1.
PENGERTIAN SEJARAH
·
Sejarah berasal dari kata syajarotun yang
berarti pohon kayu. Pohon dalam pengertian ini merupakan suatu simbol yaitu
simbol kehidupan. Bagian-bagian dari pohon itu menunjukkan adanya aspekaspek
kehidupan yang satu sama lain saling berhubungan untuk membentuk sesuatu itu
menjadi hidup. Lambang pohon itu menunjukkan adanya pertumbuhan dan
perkembangan.
2.
TAHAP BERPIKIR SINKRONIK DAN DIAKRONIK
·
Sinkronis
Artinya meluas dalam ruang tetapi
terbatas dalam waktu. Berpikir sinkronis dalam sejarah adalah mempelajari
peristiwa yang sezaman, atau bersifat horisontal. Misalnya mempelajari sejarah
Indonesia di masa reformasi saja. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Sinkronik
artinya segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi di suatu
masa yang terbatas.
·
Diakronis
Artinya memanjang dalam waktu tetapi
terbatas dalam ruang. Konsep diakronis melihat bahwa peristiwa dalam sejarah
mengalami perkembangan dan bergerak sepanjang masa. Melalui proses inilah,
manusia dapat melakukan perbandingan dan melihat perkembangan sejarah kehidupan
masyarakatnya dari jaman ke jaman berikutnya.
3.
INDONESIA ZAMAN PRAAKSARA
4.
KEDATANGAN NENEK MOYANG INDONESIA
5.
TEORI HINDU BUDHA
TEORI BRAHMANA
|
·
Pendukung teori ini adalah Van Leur
·
Inti teori ini adalah penyebaran agama da
kebudayaan India ke Indonesia dilakukan oleh golongan brahmana
·
Dasar teori ini adalah berdasarkan pada
pengamatannya terhadap sisa-sisa peninggalan kerajaan-kerajaan yang bercorak
Hindu-Buddha di Indonesia, terutama pada prasasti- prasasti yang menggunakan
bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa
·
Kelemahan teori ini adalah di India ada
peraturan bahwa brahmana tidak boleh keluar dari negerinya. Dalam tradisi
agama Hindu terdapat pantangan bagi kaum Brahmana untuk menyeberangi lautan.
|
TEORI KSATRIA
|
·
dikemukakan oleh R. C. Majundar, Moekrji, dan
Nehru
·
Inti teori ini adalah munculnya kerajaan atau
pengaruh Hindu di Kepulauan Indonesia disebabkan oleh peranan kaum ksatria
atau para prajurit India
·
Kekuatan teori ini terletak pada semangat
untuk petualangan pada saat itu umumnya dimiliki oleh para kaum ksatria
·
Kelemahan teori ini adalah kurang disertai
dengan bukti-bukti yang mendukung.Selain itu Para Ksatria tidak menguasai
bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa
|
TEORI WAISYA
|
·
dikemukakan oleh N.J. Krom
·
menyatakan bahwa bahwa kelompok yang berperan
dalam dalam penyebaran Hindu-Buddha di Asia Tenggara, termasuk Indonesia
adalah kaum pedagang, mengingat bahwa sejak tahun 500 SM, Nusantara telah
menjadi jalur perdagangan antara India dan Cina.
·
Alasan yang mendasari teori ini adalah
didasarkan penelaahan dia pada proses Islamisasi di Indonesia yang dilakukan
oleh para pedagang Gujarat
·
Kelemahan teori ini adalah para pedagang yang
termasuk dalam kasta Waisya tidak menguasai bahasa Sanskerta dan huruf
Pallawa
|
TEORI SUDRA
|
·
didukung oleh Von Van Faber
·
Inti teori ini adalah Agama Hindu dibawa oleh
kaum sudra yang datang ke Nusantara untuk memperbaiki nasib karena peperangan
yang terjadi di India telah menyebabkan mereka menjadi orang buangan dan
hanya hidup sebagai budak.
|
TEORI ARUS BALIK
|
·
dikemukakan oleh F.D.K Bosch dan didukung oleh
Van Leur
·
menyatakan bahwa bangsa Indonesia tidak hanya
menerima pengetahuan agama dari orang-orang asing yang datang. Mereka juga
aktif mencari ilmu agama di negeri orang dan menyebarkannya setelah kembali
ke kampung halamannya.
·
Buktinya adalah adanya prasasti Nalanda yang
menyebutkan bahwa Balaputradewa (raja Sriwijaya) telah meminta kepada raja di
India untuk membangun wihara di Nalanda sebagai tempat untuk menimba ilmu
para tokoh dari Sriwijaya. Permintaan raja Sriwijaya itu ternyata dikabulkan.
|
6.
KERAJAAN KUTAI
Kerajaan Kutai atau
Kerajaan Kutai Martadipura (Martapura) merupakan kerajaan Hindu yang berdiri
sekitar abad ke-4 Masehi di Muara Kaman, Kalimantan Timur.Kerajaan ini dibangun
oleh Kudungga. Diduga ia belum menganut agama Hindu. Peninggalan terpenting kerajaan
Kutai adalah 7 Prasasti Yupa, dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta, dari
abad ke-4 Masehi. Salah satu Yupa mengatakan bahwa "Maharaja Kundunga
mempunyai seorang putra bernama Aswawarman yang disamakan dengan Ansuman (Dewa
Matahari). Aswawarman mempunyai tiga orang putra,yang paling terkemuka adalah
Mulawarman.” Salah satu prasastinya juga menyebut kata Waprakeswara yaitu
tempat pemujaan terhadap Dewa Syiwa.
7.
