAH
·         Sejarah berasal dari kata syajarotun yang berarti pohon kayu. Pohon dalam pengertian ini merupakan suatu simbol yaitu simbol kehidupan. Bagian-bagian dari pohon itu menunjukkan adanya aspekaspek kehidupan yang satu sama lain saling berhubungan untuk membentuk sesuatu itu menjadi hidup. Lambang pohon itu menunjukkan adanya pertumbuhan dan perkembangan.
2.       TAHAP BERPIKIR SINKRONIK DAN DIAKRONIK
·         Sinkronis

Artinya meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu. Berpikir sinkronis dalam sejarah adalah mempelajari peristiwa yang sezaman, atau bersifat horisontal. Misalnya mempelajari sejarah Indonesia di masa reformasi saja. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Sinkronik artinya segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi di suatu masa yang terbatas.
·         Diakronis
Artinya memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang. Konsep diakronis melihat bahwa peristiwa dalam sejarah mengalami perkembangan dan bergerak sepanjang masa. Melalui proses inilah, manusia dapat melakukan perbandingan dan melihat perkembangan sejarah kehidupan masyarakatnya dari jaman ke jaman berikutnya.
3.       INDONESIA ZAMAN PRAAKSARA


4.       KEDATANGAN NENEK MOYANG INDONESIA
5.       TEORI HINDU BUDHA
TEORI BRAHMANA
·         Pendukung teori ini adalah Van Leur
·         Inti teori ini adalah penyebaran agama da kebudayaan India ke Indonesia dilakukan oleh golongan brahmana
·         Dasar teori ini adalah berdasarkan pada pengamatannya terhadap sisa-sisa peninggalan kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di Indonesia, terutama pada prasasti- prasasti yang menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa
·         Kelemahan teori ini adalah di India ada peraturan bahwa brahmana tidak boleh keluar dari negerinya. Dalam tradisi agama Hindu terdapat pantangan bagi kaum Brahmana untuk menyeberangi lautan.
TEORI KSATRIA
·         dikemukakan oleh R. C. Majundar, Moekrji, dan Nehru
·         Inti teori ini adalah munculnya kerajaan atau pengaruh Hindu di Kepulauan Indonesia disebabkan oleh peranan kaum ksatria atau para prajurit India
·         Kekuatan teori ini terletak pada semangat untuk petualangan pada saat itu umumnya dimiliki oleh para kaum ksatria
·         Kelemahan teori ini adalah kurang disertai dengan bukti-bukti yang mendukung.Selain itu Para Ksatria tidak menguasai bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa
TEORI WAISYA
·         dikemukakan oleh N.J. Krom
·         menyatakan bahwa bahwa kelompok yang berperan dalam dalam penyebaran Hindu-Buddha di Asia Tenggara, termasuk Indonesia adalah kaum pedagang, mengingat bahwa sejak tahun 500 SM, Nusantara telah menjadi jalur perdagangan antara India dan Cina.
·         Alasan yang mendasari teori ini adalah didasarkan penelaahan dia pada proses Islamisasi di Indonesia yang dilakukan oleh para pedagang Gujarat
·         Kelemahan teori ini adalah para pedagang yang termasuk dalam kasta Waisya tidak menguasai bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa
TEORI SUDRA
·         didukung oleh Von Van Faber
·         Inti teori ini adalah Agama Hindu dibawa oleh kaum sudra yang datang ke Nusantara untuk memperbaiki nasib karena peperangan yang terjadi di India telah menyebabkan mereka menjadi orang buangan dan hanya hidup sebagai budak.
TEORI ARUS BALIK
·         dikemukakan oleh F.D.K Bosch dan didukung oleh Van Leur
·         menyatakan bahwa bangsa Indonesia tidak hanya menerima pengetahuan agama dari orang-orang asing yang datang. Mereka juga aktif mencari ilmu agama di negeri orang dan menyebarkannya setelah kembali ke kampung halamannya.
·         Buktinya adalah adanya prasasti Nalanda yang menyebutkan bahwa Balaputradewa (raja Sriwijaya) telah meminta kepada raja di India untuk membangun wihara di Nalanda sebagai tempat untuk menimba ilmu para tokoh dari Sriwijaya. Permintaan raja Sriwijaya itu ternyata dikabulkan.



6.       KERAJAAN KUTAI
Kerajaan Kutai atau Kerajaan Kutai Martadipura (Martapura) merupakan kerajaan Hindu yang berdiri sekitar abad ke-4 Masehi di Muara Kaman, Kalimantan Timur.Kerajaan ini dibangun oleh Kudungga. Diduga ia belum menganut agama Hindu. Peninggalan terpenting kerajaan Kutai adalah 7 Prasasti Yupa, dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta, dari abad ke-4 Masehi. Salah satu Yupa mengatakan bahwa "Maharaja Kundunga mempunyai seorang putra bernama Aswawarman yang disamakan dengan Ansuman (Dewa Matahari). Aswawarman mempunyai tiga orang putra,yang paling terkemuka adalah Mulawarman.” Salah satu prasastinya juga menyebut kata Waprakeswara yaitu tempat pemujaan terhadap Dewa Syiwa.
7.       PRASASTI KERAJAAN SRIWIJAYA
Berdasarkan berita dari I Tsing  dapat kita ketahui bahwa selama tahun 690 sampai 692, Kerajaan Melayu sudah dikuasai oleh Sriwijaya. Sekitar tahun 690 Sriwijaya telah meluaskan wilayahnya dengan menaklukkan kerajaan -kerajaan di sekitarnya.Hal ini juga diperkuat oleh 5 buah prasasti dari Kerajaan Sriwijaya yang kesemuanya ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Melayu Kuno. Prasasti-prasasti tersebut adalah sebagai beikut :
a.       Prasasti Kedukan Bukit (Sungai Tatang, Palembang)
Isinya antara lain menerangkan bahwa seorang bernama Dapunta Hyang mengadakan perjalanan suci (siddhayatra) dengan menggunakan perahu.
b.      Prasasti Talang Tuwo (Talang Tuo, Palembang)
isinya menyebutkan tentang pembangunan sebuah taman yang disebut Sriksetra. Taman ini dibuat oleh Dapunta Hyang Sri Jayanaga
c.       Prasasti Kota Kapur (Pulau Bangka)
isinya terutama permintaan kepada para dewa untuk menjaga kedatuan Sriwijaya, dan menghukum setiap orang yang bermaksud jahat.
d.      Prasasti Telaga Batu (Tidak berangka taun)
Isinya terutama tentang kutukan kutukan yang menakutkan bagi mereka yang berbuat kejahatan.
e.      Prasasti Karang Birahi (Jambi)
Isinya sama dengan isi Prasasti Kota Kapur
f.        Prasasti Ligor (Ligor, Semenanjung Melayu)
g.       Prasasti Nalanda di India Timur
8.       CIRI CIRI CANDI
·         Candi Hindu
a.       Pada pintu masuk candi terdapat kepala kala yang dilengkapi dengan rahang bawah
b.      Candi berbentuk ramping.
c.       Biasanya berbentuk komplek candi, Candi utama berada di belakang candi perwara, contoh seperti candi prambanan
d.      Adanya arca dewi trimurti.
e.      Terdapat bentuk ratna di puncaknya.
f.        Struktur candi dibagi menjadi 3 bagian bhurloka, bhuvarloka, dan svarloka.
g.       Umumnya adalah tempat pemakaman raja dan tempat penyembahan dewa.
h.      Contoh candi hindu diantaranya Candi Prambanan, Candi Arjuna, Candi Panataran, Candi Kidal, Candi Gedong Songo, Candi Cangkuang, Candi Panataran
·         Candi Budha
a.       Fungsi utama candi buddha adalah sebagai tempat pemujaan
b.      Struktur candi terbagi menjadi 3 yaitu kamadatu, rupadatu, dan arupadatu
c.       Terdapat stupa di puncak candi
d.      Terdapat patung buddha
e.      Candi utama berada di tengah candi- candi kecil seperti di candi borobudur
f.        Relief pada candi memberikan cerita tersendiri
g.       Bentuk bangunan cenderung tambun
h.      Pada pintu candi terdapat Kala dengan mulut menganga tanpa rahang bawah dengan makara ganda di masing - masing sisi pintu
i.         Contoh candi buddha diantaranya Candi Borobudur, Candi Kalasan, Candi Muara Takus, Candi Mendut, Candi Plaosan, Candi Sojiwan, Candi Sewu, Candi sambi sari
9.       TEORI MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA
·         Teori
a.       Teori Gujarat (J. Pijnapel kemudian didukung oleh C. Snouck Hurgronye, dan J.P. Moquetta (1912))
Ø  Islam yang masuk ke Kepulauan Indonesia berasal dari Gujarat sekitar abad ke-13 M atau abad ke-7 H.