PRASASTI KERAJAAN SRIWIJAYA
Berdasarkan berita
dari I Tsing dapat kita ketahui bahwa selama
tahun 690 sampai 692, Kerajaan Melayu sudah dikuasai oleh Sriwijaya. Sekitar
tahun 690 Sriwijaya telah meluaskan wilayahnya dengan menaklukkan kerajaan
-kerajaan di sekitarnya.Hal ini juga diperkuat oleh 5 buah prasasti dari
Kerajaan Sriwijaya yang kesemuanya ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa
Melayu Kuno. Prasasti-prasasti tersebut adalah sebagai beikut :
a.
Prasasti Kedukan Bukit (Sungai Tatang,
Palembang)
Isinya antara lain menerangkan bahwa
seorang bernama Dapunta Hyang mengadakan perjalanan suci (siddhayatra) dengan
menggunakan perahu.
b.
Prasasti Talang Tuwo (Talang Tuo, Palembang)
isinya menyebutkan tentang pembangunan
sebuah taman yang disebut Sriksetra. Taman ini dibuat oleh Dapunta Hyang Sri
Jayanaga
c.
Prasasti Kota Kapur (Pulau Bangka)
isinya terutama permintaan kepada para
dewa untuk menjaga kedatuan Sriwijaya, dan menghukum setiap orang yang
bermaksud jahat.
d.
Prasasti Telaga Batu (Tidak berangka taun)
Isinya terutama tentang kutukan kutukan
yang menakutkan bagi mereka yang berbuat kejahatan.
e.
Prasasti Karang Birahi (Jambi)
Isinya sama dengan isi Prasasti Kota
Kapur
f.
Prasasti Ligor (Ligor, Semenanjung Melayu)
g.
Prasasti Nalanda di India Timur
8.
CIRI CIRI CANDI
·
Candi Hindu
a.
Pada pintu masuk candi terdapat kepala kala yang
dilengkapi dengan rahang bawah
b.
Candi berbentuk ramping.
c.
Biasanya berbentuk komplek candi, Candi utama
berada di belakang candi perwara, contoh seperti candi prambanan
d.
Adanya arca dewi trimurti.
e.
Terdapat bentuk ratna di puncaknya.
f.
Struktur candi dibagi menjadi 3 bagian bhurloka,
bhuvarloka, dan svarloka.
g.
Umumnya adalah tempat pemakaman raja dan tempat
penyembahan dewa.
h.
Contoh candi hindu diantaranya Candi Prambanan,
Candi Arjuna, Candi Panataran, Candi Kidal, Candi Gedong Songo, Candi
Cangkuang, Candi Panataran
·
Candi Budha
a.
Fungsi utama candi buddha adalah sebagai tempat
pemujaan
b.
Struktur candi terbagi menjadi 3 yaitu kamadatu,
rupadatu, dan arupadatu
c.
Terdapat stupa di puncak candi
d.
Terdapat patung buddha
e.
Candi utama berada di tengah candi- candi kecil
seperti di candi borobudur
f.
Relief pada candi memberikan cerita tersendiri
g.
Bentuk bangunan cenderung tambun
h.
Pada pintu candi terdapat Kala dengan mulut
menganga tanpa rahang bawah dengan makara ganda di masing - masing sisi pintu
i.
Contoh candi buddha diantaranya Candi Borobudur,
Candi Kalasan, Candi Muara Takus, Candi Mendut, Candi Plaosan, Candi Sojiwan,
Candi Sewu, Candi sambi sari
9.
TEORI MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA
·
Teori
a.
Teori Gujarat (J. Pijnapel kemudian didukung
oleh C. Snouck Hurgronye, dan J.P. Moquetta (1912))
Ø
Islam yang masuk ke Kepulauan Indonesia berasal
dari Gujarat sekitar abad ke-13 M atau abad ke-7 H.
Ø
Orang yang menyebarkan Islam ke Indonesia bukanlah dari orang Arab langsung, melainkan
para pedagang Gujarat yang telah memeluk Islam dan berdagang ke dunia Timur.
Ø
Bukti batu nisan Sultan Malik Al-Saleh di Pasai,
Aceh bercorak khas Gujarat
b.
Teori Persia (Hoesein Djajadiningrat)
Ø
didasarkan pada kesamaan budaya dan tradisi yang
berkembang antara masyarakat Parsi dan Indonesia.
Ø
Tradisi tersebut antara lain: tradisi merayakan
10 Muharram atau Asyuro sebagai hari suci kaum Syiah atas kematian Husein bin
Ali, seperti yang berkembang dalam tradisi tabot di Pariaman di Sumatra Barat
dan Bengkulu.
c.
Teori Arab (Buya Hamka)
·
pada abad 7 orang islam arab sudah berada di
pantai barat sumatra, gelar syekh dan al- malik sama dengan di Arab
10.
MASUKNYA PENGARUH BARAT
PORTUGIS
|
·
Pelopor pelayaran bangsa Portugis adalah
Bartholomeus Diaz à
dari pantai Barat Afrika hingga tiba di Tanjung Harapan Baik àgagal
mencapai Indonesia
·
Armada Portugis berikutnya dipimpin Vasco Da
Gama berhasil melewati Tanjung Harapan Baik à
mencapai Calicut India belum puas menjelajahi daerah timur lainnya yaitu
Malaka (pusat rempah-rempah) dan Maluku
·
Kolonialisme Portugis dimulai di Indonesia
pada saat kedatangan Alfonso d’albuquergue di Maluku. Pada tahun 1511
ekspedisi Portugis dipimpin oleh Alfonso d’Albuquerque, Malaka berhasil
ditakhlukan.