Ø  Orang yang menyebarkan Islam ke Indonesia  bukanlah dari orang Arab langsung, melainkan para pedagang Gujarat yang telah memeluk Islam dan berdagang ke dunia Timur.
Ø  Bukti batu nisan Sultan Malik Al-Saleh di Pasai, Aceh  bercorak khas Gujarat
b.      Teori Persia (Hoesein Djajadiningrat)
Ø  didasarkan pada kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Parsi dan Indonesia.
Ø  Tradisi tersebut antara lain: tradisi merayakan 10 Muharram atau Asyuro sebagai hari suci kaum Syiah atas kematian Husein bin Ali, seperti yang berkembang dalam tradisi tabot di Pariaman di Sumatra Barat dan Bengkulu.
c.       Teori Arab (Buya Hamka)
·         pada abad 7 orang islam arab sudah berada di pantai barat sumatra, gelar syekh dan al- malik sama dengan di Arab

10.   MASUKNYA PENGARUH BARAT
PORTUGIS
·         Pelopor pelayaran bangsa Portugis adalah Bartholomeus Diaz à dari pantai Barat Afrika hingga tiba di Tanjung Harapan Baik àgagal mencapai Indonesia
·         Armada Portugis berikutnya dipimpin Vasco Da Gama berhasil melewati Tanjung Harapan Baik à mencapai Calicut India belum puas menjelajahi daerah timur lainnya yaitu Malaka (pusat rempah-rempah) dan Maluku
·         Kolonialisme Portugis dimulai di Indonesia pada saat kedatangan Alfonso d’albuquergue di Maluku. Pada tahun 1511 ekspedisi Portugis dipimpin oleh Alfonso d’Albuquerque, Malaka berhasil ditakhlukan.
·         Rute Pelayaran  : Portugis – Tanjung Harapan Baik – India – Malaka – Kep. Maluku
SPANYOL
·         Pelopor pelayaran bangsa Spanyol yang pertama adalah Christoper Colombus àberjalan ke arah barat, sampai  San Salvador àgagal mencapai India.
·         tokoh kedua dipimpin Oleh Ferdinand De Magelhans Dan Del Cano Berhasil Sampai Di Filipina àMenyeberang Ke Maluku Tahun 1512
·         Dalam perjalanan kembali ke Spanyol, mereka singgah di Tidore. Terjadi kerja sama antara Spanyol dengan Tidore àbukti dibangunnya benteng Spanyol di Tidore
·         Rute Pelayaran :
Ø  Christoper Colombus  :Spanyol – San Salvador – gagal ke India
Ø   Ferdinan Magellan : Spanyol – Samudra Atlantik – Ujung Amerika Selatan – Samudra Pasifik – Filipina
Ø  Del Cano : Filipina – Tidore
Belanda
·         Masuknya Belanda ke Indonesia dimulai pada tahun 1595 pada saat Cornelis de Houtman memimpin armada yang terdiri dari 4 buah kapal menuju Nusantara.
·         Pada tanggal 6 Juni 1596 armada kapal tersebut sampai di Sumatera dan pada tanggal 22 Juni mendarat di pelabuhan Banten. Pada tahun 1958 kembali armada Belanda masuk ke Nusantara dipimpin oleh Yacob Van Neck dan Warmijk dan mendarat di Maluku.
·         Rute Pelayaran : Belanda – Pantai Barat Afrika – Tanjung Harapan – Samudra Hindia – Selat Sunda – Banten.
·         Mendirikan Kongsi Dagang VOC tahun 1602 (Gub. Jend. yang pertama Pieter Both) yang mempunyai hak Octroi. Dan bubar tahun 1799
·         Setelah VOC bubar, kendali diambil alih oleh pemerintah kolonial Belanda yang dipimpin oleh H.W. Daendles
11.   KEBIJAKAN VOC
a.       menguasai pelabuhan-pelabuhan dan mendirikan benteng untuk melaksanakan monopoli perdangan.
b.      melaksakan politik devide et impera ( memcah dan menguasai ) dalam rangka untuk menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia.
c.       Untuk mempererat kedudukannya, perlu mengangkat seorang Gubernur Jenderal.
d.      Melaksakan sepenuhnya Hak Oktroi yang diberikan pemerintah belanda, seperti :
·   hak monopoli
·   hak untuk membuat uang
·   hak nutuk mendirikan benteng
·   hak untuk melaksanakan perjanjian dengan kerajaan di Indonesia, dan
·   hak untuk tentara.
e.      membangun pangkalan atau markas VOC yang semula di banten dan di Ambon, dipindah ke Jayakarta (Batavia).
f.        Melaksakan pelayaran Hongi ( Hongi tocjten ) : Pelayaran dengan perahu kora-kora untuk mengawasi jalannya monopoli
g.       Adanya hak ekstirpasi: hak untuk membinasakan tanaman rempah-rempah yang melebihi ketentuan.
h.      Adanya Verplichte Leverantie : Penyerahan wajib pada VOC dan larangan menjual hasil bumi pada pihak lain
i.         Adanya Contingenten : Rakyat wajib membayar pajak berupa hasil bumi pada VOC
12.   KEBIJAKAN MASA DAENDELS
·         Bidang Pertahanan dan keamanan à untuk mempertahankan jawa dari inggris
a.       Membangun benteng-benteng pertahanan baru
b.      Membangun pangkalan angkatan laut di Anyer dan Ujungkulon. Namun pembangunan pangkalan di Ujungkulon boleh dikatakan tidak berhasil
c.       Meningkatkan jumlah tentara, dengan mengambil orang-orang pribumi karena pada waktu pergi ke Nusantara, Daendels tidak membawa pasukan. Oleh karena itu, Daendels segera menambah jumlah pasukan yang diambil dari orang-orang pribumi, yakni dari 4.000 orang menjadi 18.000 orang (baca Ricklefs, 2005)
d.      Membangun jalan raya dari Anyer (Jawa Barat, sekarang ProvinsiBanten) sampai Panarukan (ujung timur Pulau Jawa, Provinsi Jawa Timur) sepanjang kurang lebih 1.100 km. Jalan ini sering dinamakan Jalan Daendels.
e.      membentuk tiga jenis peradilan:  peradilan untuk orang Eropa, peradilan untuk orang-orang Timur Asing, dan  peradilan untuk orang-orang pribumi. Peradilan untuk kaum pribumi dibentuk di setiap prefektur, misalnya di Batavia, Surabaya, dan Semarang.
f.        Peraturan untuk pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu.
·         Bidang Pemerintahan dan peradilan
a.       melakukan campur tangan dan perubahan dalam tata cara dan adat istiadat di dalam kerajaan-kerajaan di Jawa.
b.      Membatasi secara ketat kekuasaan raja-raja di Nusantara.
c.       Membagi Pulau Jawa menjadi sembilan daerah prefectuur/prefektur (wilayah yang memiliki otoritas). Masing-masing prefektur dikepalai oleh seorang prefek. Setiap prefek langsung bertanggung jawab kepada Gubernur Jenderal. Di dalam struktur pemerintahan kolonial, setiap prefek membawahi para bupati.
d.      Kedudukan bupati sebagai penguasa tradisional diubah menjadi pegawai pemerintah (kolonial) yang digaji. Sekalipun demikian para bupati masih memiliki hak-hak feodal tertentu.
e.      Kerajaan Banten dan Cirebon dihapuskan dan daerahnya dinyatakan sebagai wilayah pemerintahan kolonial.
·         Bidang Sosial Ekonomi
a.       Daendels memaksakan berbagai perjanjian dengan penguasa Surakarta dan Yogyakarta yang intinya melakukan penggabungan banyak daerah ke dalam wilayah pemerintahan kolonial, misalnya daerah Cirebon,
b.      Meningkatkan usaha pemasukan uang dengan cara pemungutan pajak,
c.       Meningkatkan penanaman tanaman yang hasilnya laku di pasaran dunia,
d.      Rakyat diharuskan melaksanakan penyerahan wajib hasil pertaniannya,
e.      Melakukan penjualan tanah-tanah kepada pihak swasta.
13.   KEBIJAKAN TANAM PAKSA/CULTURRSTELSEL à MASA VAN DE BOSC
a.       Penduduk menyediakan sebagian dari tanahnya untuk pelaksanaan Tanam Paksa.
b.      Tanah pertanian yang disediakan penduduk untuk pelaksanaan Tanam Paksa tidak boleh melebihi seperlima dari tanah pertanian yang dimiliki penduduk desa.
c.       Waktu dan pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tanaman Tanam Paksa tidak boleh melebihi pekerjaan yang diperlukan untuk menanam padi.
d.      Tanah yang disediakan untuk tanaman Tanam Paksa dibebaskan dari pembayaran pajak tanah.
e.      Hasil tanaman yang terkait dengan pelaksanaan Tanam Paksa wajib diserahkan kepada pemerintah Hindia Belanda. Jika harga atau nilai hasil tanaman ditaksir melebihi pajak tanah yang harus dibayarkan oleh rakyat, maka kelebihannya akan dikembalikan kepada rakyat.
f.        Kegagalan panen yang bukan disebabkan oleh kesalahan rakyat petani, menjadi tanggungan pemerintah.
g.       Penduduk desa yang bekerja di tanah-tanah untuk pelaksanaan Tanam Paksa berada di bawah pengawasan langsung para penguasa pribumi, sedang pegawai-pegawai Eropa melakukan pengawasan secara umum.
h.      Penduduk yang bukan petani, diwajibkan bekerja di perkebunan atau pabrik-pabrik milik pemerintah selama 65 hari dalam satu tahun.
14.   KEBIJAKAN POLITIK ETIS
Kebijakan politik etis, yang terangkum dalam program Trias Van deventer yang meliputi:
a.       Irigasi (pengairan), membangun dan memperbaiki pengairan-pengairan dan bendungan untuk keperluan pertanian
b.      Emigrasi yakni mengajak penduduk untuk bertransmigrasi
c.       Edukasi yakni memperluas dalam bidang pengajaran dan pendidikan
Penyimpangan
a.       Irigasi : Pengairan hanya ditujukan kepada tanah-tanah yang subur untuk perkebunan swasta Belanda. Sedangkan milik rakyat tidak dialiri air dari irigasi.
b.      Edukasi : Terjadi diskriminasi pendidikan yaitu pengajaran di sekolah kelas I untuk anak-anak pegawai negeri dan orang-orang yang berharta, dan di sekolah kelas II kepada anak-anak pribumi dan pada umumnya.
c.       Migrasi : Migrasi ke daerah luar Jawa hanya ditujukan ke daerah-daerah yang dikembangkan perkebunan-perkebunan milik Belanda.
15.   DAMPAK POLITIK PINTU TERBUKA
Dampak Positif
·         Sistem tanam paksa dihapuskan.
·         Modal swasta asing mulai masuk dan ditanam di Indonesia.
·         Rakyat Indonesia di pedesaan mulai mengenal arti pentingnya uang.
·         Hindia Belanda (Indonesia) menjadi negara produsen hasil-hasil perkebunan yang penting.
·         Pemerintah Hindia Belanda mulai membangun proyek-proyek prasarana untuk mendukung dan memperlancar ekspor hasil-hasil perkebunan dari Indonesia.
Dampak Negatif
·         Kemerosotan tingkat kesejahteraan penduduk, dimana pendapatan penduduk Jawa pada awal abad ke-20 untuk setiap keluarga dalam 1 tahun sebesar 80 gulden. Dari jumlah tersebut masih dikurangi untuk membayar pajak kepada pemerintah sebesar 16 gulden. Oleh karena itu, penduduk hidup dalam kemiskinan.
·         Adanya krisis perkebunan pada tahun 1885 karena jatuhnya harga kopi dan gula yang berakibat buruk bagi penduduk.
·         Menurunnya konsumsi bahan makanan, terutama beras, sementara pertumbuhan penduduk Jawa meningkat cukup pesat.
·         Menurunnya usaha kerajinan rakyat Indonesia karena kalah bersaing dengan banyaknya barang-barang impor dari Eropa.
·         Pengangkutan dengan gerobak menjadi merosot penghasilannya setelah adanya angkutan dengan kereta api.
·         Rakyat menderita karena masih diterapkannya kerja rodi dan adanya hukuman yang berat bagi yang melanggar peraturan Poenate Sanctie.
·         Terjadi perubahan kepemilikan tanah dan tenaga kerja
·         Penduduk semakin bertambah, sedangkan lahan pertanian semakin berkurang karena disewa untuk perkebunan. Akibatnya timbul kelaparan dimana-mana.
16.    PERLAWANAN DAERAH
·         Perang Diponegoro
a.       Penderitaan rakyat mataram
b.      Campur tangan Belanda dalam pemerintahan
c.       Pembangunan jalan oleh Belanda melewati makam leluhur Pangeran Diponegoro di Tegal Rejo yang tanpa seizin Pangeran Diponegoro
·         Perang Padri
a.       Perselisihan Kaum Adat dan Kaum Padri (yang membawa Gerakan Wahabi)
b.      Kaum Adat meminta bantuan Kepada Belanda
c.       Pemimpinnya : Tuanku Imam Bonjol, Tuanku Nan Receh, dll
·         Perlawanan Pangeran Antarsari
a.       Perselisihan dikalangan istana akibat berebut kekuasaan
b.      Belanda ikut campur dan membantu P. Tamjidillah yang tidak disukai rakyat
·         Perang Aceh
a.       Adanya perbedaan atas kedudukan atau status daerah-daerah Sumatra Timur.
b.      Aceh menjadi penting dalam pelayaran internasional karena pembukaan terusan suez
c.       Belanda bermaksud ingin menguasai Aceh dan mendekati Inggris yang terikat perjanjian dengan Aceh.
d.      Adanya politik Ekspansi Belanda ke luar Jawa dalam usahanya memwujudkan Pax Netherlandica. Sebab dalam Treaty of sumatra Inggris berjanji tidak menghalangi Belanda.
·         Perlawanan Sisingamangaraja XII
a.       Adanya tantangan raja Batak Tapanuli yang masih menganut agama Batak kuno (Animisme dinamisme) atas penyebaran agama Kristen di Tapanuli.
b.      Adanya siasat Belanda dengan menggunakan gerakan Zending untuk menguasai daerah Tapanuli.
c.       Alasan yang digunakan Belanda untuk menindas pejuang Padri dan pemimpin-pemimpin Aceh banyak melarikan diri ke daerah Tapanuli.
·         Perlawanan Tidore
a.       Adanya penindasan Belanda membuat Sultan Nuku dan rakyat Tidore mengangkat senjata untuk melawan Belanda.
b.      Sultan Nuku berhasil mengadu domba Belanda dan Inggris sehingga dapat membebaskan kota Soa Siu dari tangan Belanda (20 Juni 1801) yang selanjutnya berhasil mempersatukan Maluku Utara di bawah kekuasaan Tidore
·         Perlawanan Pattimura
a.       Penindasan dan penghisapan oleh bangsa Belanda terhadap penduduk Maluku.
b.      Ketidakpuasan rakyat terhadap peraturan gubernur Maluku seperti kewajiban menyediakan perahu dan menebang kayu.
c.       Aturan monopoli dagang yang keras. Misalnya dengan adanya pelayaran hongi dan ekstirpasi.
d.      Pengawasan terhadap keamanan yang terlalu ketat.
e.      Penolakan Residen Van Den Berg terhadap tuntutan rakyat untuk membayar harga perahu yang dipesan dengan harga sebenarnya.
·         Perlawanan Sultan Hasanuddin
a.       Belanda memonopoli perdagangan rempah-rempah
b.      VOC melarang kapal kapal pedagang Makassar untuk membeli rempah rempah di Maluku
c.       VOC mengirim armada khusus untuk mengepung sombaopu untuk mencegah agar kapal asing tidak berlabuh di Bandar gowa dan kapal Makassar tidak meninggalkan Bandar gowa
17.   PERGERAKAN NASIONAL
Masa Kebangkitan Nasional
Masa ini ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasi pergerakan nasional yang modern.
a. Budi Utomo (1908)
Berdirinya organisasi ini dicetuskan oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo yang berhasil menggalang kalangan terpelajar untuk mendirikan suatu organisasi modern yang diberi nama Budi Utomo (20 Mei 1908). Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan martabat rakyat Indonesia dan mencapai kemajuan Indonesia dan bergerak dalam bidang pendidikan dan budaya.
b. Sarekat Islam
Organisasi ini merupakan perkembangan dari Sarekat Dagang Islam (didirikan H. Samanhudi tahun 1911). Kongres pertama SI pada bulan Januari 1913 dilaksanakan di Surabaya dan berhasil mengangkat HOS Cokroaminoto sebagai ketuanya. Dalam perkembangan selanjutnya SI pecah menjadi SI Putih dan SI Merah (berubah menjadi Partai Komunis Indonesia)
c. Gerakan Pemuda
Ketidaksepahaman para pemuda dengan garis perjuangan Budi Utomo membuat beberapa tokoh membentuk beberapa organisasi kepemudaan, seperti : Tri Koro Darmo pada 1915 (R. Satiman Wirjosanjoyo), Jong Sumatranen Bond pada 1917 (M. Hatta/M. Yamin), Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia pada 1925 (M. Yamin, A.K. Gani, dll), dan beberapa organisasi kepemudaan yang lain
d. Beberapa gerakan Pendidikan Wanita yaitu antara lain Putri Merdika (1912), Kartini Funds (didirikan oleh Ny. C. H. Van Deventer yang meneruskan perjuangan RA Kartini), Keutamaan Istri (didirikan oleh Dewi Sartika), Kerajinan Amal Setia (1914), dll.
e. Taman Siswa
Didirikan oleh Ki Hajar Dewantoro (Suwardi Suryaningrat) pada 3 Juli 1922 di Yogyakarta yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang tentram, dan damai serta berpendidikan.
f. Kongres Pemuda Indonesia
Kongres ini diikuti perwakilan beberapa organisasi, seperti PNI, SI, beberapa organisasi kepemudaan, dll. Dalam kongres II pada 28 Oktober 1928, dihasilkan Ikrar Pemuda yang terkenal dengan sebutan Sumpah Pemuda.