·
Rute Pelayaran
: Portugis – Tanjung Harapan Baik – India – Malaka – Kep. Maluku
|
SPANYOL
|
·
Pelopor pelayaran bangsa Spanyol yang pertama
adalah Christoper Colombus àberjalan
ke arah barat, sampai San Salvador àgagal
mencapai India.
·
tokoh kedua dipimpin Oleh Ferdinand De
Magelhans Dan Del Cano Berhasil Sampai Di Filipina àMenyeberang Ke Maluku Tahun
1512
·
Dalam perjalanan kembali ke Spanyol, mereka
singgah di Tidore. Terjadi kerja sama antara Spanyol dengan Tidore àbukti
dibangunnya benteng Spanyol di Tidore
·
Rute Pelayaran :
Ø Christoper Colombus :Spanyol – San Salvador – gagal ke India
Ø Ferdinan Magellan : Spanyol – Samudra
Atlantik – Ujung Amerika Selatan – Samudra Pasifik – Filipina
Ø Del Cano : Filipina – Tidore
|
Belanda
|
·
Masuknya Belanda ke Indonesia dimulai pada
tahun 1595 pada saat Cornelis de Houtman memimpin armada yang terdiri dari 4
buah kapal menuju Nusantara.
·
Pada tanggal 6 Juni 1596 armada kapal tersebut
sampai di Sumatera dan pada tanggal 22 Juni mendarat di pelabuhan Banten.
Pada tahun 1958 kembali armada Belanda masuk ke Nusantara dipimpin oleh Yacob
Van Neck dan Warmijk dan mendarat di Maluku.
·
Rute Pelayaran : Belanda – Pantai Barat Afrika
– Tanjung Harapan – Samudra Hindia – Selat Sunda – Banten.
·
Mendirikan Kongsi Dagang VOC tahun 1602 (Gub.
Jend. yang pertama Pieter Both) yang mempunyai hak Octroi. Dan bubar tahun
1799
·
Setelah VOC bubar, kendali diambil alih oleh
pemerintah kolonial Belanda yang dipimpin oleh H.W. Daendles
|
11.
KEBIJAKAN VOC
a.
menguasai pelabuhan-pelabuhan dan mendirikan
benteng untuk melaksanakan monopoli perdangan.
b.
melaksakan politik devide et impera ( memcah dan
menguasai ) dalam rangka untuk menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia.
c.
Untuk mempererat kedudukannya, perlu mengangkat
seorang Gubernur Jenderal.
d.
Melaksakan sepenuhnya Hak Oktroi yang diberikan
pemerintah belanda, seperti :
·
hak monopoli
·
hak untuk membuat uang
·
hak nutuk mendirikan benteng
·
hak untuk melaksanakan perjanjian dengan
kerajaan di Indonesia, dan
·
hak untuk tentara.
e.
membangun pangkalan atau markas VOC yang semula
di banten dan di Ambon, dipindah ke Jayakarta (Batavia).
f.
Melaksakan pelayaran Hongi ( Hongi tocjten ) :
Pelayaran dengan perahu kora-kora untuk mengawasi jalannya monopoli
g.
Adanya hak ekstirpasi: hak untuk membinasakan
tanaman rempah-rempah yang melebihi ketentuan.
h.
Adanya Verplichte Leverantie : Penyerahan wajib
pada VOC dan larangan menjual hasil bumi pada pihak lain
i.
Adanya Contingenten : Rakyat wajib membayar
pajak berupa hasil bumi pada VOC
12.
KEBIJAKAN MASA DAENDELS
·
Bidang Pertahanan dan keamanan à untuk mempertahankan
jawa dari inggris
a.
Membangun benteng-benteng pertahanan baru
b.
Membangun pangkalan angkatan laut di Anyer dan
Ujungkulon. Namun pembangunan pangkalan di Ujungkulon boleh dikatakan tidak
berhasil
c.
Meningkatkan jumlah tentara, dengan mengambil
orang-orang pribumi karena pada waktu pergi ke Nusantara, Daendels tidak
membawa pasukan. Oleh karena itu, Daendels segera menambah jumlah pasukan yang
diambil dari orang-orang pribumi, yakni dari 4.000 orang menjadi 18.000 orang
(baca Ricklefs, 2005)
d.
Membangun jalan raya dari Anyer (Jawa Barat,
sekarang ProvinsiBanten) sampai Panarukan (ujung timur Pulau Jawa, Provinsi
Jawa Timur) sepanjang kurang lebih 1.100 km. Jalan ini sering dinamakan Jalan
Daendels.
e.
membentuk tiga jenis peradilan: peradilan untuk orang Eropa, peradilan untuk
orang-orang Timur Asing, dan peradilan
untuk orang-orang pribumi. Peradilan untuk kaum pribumi dibentuk di setiap
prefektur, misalnya di Batavia, Surabaya, dan Semarang.
f.
Peraturan untuk pemberantasan korupsi tanpa
pandang bulu.
·
Bidang Pemerintahan dan peradilan
a.
melakukan campur tangan dan perubahan dalam tata
cara dan adat istiadat di dalam kerajaan-kerajaan di Jawa.
b.
Membatasi secara ketat kekuasaan raja-raja di
Nusantara.
c.
Membagi Pulau Jawa menjadi sembilan daerah
prefectuur/prefektur (wilayah yang memiliki otoritas). Masing-masing prefektur
dikepalai oleh seorang prefek. Setiap prefek langsung bertanggung jawab kepada
Gubernur Jenderal. Di dalam struktur pemerintahan kolonial, setiap prefek
membawahi para bupati.
d.
Kedudukan bupati sebagai penguasa tradisional
diubah menjadi pegawai pemerintah (kolonial) yang digaji. Sekalipun demikian
para bupati masih memiliki hak-hak feodal tertentu.
e.
Kerajaan Banten dan Cirebon dihapuskan dan
daerahnya dinyatakan sebagai wilayah pemerintahan kolonial.
·
Bidang Sosial Ekonomi
a.
Daendels memaksakan berbagai perjanjian dengan
penguasa Surakarta dan Yogyakarta yang intinya melakukan penggabungan banyak
daerah ke dalam wilayah pemerintahan kolonial, misalnya daerah Cirebon,
b.
Meningkatkan usaha pemasukan uang dengan cara
pemungutan pajak,
c.
Meningkatkan penanaman tanaman yang hasilnya
laku di pasaran dunia,
d.
Rakyat diharuskan melaksanakan penyerahan wajib
hasil pertaniannya,
e.
Melakukan penjualan tanah-tanah kepada pihak
swasta.
13.
KEBIJAKAN TANAM PAKSA/CULTURRSTELSEL à MASA VAN DE BOSC
a.
Penduduk menyediakan sebagian dari tanahnya
untuk pelaksanaan Tanam Paksa.
b.
Tanah pertanian yang disediakan penduduk untuk
pelaksanaan Tanam Paksa tidak boleh melebihi seperlima dari tanah pertanian
yang dimiliki penduduk desa.
c.
Waktu dan pekerjaan yang diperlukan untuk
menanam tanaman Tanam Paksa tidak boleh melebihi pekerjaan yang diperlukan
untuk menanam padi.
d.
Tanah yang disediakan untuk tanaman Tanam Paksa
dibebaskan dari pembayaran pajak tanah.
e.
Hasil tanaman yang terkait dengan pelaksanaan
Tanam Paksa wajib diserahkan kepada pemerintah Hindia Belanda. Jika harga atau
nilai hasil tanaman ditaksir melebihi pajak tanah yang harus dibayarkan oleh
rakyat, maka kelebihannya akan dikembalikan kepada rakyat.
f.
Kegagalan panen yang bukan disebabkan oleh
kesalahan rakyat petani, menjadi tanggungan pemerintah.
g.
Penduduk desa yang bekerja di tanah-tanah untuk
pelaksanaan Tanam Paksa berada di bawah pengawasan langsung para penguasa
pribumi, sedang pegawai-pegawai Eropa melakukan pengawasan secara umum.
h.
Penduduk yang bukan petani, diwajibkan bekerja
di perkebunan atau pabrik-pabrik milik pemerintah selama 65 hari dalam satu
tahun.
14.
KEBIJAKAN POLITIK ETIS
Kebijakan politik etis, yang terangkum
dalam program Trias Van deventer yang meliputi:
a.
Irigasi (pengairan), membangun dan memperbaiki
pengairan-pengairan dan bendungan untuk keperluan pertanian
b.
Emigrasi yakni mengajak penduduk untuk
bertransmigrasi
c.
Edukasi yakni memperluas dalam bidang pengajaran
dan pendidikan
Penyimpangan
a.
Irigasi : Pengairan hanya ditujukan kepada
tanah-tanah yang subur untuk perkebunan swasta Belanda. Sedangkan milik rakyat
tidak dialiri air dari irigasi.
b.
Edukasi : Terjadi diskriminasi pendidikan yaitu
pengajaran di sekolah kelas I untuk anak-anak pegawai negeri dan orang-orang
yang berharta, dan di sekolah kelas II kepada anak-anak pribumi dan pada
umumnya.
c.
Migrasi : Migrasi ke daerah luar Jawa hanya
ditujukan ke daerah-daerah yang dikembangkan perkebunan-perkebunan milik
Belanda.
15.
DAMPAK POLITIK PINTU TERBUKA
Dampak Positif
·
Sistem tanam paksa dihapuskan.
·
Modal swasta asing mulai masuk dan ditanam di
Indonesia.
·
Rakyat Indonesia di pedesaan mulai mengenal arti
pentingnya uang.
·
Hindia Belanda (Indonesia) menjadi negara
produsen hasil-hasil perkebunan yang penting.
·
Pemerintah Hindia Belanda mulai membangun
proyek-proyek prasarana untuk mendukung dan memperlancar ekspor hasil-hasil perkebunan
dari Indonesia.
Dampak Negatif
·
Kemerosotan tingkat kesejahteraan penduduk,
dimana pendapatan penduduk Jawa pada awal abad ke-20 untuk setiap keluarga
dalam 1 tahun sebesar 80 gulden. Dari jumlah tersebut masih dikurangi untuk
membayar pajak kepada pemerintah sebesar 16 gulden. Oleh karena itu, penduduk
hidup dalam kemiskinan.
·
Adanya krisis perkebunan pada tahun 1885 karena
jatuhnya harga kopi dan gula yang berakibat buruk bagi penduduk.
·
Menurunnya konsumsi bahan makanan, terutama
beras, sementara pertumbuhan penduduk Jawa meningkat cukup pesat.
·
Menurunnya usaha kerajinan rakyat Indonesia
karena kalah bersaing dengan banyaknya barang-barang impor dari Eropa.
·
Pengangkutan dengan gerobak menjadi merosot
penghasilannya setelah adanya angkutan dengan kereta api.
·
Rakyat menderita karena masih diterapkannya
kerja rodi dan adanya hukuman yang berat bagi yang melanggar peraturan Poenate
Sanctie.