Masa Radikal
Masa Radikal ini ditandai dengan perjuangan organisasi yang bergerak secara Non Kooperasi (tidak mau bekerjasama dengan Belanda).
Organisasi-organisasi yang bersifat radikal ini antara lain :
a. Indische Partij (25 Desember 1912)
Didirikan oleh Tiga Serangkai yaitu, Douwes Dekker, Suwardi Suryaningrat, dan Dr. Cipto Mangunkusumo. Partai ini memaklumatkan diri terjun dalam bidang politik dan bercita-cita Indonesia Merdeka. Terbentuknya partai ini menandai munculnya masa radikal dalam pergerakan nasional Indonesia. Radikalisme ini bisa dilihat dari munculnya kritik-kritik pedas seperti tulisan Ki Hajar Dewantara (Als Ik een Nederlander Was)
b. Indische Vereeniging 1908 (Perhimpunan Indonesia)
Awalnya berdiri di negeri Belanda dan kemudian mengganti namanya menjadi Indonesiasche Vereeniging (1922). Organisasi ini bergerak di bidang politik dan menuntut Indonesia merdeka. Pergerakan organisasi ini tidak hanya terbatas pada aspek lokal saja tetapi sudah
dalam taraf internasional. Hal ini bisa dilihat dari hubungan erat PI dengan organisasi Liga Penentang Imperialisme dan Penindasan Kolonial, All National Indian Congress, dll.
c. ISDV (1914)
Didirikan oleh Snevielt (seorang Sosialis Komunis berkebangsaan Belanda) yang merupakan organisasi kaum sosialis kiri. Karena kurang mendapat sambutan ISDV melakukan infiltrasi ke tubuh partai lain untuk mendapatkan pengikut, salah satunya yaitu Sarekat Islam. ISDV kemudian merubah namanya menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1920.
d. Partai Komunis Indonesia
Partai ini merupakan perkembangan dari ISDV. Pimpinannya antara lain Semaun, Musso, Alimin, dll. PKI dalam waktu singkat berhasil mengumpulkan simpatisan dalam jumlah besar. Pendidikan ideologi komunis di intensifkan pada anggotanya dan mulai mengadakan gerakan-gerakan pemberontakan yang mencapai puncak pada tahun 1926. PKI kemudian tercerai-berai setelah Belanda mengerahkan kekuatan untuk menumpas pemberontakan ini. Namun dalam kurun waktu tahun 1935 PKI telah berhasil mengkonsolidasikan lagi kekuatan mereka.
e. Partai Nasional Indonesia (1927)
Didirikan oleh Ir. Sukarno, Mr. Sartono dan beberapa tokoh lain serta bergerak utamanya dalam bidang politik. Orientasi partai mencapai kemerdekaan dengan membangun kesadaran nasional yang anti kolonialisme, self help, self reliance dan self determination, serta nonkooperasi. Organisasi ini berkembang dengan sangat cepat sehingga mencemaskan Belanda. Belanda terus menekan organisasi ini sampai akhirnya dan PNI dibubarkan serta dilakukan penangkapan terhadap tokoh-tokoh PNI karena tuduhan revolusioner dan akan mengadakan pemberontakan. PNI kemudian pecah menjadi Partindo (dipimpin Mr. Sartono dan PNI-Baru (dipimpin Moh. Hatta).
Masa Moderat
Pada masa ini haluan pergerakan nasional berubah menjadi kooperasi terhadap Belanda. Hal ini ditandai dengan partisipasi beberapa partai dalam Volksraad (Dewan Rakyat) yang dibentuk Belanda. Ditolaknya Petisi Sutarjo (berisi tuntutan atas janji Belanda untuk membentuk pemerintahan oleh bangsa Indonesia sendiri) membuat beberapa partai bergabung dan membentuk GAPI (Gabungan Politik Indonesia) pada tahun 1939 dengan tuntutan Indonesia Berparlemen. organisasi-organisasi yang berdiri pada masa ini (beberapa diantaranya bergerak dalam bidang sosial dan pendidikan) yaitu, antara lain :
a. Parindra (Partai Indonesia Raya)
Berdiri pada tanggal 26 Desember 1935 dan diketuai oleh Dr. Sutomo dan lebih bersifat kooperatif. Orientasi yang hendak dicapai adalah meningkatkan semangat persatuan dan kesejahteraan rakyat dan untuk memperjuangkan pemerintahan sendiri.
b. MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia)
Dibentuk di Surabaya pada September 1937 oleh KH Mas Mansyur, KH. Wahab, KH, Muhammad Dahlan, dll. Tujuannya untuk mempererat persaudaraan untuk membela kejayaan Islam. Organisasi ini awalnya bergerak dalam bidang agama namun selanjutnya melibatkan diri dalam bidang politik dan ikut mendukung tuntutan GAPI yang menuntut Indonesia Berparlemen.
18.   DAMPAK KEPENDUDUKAN JEPANG
a.       Bidang Pemerintahan
Jepang membentuk tiga pemerintahan militer yaitu, Daerah Jawa dan Madura dengan pusatnya di Jakarta (Rikugun : Angkatan Darat) dibawah kekuasaan Angkatan ke-16, Sumatra dan Semenanjung Melayu yang berpusat di Bukittinggi (Rikugun) dibawah kekuasaan Angkatan ke-25, dan Daerah Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian berpusat di Makasar (Kaigun : Angkatan Laut) dibawah kekuasaan Armada Selatan II. Salah satu dampak positif dalam bidang ini adalah Jepang banyak mengambil tenaga administratif dari kalangan orang Indonesia
b.      Bidang Politik
Awalnya Jepang melarang dan membubarkan semua organisasi kecuali MIAI karena dianggap tidak berbahaya (kemudian dibubarkan pada tahun 1943 dan diganti Masyumi). Jepang membentuk organisasi untuk menarik simpati rakyat Indonesia agar mau membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya. Organisasi-organisasi bentukan Jepang itu antara lain :
·         Gerakan 3A
Dibentuk pada bulan April 1942 dan dipimpin oleh Mr. Syamsudin. Semboyannya adalah Nipon Cahaya Asia, Nipon Pelindung Asia, Nipon Pemimpin Asia. Namun karena tidak berhasil menarik simpati rakyat Indonesia, organisasi ini kemudian dibubarkan pada tahun 1943.
·         Putera (Pusat Tenaga Rakyat)
Didirikan oleh Jepang sebagai pengganti 3A pada tahun 1943 dibawah pimpinan “Empat Serangkai” yaitu, Ir. Sukarno, Drs. Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantoro, dan KH Mas Mansyur. Organisasi ini diharapkan dapat menarik simpati rakyat dan menghimpun kekuatan untuk membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya. Namun organisasi ini justru dimanfaatkan untuk menanamkan semangat nasionalisme rakyat Indonesia.
·         Cuo Sangi In (Dewan Pertimbangan Pusat)
Dibentuk pada tanggal 5 September 1943 dengan ketuanya Ir. Soekarno dan bertugas untuk mengajukan usul serta menjawab pertanyaan dan menyarankan tindakan-tindakan yang perlu dilakukan oleh pemerintahan militer.
·         Jawa Hokokai
Organisasi ini dibentuk pada tahun 1944 dengan usaha utama mengerahkan segenap tenaga rakyat Indonesia untuk membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya.
c.       Bidang Ekonomi
Jepang menerapkan sistem Ekonomi Perang yang salah satunya diterapkan sistem Autharki (tiap daerah harus mampu memenuhi kebutuhan sendiri). Selain itu Jepang juga mengerahkan tenaga Romusha (kerja paksa) untuk membangun pertahanan dan pangkalan militer. Dampak pendudukan Jepang secara keseluruhan sangat menyengsarakan rakyat Indonesia.
d.      Bidang Sosial
Jepang membentuk Tonarigumi (rukun tetangga) untuk mempermudah dalam perekrutan Romusha.
e.      Bidang Budaya
Terjadi Japanisasi (menyebarluaskan kebudayaan Jepang) dan melarang pemakaian bahasa Belanda. Segi positif dalam bidang ini adalah digunakannya bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan.
f.        Bidang Militer
Posisi Jepang pada akhir tahun 1942 dalam Perang Asia Timur Raya mulai terdesak dan mengalami kekalahan dalam beberapa front pertempuran di Pasifik. Untuk itu Jepang membentuk beberapa organisasi kemiliteran dan semi militer untuk membantu Jepang dalam perang tersebut. Hal ini sangat menguntungkan bangsa Indonesia sehingga bangsa Indonesia mendapat pengetahuan tentang taktik perang dan persenjataan. Beberapa organisasi itu antara lain :
·   Seinendan dan Keibodan Merupakan organisasi semi militer dan dibentuk pada 29 April 1943
·   Pada April 1943 Jepang membentuk Heiho (Pembantu Prajurit Jepang) yang ditujukan untuk langsung membantu prajurit Jepang di beberapa front pertempuran
·   Peta (Pembela Tanah Air) dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943 atas usulan dari Gatot Mangkupraja yang anggotanya terdiri dari orangorang Indonesia.