·
Terjadi perubahan kepemilikan tanah dan tenaga
kerja
·
Penduduk semakin bertambah, sedangkan lahan
pertanian semakin berkurang karena disewa untuk perkebunan. Akibatnya timbul
kelaparan dimana-mana.
16.
PERLAWANAN DAERAH
·
Perang Diponegoro
a.
Penderitaan rakyat mataram
b.
Campur tangan Belanda dalam pemerintahan
c.
Pembangunan jalan oleh Belanda melewati makam
leluhur Pangeran Diponegoro di Tegal Rejo yang tanpa seizin Pangeran Diponegoro
·
Perang Padri
a.
Perselisihan Kaum Adat dan Kaum Padri (yang
membawa Gerakan Wahabi)
b.
Kaum Adat meminta bantuan Kepada Belanda
c.
Pemimpinnya : Tuanku Imam Bonjol, Tuanku Nan
Receh, dll
·
Perlawanan Pangeran Antarsari
a.
Perselisihan dikalangan istana akibat berebut
kekuasaan
b.
Belanda ikut campur dan membantu P. Tamjidillah
yang tidak disukai rakyat
·
Perang Aceh
a.
Adanya perbedaan atas kedudukan atau status
daerah-daerah Sumatra Timur.
b.
Aceh menjadi penting dalam pelayaran
internasional karena pembukaan terusan suez
c.
Belanda bermaksud ingin menguasai Aceh dan
mendekati Inggris yang terikat perjanjian dengan Aceh.
d.
Adanya politik Ekspansi Belanda ke luar Jawa
dalam usahanya memwujudkan Pax Netherlandica. Sebab dalam Treaty of sumatra
Inggris berjanji tidak menghalangi Belanda.
·
Perlawanan Sisingamangaraja XII
a.
Adanya tantangan raja Batak Tapanuli yang masih
menganut agama Batak kuno (Animisme dinamisme) atas penyebaran agama Kristen di
Tapanuli.
b.
Adanya siasat Belanda dengan menggunakan gerakan
Zending untuk menguasai daerah Tapanuli.
c.
Alasan yang digunakan Belanda untuk menindas
pejuang Padri dan pemimpin-pemimpin Aceh banyak melarikan diri ke daerah
Tapanuli.
·
Perlawanan Tidore
a.
Adanya penindasan Belanda membuat Sultan Nuku
dan rakyat Tidore mengangkat senjata untuk melawan Belanda.
b.
Sultan Nuku berhasil mengadu domba Belanda dan
Inggris sehingga dapat membebaskan kota Soa Siu dari tangan Belanda (20 Juni
1801) yang selanjutnya berhasil mempersatukan Maluku Utara di bawah kekuasaan
Tidore
·
Perlawanan Pattimura
a.
Penindasan dan penghisapan oleh bangsa Belanda
terhadap penduduk Maluku.
b.
Ketidakpuasan rakyat terhadap peraturan gubernur
Maluku seperti kewajiban menyediakan perahu dan menebang kayu.
c.
Aturan monopoli dagang yang keras. Misalnya
dengan adanya pelayaran hongi dan ekstirpasi.
d.
Pengawasan terhadap keamanan yang terlalu ketat.
e.
Penolakan Residen Van Den Berg terhadap tuntutan
rakyat untuk membayar harga perahu yang dipesan dengan harga sebenarnya.
·
Perlawanan Sultan Hasanuddin
a.
Belanda memonopoli perdagangan rempah-rempah
b.
VOC melarang kapal kapal pedagang Makassar untuk
membeli rempah rempah di Maluku
c.
VOC mengirim armada khusus untuk mengepung
sombaopu untuk mencegah agar kapal asing tidak berlabuh di Bandar gowa dan
kapal Makassar tidak meninggalkan Bandar gowa
17.
PERGERAKAN NASIONAL
Masa Kebangkitan Nasional
Masa ini ditandai dengan berdirinya
organisasi-organisasi pergerakan nasional yang modern.
a. Budi Utomo (1908)
Berdirinya organisasi ini dicetuskan
oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo yang berhasil menggalang kalangan terpelajar
untuk mendirikan suatu organisasi modern yang diberi nama Budi Utomo (20 Mei
1908). Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan martabat rakyat Indonesia dan
mencapai kemajuan Indonesia dan bergerak dalam bidang pendidikan dan budaya.
b. Sarekat Islam
Organisasi ini merupakan perkembangan
dari Sarekat Dagang Islam (didirikan H. Samanhudi tahun 1911). Kongres pertama
SI pada bulan Januari 1913 dilaksanakan di Surabaya dan berhasil mengangkat HOS
Cokroaminoto sebagai ketuanya. Dalam perkembangan selanjutnya SI pecah menjadi
SI Putih dan SI Merah (berubah menjadi Partai Komunis Indonesia)
c. Gerakan Pemuda
Ketidaksepahaman para pemuda dengan
garis perjuangan Budi Utomo membuat beberapa tokoh membentuk beberapa
organisasi kepemudaan, seperti : Tri Koro Darmo pada 1915 (R. Satiman
Wirjosanjoyo), Jong Sumatranen Bond pada 1917 (M. Hatta/M. Yamin), Perhimpunan
Pelajar-pelajar Indonesia pada 1925 (M. Yamin, A.K. Gani, dll), dan beberapa
organisasi kepemudaan yang lain
d. Beberapa gerakan Pendidikan Wanita
yaitu antara lain Putri Merdika (1912), Kartini Funds (didirikan oleh Ny. C. H.
Van Deventer yang meneruskan perjuangan RA Kartini), Keutamaan Istri (didirikan
oleh Dewi Sartika), Kerajinan Amal Setia (1914), dll.
e. Taman Siswa
Didirikan oleh Ki Hajar Dewantoro
(Suwardi Suryaningrat) pada 3 Juli 1922 di Yogyakarta yang bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang tentram, dan damai serta berpendidikan.
f. Kongres Pemuda Indonesia
Kongres ini diikuti perwakilan beberapa
organisasi, seperti PNI, SI, beberapa organisasi kepemudaan, dll. Dalam kongres
II pada 28 Oktober 1928, dihasilkan Ikrar Pemuda yang terkenal dengan sebutan
Sumpah Pemuda.
Masa Radikal
Masa Radikal ini ditandai dengan
perjuangan organisasi yang bergerak secara Non Kooperasi (tidak mau bekerjasama
dengan Belanda).
Organisasi-organisasi yang bersifat
radikal ini antara lain :
a. Indische Partij (25 Desember 1912)
Didirikan oleh Tiga Serangkai yaitu,
Douwes Dekker, Suwardi Suryaningrat, dan Dr. Cipto Mangunkusumo. Partai ini
memaklumatkan diri terjun dalam bidang politik dan bercita-cita Indonesia
Merdeka. Terbentuknya partai ini menandai munculnya masa radikal dalam pergerakan
nasional Indonesia. Radikalisme ini bisa dilihat dari munculnya kritik-kritik
pedas seperti tulisan Ki Hajar Dewantara (Als Ik een Nederlander Was)
b. Indische Vereeniging 1908
(Perhimpunan Indonesia)
Awalnya berdiri di negeri Belanda dan
kemudian mengganti namanya menjadi Indonesiasche Vereeniging (1922). Organisasi
ini bergerak di bidang politik dan menuntut Indonesia merdeka. Pergerakan
organisasi ini tidak hanya terbatas pada aspek lokal saja tetapi sudah
dalam taraf internasional. Hal ini bisa
dilihat dari hubungan erat PI dengan organisasi Liga Penentang Imperialisme dan
Penindasan Kolonial, All National Indian Congress, dll.
c. ISDV (1914)
Didirikan oleh Snevielt (seorang
Sosialis Komunis berkebangsaan Belanda) yang merupakan organisasi kaum sosialis
kiri. Karena kurang mendapat sambutan ISDV melakukan infiltrasi ke tubuh partai
lain untuk mendapatkan pengikut, salah satunya yaitu Sarekat Islam. ISDV kemudian
merubah namanya menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1920.
d. Partai Komunis Indonesia
Partai ini merupakan perkembangan dari
ISDV. Pimpinannya antara lain Semaun, Musso, Alimin, dll. PKI dalam waktu
singkat berhasil mengumpulkan simpatisan dalam jumlah besar. Pendidikan
ideologi komunis di intensifkan pada anggotanya dan mulai mengadakan gerakan-gerakan
pemberontakan yang mencapai puncak pada tahun 1926. PKI kemudian tercerai-berai
setelah Belanda mengerahkan kekuatan untuk menumpas pemberontakan ini. Namun
dalam kurun waktu tahun 1935 PKI telah berhasil mengkonsolidasikan lagi kekuatan
mereka.
e. Partai Nasional Indonesia (1927)
Didirikan oleh Ir. Sukarno, Mr. Sartono
dan beberapa tokoh lain serta bergerak utamanya dalam bidang politik. Orientasi
partai mencapai kemerdekaan dengan membangun kesadaran nasional yang anti
kolonialisme, self help, self reliance dan self determination, serta
nonkooperasi. Organisasi ini berkembang dengan sangat cepat sehingga
mencemaskan Belanda. Belanda terus menekan organisasi ini sampai akhirnya dan
PNI dibubarkan serta dilakukan penangkapan terhadap tokoh-tokoh PNI karena
tuduhan revolusioner dan akan mengadakan pemberontakan. PNI kemudian pecah
menjadi Partindo (dipimpin Mr. Sartono dan PNI-Baru (dipimpin Moh. Hatta).
Masa Moderat
Pada masa ini haluan pergerakan nasional
berubah menjadi kooperasi terhadap Belanda. Hal ini ditandai dengan partisipasi
beberapa partai dalam Volksraad (Dewan Rakyat) yang dibentuk Belanda.
Ditolaknya Petisi Sutarjo (berisi tuntutan atas janji Belanda untuk membentuk pemerintahan
oleh bangsa Indonesia sendiri) membuat beberapa partai bergabung dan membentuk
GAPI (Gabungan Politik Indonesia) pada tahun 1939 dengan tuntutan Indonesia
Berparlemen. organisasi-organisasi yang berdiri pada masa ini (beberapa
diantaranya bergerak dalam bidang sosial dan pendidikan) yaitu, antara lain :
a. Parindra (Partai Indonesia Raya)
Berdiri pada tanggal 26 Desember 1935 dan
diketuai oleh Dr. Sutomo dan lebih bersifat kooperatif. Orientasi yang hendak
dicapai adalah meningkatkan semangat persatuan dan kesejahteraan rakyat dan
untuk memperjuangkan pemerintahan sendiri.
b. MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia)
Dibentuk di Surabaya pada September 1937
oleh KH Mas Mansyur, KH. Wahab, KH, Muhammad Dahlan, dll. Tujuannya untuk
mempererat persaudaraan untuk membela kejayaan Islam. Organisasi ini awalnya
bergerak dalam bidang agama namun selanjutnya melibatkan diri dalam bidang
politik dan ikut mendukung tuntutan GAPI yang menuntut Indonesia Berparlemen.
18.
DAMPAK KEPENDUDUKAN JEPANG
a.