·   Memasuki tahun 1944, Jepang membentuk beberapa barisan semi militer yang lain seperti, Suishintai (Barisan Pelopor) pada 1 November 1944, Jibakutai (Pasukan Berani Mati) pada 8 Desember 1944, Hizbullah (Kaikyo Seinen Teishintai) pada 15 Desember 1944, dan Gakutotai (Barisan Pelajar)
19.   NASKAH PROKLAMASI KEMERDEKAAN
·         Penyusunan Naskah Proklamasi
Ø  Dari Rengasdengklok rombongan menuju kediaman Nishimura à Soekarno menyampaikan maksud kedatangan, tetapi Nishimura menolak memberi bantuan.
Ø  Rombongan kembali ke rumah Laksamana Maeda di Jl. Imam Bonjol No. 1 → Para tokoh nasionalis berkumpul
Ø  Rumah Laksamana Maeda dianggap aman karena Laksamana Maeda adalah kepala Perwakilan Kaigun & Laksamana Maeda simpatik terhadap gerakan kemerdekaan Indonesia → Soekarno, Hatta, Ahmad Soebardjo merumuskan proklamasi di Ruang Makan rumah Maeda → Soekarno menuliskan “PROKLAMASI”; Ahmad Soebardjo menuliskan “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia”; Hatta menuliskan“ Hal-hal yang mengenai … yang seingkat-singkatnya”; Soekarno menutup dengan “Djakarta 17-8-’05 Wakil2 Bangsa Indonesia”
Ø  17 Agustus pukul 04.00 WIB - Awalnya pada teks Proklamasi ditulis “Wakil-Wakil Bangsa Indonesia” sebagai penutup dan Sukarno minta persetujuan & tanda tangan kepada semua yang hadir (terinspirasi dari Deklarasi Kemerdekaan AS)→ Sukarni mengusulkan agar teks proklamasi cukup ditandatangani Sukarno-Hatta, atas nama bangsa Indonesia → konsep diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik (Naskah Otentik)→ konsep asli Soekarno dibuang oleh Sayuti Melik, namun B. M Diah memungutnya dan mengamankannya.
·         Naskah Proklamasi dan Perubahannya
Ø  Tempoeh  Tempo
Ø  Djakarta 17-8-’05  Djakarta hari 17 boelan 8 tahoen ‘05
Ø  Wakil2 Bangsa Indonesia  Atas nama bangsa Indonesia
20.   PERTEMPURAN DAERAH
a.      Pertempuran 5 Hari di Semarang (14 Oktober ’45 – 18 Oktober ‘45)
Ø Pertempuran antara Indonesia-Jepang
Ø 7 Okt ’45 – pemuda Semarang menggeroti tangsi tentara Jepang, di Kedobutai Jatingaleh à berunding tentang penyerahan senjata
Ø 14 Okt ’45 – 400 tawanan Jepang dari Pabrik Gula Cepiring diangkut ke penjara Bulu à melarikan diri dan minta perlindungan kepada batalion Kedobutai à tanpa menunggu perintah, para pemuda segera menyerang dan melakukan perebutan senjata terhadap Jepang àpertempuran dimulai
Ø 14 Okt ’45,petang hari - petugas kepolisian Indonesia yang menjaga persediaan air minum di Wungkalà di jalan Peterongan terdengar kabar bahwa air ledeng di Candi telah diracuni oleh Jepang dr. Karyadi, kepala laboratorium dinas Purusara Semarang ingin mengecek persediaan air tersebut namun ia dibunuh oleh tentara Jepang à pertempuran makin sengit
 Para pemuda berhasil menangkap Mayor Jenderal Nakamura di kediamannya, di Magelang à meningkatkan kemarahan Jepangà Pada hari kedua dan ketiga Jepang berusaha dapat menguasai daerah Semarang kembali
Ø 17 Okt ’45 - tercapai suatu perundingan mengenai gencatan senjata yang diadakan di Candi Baru.
Ø 18 Okt ’45 - Jepang berhasil mematahkan berbagai serangan para pemuda
Ø 19 Ok ’45 – Sekutu mendarat di Pelabuhan Semarang menumpang Kapal HMS Glenry à mereka melucuti senjata Jepang à Pertempuran berakhir
Ø Untuk mengenang pertempuran Lima Hari di Semarang ini, maka dibangun sebuah monumen yang terkenal dengan sebutan Tugu Muda
b.      Pertempuran Kota Baru (7 Oktober ‘45)
Ø Pertempuran antara Indonesia-Jepang
Ø 26 Sept '45 - Sejak pukul 10 pagi, semua pegawai instansi pemerintah dan perusahaan-perusahaan yang dikuasai oleh Jepang mengadakan aksi pemogokan.
Ø 27 Sept ’45 – KNI Daerah Yogyakarta mengumumkan Yogya di dalam RI
Ø 5 Okt ’45 - gedung Cokan Kantai (Gedung Nasional/Gedung Agung) berhasil direbut Jepang
Ø 7 Okt ’45 – terjadi pertempuran di Yogyakarta à markas Jepang di Kotabaru secara resmi diserahkan ke tangan Yogyakarta à usaha perebutan kekuasaan meluas. R.P. Sudarsono kemudian memimpin perlucutan senjata Kaigun di Maguwo à Dengan berakhirnya pertempuran Kotabaru dan dikuasainya Maguwo, maka Yogyakarta berada di bawah kekuasaan RI
c.       Pertempuran Arek – Arek Surabaya (10 Nov ‘45)
Ø 25 Okt’45 – Brigade 49 & A.W.S. Mallaby mendarat di Surabaya à Mereka mendapat tugas dari panglima (AFNEI) untuk melucuti serdadu Jepang dan menyelamatkan para interniran Sekutu à Mereka mendapat tugas dari panglima (AFNEI) untuk melucuti serdadu Jepang dan menyelamatkan para interniran Sekutu àkedatangan mereka diterima secara enggan ole Gub. Suryo
Ø 26 Okt ’45 - peleton dari Field Security Section di bawah pimpinan Kapten Shaw, melakukan penyergapan ke penjara Kalisosok.
Ø 27 Okt ’45 – terjadi kontak senjata pertama anatar Indonesa dengan pasukan Inggris à berlanjut pada 28 Okt-30 Okt’45
Ø 30 Okt ’45 – Sokarno, Hatta, Amir Syarifuddin dating ke Surabaya untuk mendamaikan perselisihan à dibentuklah Kontak Biro
Ø 30 Okt ’45 - Mobil Mallaby meledak di tempat pemberhentian trem listrik à Mallaby tewas à memancing kemarahan pasukan Inggris (sebab khusus Pertempuran Surabaya)
Ø 9 Nov ’45 – Ultimatum penyerahan senjata oleh E. C. Mansergh
Ø 10 Nov’45 – terjadi pertempuran sengit di Surabaya à Bung Tomo mendirikan Radio Pemberontakan à membakar dan membangkitkan arek-arek Surabaya
Ø 28 Nov ’45 - Pertempuran yang terakhir terjadi di Gunungsari
d.      Petempuran Ambarawa (29 Nov ’45 – 15 Des ‘45)
Ø 26 Okt ’45 – pecah insiden Magelangà berkembang menjadi pertempuran antara TKR dengan Sekutu à berhenti setelah Soekarno dan Jend. Bethell dating pada 2 Nov ‘45
Ø 20 Nov ’45 – Pihak Sekutu ingkar janji à terjadi pertempuran antara TKR (dibawah pimpinan Mayor Sumarto) melawan Sekutu
Ø 21 Nov ’45 - dari arah Magelang pasukan TKR dan Divisi V/Purwokerto di bawah pimpinan Imam Adrongi melakukan serangan fajar à berhasil menduduki Desa Pinggit
Ø 26 Nov ’45 – Letkol Isdiman gugur à pimpinan pasukan TKR digantikan oleh Sudirman à menggunakan taktik Supit Urang
Ø 5 Des ’45 – Musuh terusir dari Desa Banyubiru
Ø 15 Des ’45 – Musuh meninggalkan Ambarawa à diperingati sebagai Hari Infanteri
e.      Pertempuran Medan Area
Ø 9 Nov ’45 – Sekutu tiba di Sumatra Utara dipimpin oleh Jend. T.E.D. Kelly
Ø 1 Des ’45 – Sekutu memasang papan bertuliskan “Fixed Boundaries Medan Area” à sebab khusus pertempuran Medan Area
Ø 10 Des ’45 - pasukan Inggris dan NICA berusaha menghancurkan konsentrasi TKR di Trepes
Ø April ’46 – Inggris berhasil menguasai Kota Medan
Ø 10 Ags ’46 - di Tebingtinggi diadakan suatu pertemuan antara komandan-komandan pasukan yang berjuang di Medan Area à dibentuk “Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area” yang dibagi atas 4 sektor dan bermarkas di Sudi Mengerti (Trepes) à meneruskan perjuangan Medan Area
f.        Peristiwa Bandung Lautan Api
Ø 17 Okt ’45 – Sekutu dating di Bandung
Ø 21 Nov ’45 - Sekutu mengeluarkan ultimatum agar para pejuang menyerahkan senjata dan mengosongkan Bandung Utara.
Ø 25 Nov ’45 – Banjir besar di S. Cikapundung
Ø 23 Mar ’46 - Sekutu kembali mengeluarkan ultimatum besisi agar TRI mengosongkan seluruh kota Bandung dan mundur ke luar kota dengan jarak 11 km
Ø 24 Mar ’46 – Kol. Abdul Haris Nasution menginstruksikan rakyat untuk mengungsi ke Bandung Selatan à Malam harinya bangunan-bangunan penting mulai dibakar bangunan-bangunan penting mulai dibakar à G. Mesiu diledakkan Moh. Toha, Moh. Toha gugur
Ø Pertempuran Bandung Lautan Api paling besar terjadi di Desa Dayan Kolot
g.       Puputan Margarana dan Puputan Jaga Raga
Ø Penyebab dari Puputan Margarana adalah karena Bali tidak masuk wilayah RI. Saat itu Bali dinyatakan dari bagian wilayah Negara Indonesia Timur
Ø Sebab dari Puputan Jagaraga karena Belanda tidak mengakui Hukum Tawang Karang
21.   AWAL PEMERINTAHAN INDONESIA
Kebijakan awal kemerdekaan Indonesia
a.       Maklumat 3 November 1945
Maklumat 3 November 1945 adalah maklumat yang mendorong pembentukan partai-partai politik sebagai bagian dari demokrasi, dikeluarkan oleh wapres Moh. Hatta. Maklumat ini dikeluarkan untuk persiapan rencana penyelenggaraan pemilu 1946
b.      Maklumat 14 November 1945
Maklumat 14 November 1945 merupakan titik perubahan sistem pemerintahan Indonesia, yang semula presidensil menjadi parlementer.
c.       Maklumat Wapres No. X 16 Oktober 1945
Maklumat Wakil Presiden Nomor X tanggal 16 Oktober 1945 tentang perubahan fungsi KNIP dari pembantu menjadi badan yang diserahi kekuasaan legislatif dan ikut serta menetapkan GBHN sebelum terbentuknya MPR, DPR, dan DPA
d.      Hasil Sidang- Sidang PPKI
·         Hasil Sidang I – 18 Agustus 1945
Ø Mengesahkan UUD 1945
Ø Memilih dan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden à Secara aklamasi diusulkan oleh Otto Iskandardinata dipilih Soekarno-Hatta sebagai Presiden dan Wapres
Ø Dibentuk KNIP untuk membantu tugas presiden sementara, selama MPR dan DPR belum terbentuk
·         Hasil Sidang II – 19 Agustus 1945
Ø Membentuk 12 Kementrian + 4 Menteri Negara
Ø Membentuk Komite Nasional Daerah
Ø Membentuk Pemerintahan Daerah à dibagi menjadi 8 Propinsi
·         Hasil Sidang III – 22 Agustus 1945
Ø Pembentukan Komite Nasional
Ø Membentuk Partai Nasional Indonesia
Ø Pembentukan Badan Keamanan Rakyat
22.   DISINTERGRASI BANGSA

SEBAB
DI/TII JAWA BARAT
·         Faktor  munculnya: provinsi Jawa Barat ditinggalkan oleh Pasukan Siliwangi yang sedang berhijrah ke Jawa Tengah
·         Tujuan : Ingin mendirikan Darul Islam (Negara Islam) di Indonesia  Mengganti ideologi Pancasila berdasarkan syariat Islam
·         Operasi Pemerintah : pasukan Siliwangi bersama rakyat melakukan operasi “Bratayudha” dengan taktik Pagar Betis Tujuan taktik ini adalah untuk mempersempit ruang gerak dan memotong arus perbekalan pasukan lawan.
DI/TII JAWA TENGAH
·         Gerakan pemberontakan : Gerakan dibawah kepemimpinan Kyai Sumolangu, Gerakan Merapi Merbabu Kompleks, Gerakan Batalyon 426
·         Operasi pemerintah : pemerintah melakukan operasi kilat yang disebut “Gerakan Banteng Negara” à pasukan Benteng Raiders | Untuk menumpas gerakan Batalyon 426 pemerintah melakukan Operasi Merdeka Timur
DI/TII ACEH
·         Sebab khusus : Penurunan status Aceh dari daerah istimewa menjadi bagian dari Sumatera Utara
·         Tokoh : Daud Beureuh
·         Upaya pemerintah : adanya Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh à Cara damai
DI/TII  KALSEL
·         Sebab khusus : Kekecewaan atas nasib pejuang di Kalimantan Selatan
·         Upaya gerakan pemberontakan : untuk menarik simpati rakyat nama gerakannya Kesatuan Rakyat yang Tertindas
·         Tokoh : Ibnu Hadjar (Haderi Bin Umar)
DI/TII SULSEL
·         Sebab : proses seleksi rekruitmen APRIS dari KNIL dan laskar pejuang
·         Tokoh : Kahar Muzakkar
APRA
·         Gerakan kerusuhan yang berupaya membunuh para pejabat tinggi negara
·         Tokoh : Sultan Hamid II (Dalang), Kapten Westerling (Pemimpin)
·         Tujuan : untuk mempertahankan negara federal di Indonesia dan memiliki tentara sendiri bagi negara-negara RIS
·         Upaya yang dilakukan APRA dalan rangka menarik simpati rakyat agar mau bergabung dengan gerakannya adalah dengan cara menyampaik ramalan Jayabaya akan datangnya Satrio Pininggit yang membawa rakyat Jawa Barat sejahtera
·         Upaya pemerintah :  melakukan tekanan terhadap pimpinan tentara Belanda dan melakukan operasi Militer
RMS
·         Tujuan : Ingin mendirikan negara sendiri di luar wilayah NKRI dengan nama Republik Maluku Selatan
·         Tokoh : Dr. C. R. S. Soumokil
·         Upaya pemerintah : perundingan dengan mengirimkan Dr. J Leimena à ditolak Soumokil (gagal)à dengan cara melaksanakan ekspedisi militer
PRRI/ PERMESTA
·         Sebab : masalah otonomi daerah serta perimbangan keuangan daerah dengan pusat tidak rata
·         Gerakan ini melibatkan intervensi asing khususnya Amerika (adanya pesawat Aurev dikemudikan Allan L. Pope) à Tujuan Amerika khawatir jika pemerintah pusat Indonesia semakin dipengaruhi komunis
·         Membentuk beberapa dewan : Dewan Banteng (SumBar); Dewan Gadjah (SumUt); Dewan Garuda; Dewan Manguni (SulUt)
·         Operasi Militer untuk menumpas gerakan PRRI/Permesta :
a.       Operasi 17 Agustus  à dipimpin Kol. Ahmad Yani untuk wilayah Sumatra Tengah
b.      Operasi Tegas à dipimpin Kaharuddin Nasution untuk wilayah Riau
c.       Operasi Saptamarga à dipimpin Brigjen Djatikusumo untuk mengamankan daerah Sumatra Utara
d.      Operasi Sadar à dipimpin Letkol. Dr. Ibnu Sutowo untuk mengamankan daerah Sumatra Selatan
e.      Operasi Mena dan Sapta marga à operasi militer dalam rangka menumpas gerakan di Sulawesi Selatan
23.   DEMOKRASI LIBERAL
·         Ciri-ciri : Ciri-ciri demokrasi liberal :
a.       Konstitusi yang berlaku adalah UUDS 1950;
b.      Sistem pemerintahan bersifat parlementer, yang mana kepala pemerintahan dipegang oleh perdana menteri;
c.       Kabinet yang diterapkan mengikuti sistem perlementer, yang mana menteri-menterinya bertanggung jawab pada parlemen;
·         Kebijakan Ekonomi
a.       Gunting Syafruddin à Kebijakan pemotongan nilai uang (sanering)à memotong semua uang yang bernilai Rp. 2,50 ke atas hingga nilainya tinggal setengahnya
b.      Sistem Ekonomi Gerakan Benteng àusaha pemerintah Republik Indonesia untuk mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional (pembangunan ekonomi Indonesia) à Pencetus: Sumitro Joyohadikusumo
c.       Nasionalisasi De Javasche BankàCikal bakal Bank Indonesia à Perubahan De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia sebagai bank sentral dan bank sirkulasi
d.      Sistem Ekonomi Ali-Baba à Merupakan bentuk kerjasama ekonomi antara pengusaha pribumi dan pengusaha arab
e.      Musyawarah Nasional Pembangunan (MUNAP) à Tujuannya mengubah rencana pembangunan agar dapat dihasilkan rencana pembangunan yang menyeluruh untuk jangka panjang.