Bidang Pemerintahan
Jepang membentuk tiga pemerintahan
militer yaitu, Daerah Jawa dan Madura dengan pusatnya di Jakarta (Rikugun :
Angkatan Darat) dibawah kekuasaan Angkatan ke-16, Sumatra dan Semenanjung
Melayu yang berpusat di Bukittinggi (Rikugun) dibawah kekuasaan Angkatan ke-25,
dan Daerah Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian berpusat di
Makasar (Kaigun : Angkatan Laut) dibawah kekuasaan Armada Selatan II. Salah
satu dampak positif dalam bidang ini adalah Jepang banyak mengambil tenaga
administratif dari kalangan orang Indonesia
b.
Bidang Politik
Awalnya Jepang melarang dan membubarkan
semua organisasi kecuali MIAI karena dianggap tidak berbahaya (kemudian
dibubarkan pada tahun 1943 dan diganti Masyumi). Jepang membentuk organisasi
untuk menarik simpati rakyat Indonesia agar mau membantu Jepang dalam Perang
Asia Timur Raya. Organisasi-organisasi bentukan Jepang itu antara lain :
·
Gerakan 3A
Dibentuk pada bulan April 1942 dan
dipimpin oleh Mr. Syamsudin. Semboyannya adalah Nipon Cahaya Asia, Nipon
Pelindung Asia, Nipon Pemimpin Asia. Namun karena tidak berhasil menarik
simpati rakyat Indonesia, organisasi ini kemudian dibubarkan pada tahun 1943.
·
Putera (Pusat Tenaga Rakyat)
Didirikan oleh Jepang sebagai pengganti
3A pada tahun 1943 dibawah pimpinan “Empat Serangkai” yaitu, Ir. Sukarno, Drs.
Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantoro, dan KH Mas Mansyur. Organisasi ini diharapkan
dapat menarik simpati rakyat dan menghimpun kekuatan untuk membantu Jepang
dalam Perang Asia Timur Raya. Namun organisasi ini justru dimanfaatkan untuk
menanamkan semangat nasionalisme rakyat Indonesia.
·
Cuo Sangi In (Dewan Pertimbangan Pusat)
Dibentuk pada tanggal 5 September 1943
dengan ketuanya Ir. Soekarno dan bertugas untuk mengajukan usul serta menjawab
pertanyaan dan menyarankan tindakan-tindakan yang perlu dilakukan oleh
pemerintahan militer.
·
Jawa Hokokai
Organisasi ini dibentuk pada tahun 1944
dengan usaha utama mengerahkan segenap tenaga rakyat Indonesia untuk membantu
Jepang dalam Perang Asia Timur Raya.
c.
Bidang Ekonomi
Jepang menerapkan sistem Ekonomi Perang
yang salah satunya diterapkan sistem Autharki (tiap daerah harus mampu memenuhi
kebutuhan sendiri). Selain itu Jepang juga mengerahkan tenaga Romusha (kerja
paksa) untuk membangun pertahanan dan pangkalan militer. Dampak pendudukan
Jepang secara keseluruhan sangat menyengsarakan rakyat Indonesia.
d.
Bidang Sosial
Jepang membentuk Tonarigumi (rukun
tetangga) untuk mempermudah dalam perekrutan Romusha.
e.
Bidang Budaya
Terjadi Japanisasi (menyebarluaskan
kebudayaan Jepang) dan melarang pemakaian bahasa Belanda. Segi positif dalam
bidang ini adalah digunakannya bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam
pendidikan.
f.
Bidang Militer
Posisi Jepang pada akhir tahun 1942
dalam Perang Asia Timur Raya mulai terdesak dan mengalami kekalahan dalam
beberapa front pertempuran di Pasifik. Untuk itu Jepang membentuk beberapa
organisasi kemiliteran dan semi militer untuk membantu Jepang dalam perang
tersebut. Hal ini sangat menguntungkan bangsa Indonesia sehingga bangsa
Indonesia mendapat pengetahuan tentang taktik perang dan persenjataan. Beberapa
organisasi itu antara lain :
·
Seinendan dan Keibodan Merupakan organisasi semi
militer dan dibentuk pada 29 April 1943
·
Pada April 1943 Jepang membentuk Heiho (Pembantu
Prajurit Jepang) yang ditujukan untuk langsung membantu prajurit Jepang di
beberapa front pertempuran
·
Peta (Pembela Tanah Air) dibentuk pada tanggal 3
Oktober 1943 atas usulan dari Gatot Mangkupraja yang anggotanya terdiri dari
orangorang Indonesia.
·
Memasuki tahun 1944, Jepang membentuk beberapa
barisan semi militer yang lain seperti, Suishintai (Barisan Pelopor) pada 1
November 1944, Jibakutai (Pasukan Berani Mati) pada 8 Desember 1944, Hizbullah
(Kaikyo Seinen Teishintai) pada 15 Desember 1944, dan Gakutotai (Barisan
Pelajar)
19.
NASKAH PROKLAMASI KEMERDEKAAN
·
Penyusunan Naskah Proklamasi
Ø
Dari Rengasdengklok rombongan menuju kediaman
Nishimura à
Soekarno menyampaikan maksud kedatangan, tetapi Nishimura menolak memberi
bantuan.