·         Faktor-faktor yang menyebebkan ketidakstabilan politik :
a.       Masing-masing perdana menteri yang berkuasa mementingkan partai/golongannya sendiri. Karena itu, menimbulkan pertentangan antar partai politik.
b.      Terjadinya gerakan-gerakan gangguan keamanan daerah.
c.       Pemerintah yang bersifat terpusat (sentralisasi) menimbulkan terjadinya kesenjangan antara pusat dan daerah.
·         Kabinet Natsir
a.       Berlangsung perundingan antara Indonesia-Belanda untuk pertama kalinya mengenai masalah Irian Barat.
b.      Masuknya Indonesia menjadi anggota PBB setelah pengakuan kedaulatan
c.       Penyebab jatuhnya kabinet : Adanya mosi tidak percaya dari PNI menyangkut pencabutan Peraturan Pemerintah mengenai DPRD dan DPRDS.
·         Kabinet Sukiman
a.       programnya melanjutkan program Natsir hanya saja terjadi perubahan skala prioritas dalam pelaksanaan programnya
b.      Kendala : Adanya Pertukaran Nota Keuangan antara Mentri Luar Negeri Indonesia Soebardjo dengan Duta Besar Amerika Serikat Merle Cochran
c.       Tindakan Sukiman tersebut dipandang telah melanggar politik luar negara Indonesia yang bebas aktif karena lebih condong ke blok barat à muncul mosi tidak percaya dan akhirnya berakhir
·         Kabinet Wilopo
a.       Munculnya peristiwa Tanjung Morawa à disebabkan karena perebutan lahan di Deli Serdang
b.      Akibat peristiwa Tanjung Morawa  à muncul mosi tidak percaya dari Serikat Tani Indonesin à Akhirnya cabinet berakhir
·         Kabinet Ali Sastroamidjoyo I
a.       Menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika di Bandung 1955
b.      Kepentingan politik bangsa Indonesia pada KAA à memperjuangkan IrBa dalam Forum Internasional
·         Kabinet Burhanuddin Harahap
a.       Mengembalikan kewibawaan pemerintah, yaitu mengembalikan kepercayaan Angkatan Darat dan masyarakat kepada pemerintah.
b.      Melaksanakan pemilihan umum pertama kalinya 29 September 1955 (memilih anggota DPR) dan 15 Desember 1955 (memilih konstituante)
c.       Perjuangan Diplomasi Menyelesaikan masalah Irian Barat dengan pembubaran Uni Indonesia-Belanda
·         Kabinet Ali Sastroamidjoyo I
a.       Program Kerja à disebut Rencana Pembangunan Lima Tahun yang memuat program jangka panjang
b.      Progam pokok : pembatalan KMB, melaksanakan keputusan KAA
c.       Kendala : berkobarnya semangat anti Cina,
·         Kabinet Djuanda
a.       Merupakan zaken cabinet à keuntungannya hasil kerja jadi optimal
b.      Dibentuk karena Kegagalan konstituante dalam menyusun Undang-undang Dasar pengganti UUDS 1950 serta terjadinya perebutan kekuasaan antara partai politik.
c.       Program Kerja à Programnya disebut Panca Karya sehingga sering juga disebut sebagai Kabinet Karya
§  Membentuk Dewan Nasional
§  Normalisasi keadaan Republik Indonesia
§  Melancarkan pelaksanaan Pembatalan KMB
§  Perjuangan pengembalian Irian Jaya
§  Mempergiat/mempercepat proses Pembangunan
d.      Adanya deklarasi Djuanda : batas kontinen laut diubah dari 3 mil menjadi 12 mil dari batas pulau terluar
e.      Mengadakan Musyawah Nasional oleh tokoh nasional dan daerah
·         Akhir Demokrasi Liberal : adanya Dekrit Presiden 1959
a.       Konstituante dibubarkan
b.      UUDS tidak berlaku, UUD 1945 berlaku kembali sebagai UUD Republik Indonesia
c.       Membentuk MPRS dan DPAS dalam waktu singkat
24.   DEMOKRASI TERPIMPIN
·         Latar belakang à adanya Dekrit Presiden 1959 à Indonesia masuk Demokrasi Terpimpin
·         Latar belakangnya adanya Dekrit Presiden 1959 à Adanya pergantian konstituante, instabilitas, banyak terjadi konflik partai politik, banyak terjadi pemberontakan à Presiden dapat melakukan Dekrit Presiden karena adanya hukum Staatsnoodrecht yaitu Hukum Negara Dalam Keadaan Darurat
·         Disebut Demokrasi Terpimpin à karena mengandalkan kepemimpinan Presiden Soekarno
·         Latar belakang demokrasi terpimpin:
a.      Dari segi keamanan àBanyak gerakan separatis yang menyebabkan ketidakstabilan di bidang keamanan
b.     Dari segi perekonomian à Sering terjadinya pergantian kabinet pada masa demokrasi liberal, menyebabkan program-program yang direncanakan tidak bisa berjalan secara utuh sehingga pembangunan ekonomi terhambat.
c.      Dari segi politik à Kegagalan konstituante menyusun undang-undang dasar baru untuk menggantikan UUDS 1950.
·         Tujuan Demokrasi Terpimpin:
a.       Mengembalikan keadaan politik negara yang tidak stabil sebagai warisan masa demokrasi liberal menjadi lebih mantap atau stabil
b.      Menyatukan segala bentuk potensi nasioanal menjadi kekuatan untuk menyukseskan pembangunan
·         Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin
a.       Kebebasan partai politik dibatasi
b.      Presiden cenderung berkuasa mutlak sebagai kepala negara + kepala pemerintahan à DPR 1955 dibubarkan presiden  à dibubarkan karena Soekarno menyusun RAPBN tidak disetujui oleh DPR à Soekarno mencanangkan Demokrasi Mercusuar (Membuat bangunan/gedung tinggi) à saat itu keadaan ekonomi Indonesia sedang krisis 
c.       Tindakan prediden membubarkan DPR bertententangan dengan UUD 1945 à Padahal pada saat itu DPR dan Presiden sama-sama lembaga tinggi negara à Soekarno membentuk DPRGR
d.      Pada masa Demokrasi Terpimpin Soekarno mencetuskan ideology Nasakom
e.      Pembentukan DPAS à diketuai presiden à adanya manipol USDEK
f.        Pembentukan Front Nasional à dipimpin presiden à tugasnya menyelesaikan revolusi nasional, melaksanakan pembangunan, mengembalikan IrBa
g.       Pembentukan kabinet kerja
·         Arah Politik Luar Negeri
a.       Ikut memprakasai GNB
b.      Menyelenggarakan Ganefo à Membetuk poros Jakarta-Peking-Pyongyang à semakin mendekatkan diri pada negara komunis
c.       Konfrontasi dengan Malaysia à pemerintah tidak setuju dengan pembentukan Federasi Malaysia à dianggap proyek neokolonialisme Inggris yang membahayakan à Presiden mengumumkan dwikora
d.      Indonesia keluar dari PBB à karena tidak setuju Malaysia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB
·         Kehidupan Ekonomi
a.       Adanya Bappenas
b.      Penurunan nilai uang (devaluasi) à untuk membendung inflasi yang tinggi
c.       Deklarasi Ekonomi
d.      Kotoe dan Kesop
25.   ORDE BARU
·         Isi Tritura à dipelopori oleh KAMI, KAPI, KAPPI, KAGI, KAWI, dll à kekecewaan terhadap kepemimpinan Soekarno
a.       Pembubaran PKI
b.      Pembersihan cabinet dari unsure G30/S-PKI
c.       Penurunan harga/perbaikan ekonomi
·         Reaksi Soekarno terhadap Tritura à tidak membubarkan PKI; kabinet Dwikora  100 menteri (masih ada PKI); membubarkan KAMI karna ada bentrok dr KAMI vs Cakra birawa à timbul aksi protes
·         Peristiwa-peristiwa di daerah à Aksi sepihak G30/S-PKI
a.       Peristiwa Kanigoro à anggota PKI menyerbu para aktivis, pelajar, Kyai, di Kanigoro, Kediri
b.      Peristiwa Bandar Betsi à Aksi penyerobotanyg dilakukan simpatisan PKI di SumUt
·         SUPERSEMAR à akhir dari tritura
a.       Faktor yang melatar belakangi : negara kacau, mengatasi situasi tak menentu setelah adanya pemberontakan G 30/PKI, menyelamatkan NKRI, memulihkan keadaan dan wibawa pemerintah
b.      merupakan Surat Perintah Sebelas Maret (ad hoc), mandate dari presiden Soekarno untuk Soeharto  untuk menciptakan keamanan paska G30/S-PKI à Harusnya udah selesai mengembalikan mandatnya , tetapi tidak pernah ada pengembalian à Soeharto menganggap SUPERSEMAR buat pengalihan kekuasaan
c.       SUPERSEMAR dikukuhkan dalam TAP MPR à menjadi berkekuatan hukum bukan ad hoc lagi
d.      Tindakan Soeharto setelah SUPERSEMAR à membubarkan PKI; penahanan 15 menteri yang terkait G30S/PKI
·         Dualisme Kepemimpinan Nasional à muncul pendukung pro Soekarno dan Soeharto
a.       Soekarno à pemimpin (presiden), pamornya turun, pidato pertanggungjawaban ditolak MPRS
b.      Soeharto à pelaksana pemerintahan, pamor naik, diberi mandat oleh MPRS untuk membentuk Kabinet Ampera
·         Kebijakan Politik Dalam Negeri
a.       Penataran P-4 Mensosialisasikan Pancasila
sebagai satusatunya asas partai dan organisasi massa. Pemerintah Orde Baru juga menggalakkan program penataran P4 (Pedoman Penghayatan, dan Pengamalan Pancasila). Tujuan dari penataran P4 dikenal dengan Ekaprasetia Pancakarsa adalah Manusia Pancasila. Manusia Pancasila adalah manusia daam keadaan apapun selalu konsisten dan konsekuen mengamalkan Pancasila.
b.      Dwi Fungsi ABRI
Upaya untuk menciptakan stabilitas politik yang ditempuh oleh Orde Baru yaitu dengan menerapkan peran ganda ABRI / Dwi Fungsi ABRI. Peran ganda itu adalah peran hankam (pertahanan dan keamanan) dan sosial.
c.       Menyederhanaan Partai Politik
Melakukan penyederhanaan partai politik. Pada masa Orde Lama, terjadi ketidakstabilan politik karena ada banyak partai politik. Pemerintah Orde Baru mengambil kebijakan untuk mengurangi jumlah partai-partai di Indonesia. Partai-partai yang ada tidak dibubarkan, tetapi diminta untuk digabung (fusi) berdasarkan persamaan program. Penggabungan itu menghasilkan tiga kekuatan sosial politik, yaitu: Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Golongan Karya, dan Partai Demokrasi Indonesia
d.      Pemilu Melaksanakan pemilihan umum secara berkala.
 Sejak berkuasa hingga runtuh, pemerintah Orde Baru telah melaksanakan enam kali pemilu. Pemilu pertama dilaksanakan pada tahun 1971 (diikuti 10 Parpol). Selanjutnya pemilu dilaksanakan setiap lima tahun sekali (1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997) yang diikuti oleh 3 Parpol.
·         Kebijakan Politik Luar Negeri
a.       Kembalinya Indonesia menjadi anggota PBB.
b.      Menghentikan Konfrontasi dengan Malaysia.
c.       Memprakarsai berdirinya ASEAN Pada tanggal 8 Agustus 1967 ditandatanganinya Deklarasi Bangkok oleh 5 orang Menteri Luar Negeri Asia Tenggara,
d.      Aktif dalam menyelesaikan sengketa Internasional
e.      Ikut aktif dalam organisasi Internasional: PBB, Non Blok, ASEAN, OKI, APEC, OPEC, KAA.
·         Kebijakan Ekonomi
a.       Pembangunan Nasional
Tujuan pembangunan nasional adalah menciptakan masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.Pelaksanaan pembangunan tersebut bertumpu kepada Trilogi Pembangunan dan Delapan Jalur Pemerataan. Pola pembangunan nasional, tertuang dalam GBHN, yaitu Pola Pembangunan Nasional Jangka Pendek 5 tahun (Pelita) dan Pola Pembangunan Jangka Panjang 25 Tahun. Pembangunan Lima Tahun (Pelita) selama masa Orde Baru dilaksanakan sebanyak 6 periode dan dinilai sangat berhasil mengadakan pembangunan disegala bidang. Oleh sebab itu Presiden Soeharto mendapat gelar sebagai Bapak Pembangunan.
b.      Revolusi Hijau Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam sektor pertanian masa Orde Baru diIndonesia mendorong munculnya Revolusi Hijau. Revolusi Hijau pada dasarnya adalah suatu perubahan cara bercocok tanam dari cara tradisional ke cara modern. Revolusi Hijau ditandai dengan makin berkurangnya ketergantungan petani pada cuaca dan alam, digantikan dengan peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya meningkatkan produksi pangan. Revolusi Hijau sering disebut juga Revolusi Agraria. Pengertian agraria meliputi bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Revolusi Hijau di Indonesia diformulasikan dalam konsep “Panca Usaha Tani” yaitu:
1)      Pemilihan dan penggunaan bibit unggul atau varitas unggul;
2)      Pemupukan yang teratur;
3)      Pengairan yang cukup;
4)      Pemberantasan hama secara intensif;
5)      Teknik penanaman yang lebih teratur.
Selain berdampak positif, Revolusi Hijau juga berdampak negatif seperti Ketergantungan pada pupuk kimia dan zat kimia pembasmi hama yang berlebihan menyebabkan kerusakan lahan pertanian sehingga produktifitas pertanian menurun.
26.    REFORMASI
·         Tujuan Reformasi
a.       Reformasi politik bertujuan tercapainya demokratisasi.
b.      Reformasi ekonomi bertujuan meningkatkan tercapainya masyarakat adil & makmur.
c.       Reformasi hukum bertujuan tercapainya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
d.      Reformasi sosial bertujuan terwujudkan integrasi bangsa Indonesia.
·         Latar Belakang Reformasi Faktor Politik
a.       Adanya KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) dalam kehidupan pemerintahan.
b.      Adanya rasa tidak percaya kepada pemerintah Orba yang penuh dengan nepotisme dan kronisme serta merajalelanya korupsi.
c.       Kekuasaan Orba di bawah Soeharto otoriter tertutup.
d.      Adanya keinginan demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
e.      Mahasiswa menginginkan perubahan
·         Latar Belakang Reformasi Faktor Ekonomi
a.       Nilai tukar mata uang rupiah terpuruk.
b.      Naiknya harga barang-barang kebutuhan masyarakat.
c.       Sulitnya mendapatkan barang-barang kebutuhan pokok.
d.      Latar Belakang Reformasi Faktor Sosial
e.      Kepercayaan rakyat terhadap pemerintah memudar.
f.        Terjadinya konflik-konflik didaerah.
g.       Banyak terjadinya aksi demostrasi yang dilakukan mahasiswa.
·         Latar Belakang Reformasi Faktor Hukum
Belum adanya keadilan dalam perlakuan hukum yang sama di antara warga negara
·         Tuntutan Reformasi
a.       Bubarkan Orde Baru dan Golkar
b.      Hapuskan Dwifungsi ABRI
c.       Hapuskan KKN
d.      Tegakkan supremasi hukum, HAM, dan Demokrasi
27.   PERAN INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA
·         Pengiriman Misi Garuda
a.       Pengiriman Misi Garuda I ke Terusan Suez
b.      Pengiriman Misi Garuda II ke Kongo
c.       Pengiriman Misi Garuda III ke Kongo
d.      Pengiriman Misi Garuda IV ke Vietnam
e.      Pengiriman Misi Garuda V ke Vietnam
f.        Pengiriman Misi Garuda VI  ke Arab-Israel
g.       Pengiriman Misi Garuda VII ke Vietnam
h.      Pengiriman Misi Garuda VIII ke Arab-Israel
·         Peran Indonesia di ASEAN
a.       Indonesia Menjadi Salah Satu Negara Yang Menggagas Lahirnya ASEAN
b.      Sebagai tempat penyelenggara KTT  ASEAN Pertama di Bali 1976
c.       Memberi gagasan dibentuknya Komunitas Keamanan ASEAN
d.      Memberi gagasan untuk melindungi HAM
e.      Menganjurkan kerjasama pertukaran berang dan jasa
f.        Memberi gagasan Pemberantasan budaya antar negara ASEAN
g.       Menjadi Sekretaris Jendral Pertama (H.R Dharsono) periode 1977-1978.


No comments:

Post a Comment

Related Post