Ø
Rombongan kembali ke rumah Laksamana Maeda di
Jl. Imam Bonjol No. 1 → Para tokoh nasionalis berkumpul
Ø
Rumah Laksamana Maeda dianggap aman karena
Laksamana Maeda adalah kepala Perwakilan Kaigun & Laksamana Maeda simpatik
terhadap gerakan kemerdekaan Indonesia → Soekarno, Hatta, Ahmad Soebardjo
merumuskan proklamasi di Ruang Makan rumah Maeda → Soekarno menuliskan
“PROKLAMASI”; Ahmad Soebardjo menuliskan “Kami bangsa Indonesia dengan ini
menyatakan kemerdekaan Indonesia”; Hatta menuliskan“ Hal-hal yang mengenai …
yang seingkat-singkatnya”; Soekarno menutup dengan “Djakarta 17-8-’05 Wakil2
Bangsa Indonesia”
Ø
17 Agustus pukul 04.00 WIB - Awalnya pada teks
Proklamasi ditulis “Wakil-Wakil Bangsa Indonesia” sebagai penutup dan Sukarno
minta persetujuan & tanda tangan kepada semua yang hadir (terinspirasi dari
Deklarasi Kemerdekaan AS)→ Sukarni mengusulkan agar teks proklamasi cukup
ditandatangani Sukarno-Hatta, atas nama bangsa Indonesia → konsep diserahkan
kepada Sayuti Melik untuk diketik (Naskah Otentik)→ konsep asli Soekarno
dibuang oleh Sayuti Melik, namun B. M Diah memungutnya dan mengamankannya.
·
Naskah Proklamasi dan Perubahannya
Ø Tempoeh Tempo
Ø Djakarta 17-8-’05 Djakarta hari 17 boelan 8
tahoen ‘05
Ø Wakil2 Bangsa Indonesia Atas nama bangsa Indonesia
20.
PERTEMPURAN DAERAH
a. Pertempuran 5 Hari di Semarang (14 Oktober ’45 – 18
Oktober ‘45)
Ø Pertempuran
antara Indonesia-Jepang
Ø 7
Okt ’45 – pemuda Semarang menggeroti tangsi tentara Jepang, di Kedobutai
Jatingaleh à berunding tentang penyerahan
senjata
Ø 14
Okt ’45 – 400 tawanan Jepang dari Pabrik Gula Cepiring diangkut ke penjara Bulu
à melarikan diri dan minta
perlindungan kepada batalion Kedobutai à tanpa
menunggu perintah, para pemuda segera menyerang dan melakukan perebutan senjata
terhadap Jepang àpertempuran
dimulai
Ø 14 Okt ’45,petang hari - petugas kepolisian Indonesia yang
menjaga persediaan air minum di Wungkalà di
jalan Peterongan terdengar kabar bahwa air ledeng di Candi telah diracuni oleh
Jepang dr. Karyadi, kepala laboratorium dinas Purusara Semarang ingin mengecek
persediaan air tersebut namun ia dibunuh oleh tentara Jepang à pertempuran makin sengit
Para
pemuda berhasil menangkap Mayor Jenderal Nakamura di kediamannya, di Magelang à meningkatkan kemarahan Jepangà Pada hari kedua dan ketiga Jepang berusaha dapat menguasai
daerah Semarang kembali
Ø 17
Okt ’45 - tercapai suatu perundingan mengenai gencatan senjata yang diadakan di
Candi Baru.
Ø 18
Okt ’45 - Jepang berhasil mematahkan berbagai serangan para pemuda
Ø 19
Ok ’45 – Sekutu mendarat di Pelabuhan Semarang menumpang Kapal HMS Glenry à mereka melucuti senjata Jepang à Pertempuran berakhir
Ø Untuk
mengenang pertempuran Lima Hari di Semarang ini, maka dibangun sebuah monumen
yang terkenal dengan sebutan Tugu Muda
b. Pertempuran Kota Baru (7 Oktober ‘45)
Ø Pertempuran
antara Indonesia-Jepang
Ø 26
Sept '45 - Sejak pukul 10 pagi, semua pegawai instansi pemerintah dan
perusahaan-perusahaan yang dikuasai oleh Jepang mengadakan aksi pemogokan.
Ø 27
Sept ’45 – KNI Daerah Yogyakarta mengumumkan Yogya di dalam RI
Ø 5
Okt ’45 - gedung Cokan Kantai (Gedung Nasional/Gedung Agung) berhasil direbut
Jepang
Ø 7
Okt ’45 – terjadi pertempuran di Yogyakarta à markas Jepang di Kotabaru secara resmi diserahkan ke tangan
Yogyakarta à usaha perebutan kekuasaan
meluas. R.P. Sudarsono kemudian memimpin perlucutan senjata Kaigun di Maguwo à Dengan berakhirnya pertempuran Kotabaru dan dikuasainya
Maguwo, maka Yogyakarta berada di bawah kekuasaan RI
c. Pertempuran Arek – Arek Surabaya (10 Nov ‘45)
Ø 25
Okt’45 – Brigade 49 & A.W.S. Mallaby mendarat di Surabaya à Mereka mendapat tugas dari panglima (AFNEI) untuk melucuti
serdadu Jepang dan menyelamatkan para interniran Sekutu à Mereka mendapat tugas dari panglima (AFNEI) untuk melucuti
serdadu Jepang dan menyelamatkan para interniran Sekutu àkedatangan mereka diterima secara enggan ole Gub. Suryo
Ø 26
Okt ’45 - peleton dari Field Security Section di bawah pimpinan Kapten Shaw,
melakukan penyergapan ke penjara Kalisosok.
Ø 27
Okt ’45 – terjadi kontak senjata pertama anatar Indonesa dengan pasukan Inggris
à berlanjut pada 28 Okt-30
Okt’45
Ø 30
Okt ’45 – Sokarno, Hatta, Amir Syarifuddin dating ke Surabaya untuk mendamaikan
perselisihan à dibentuklah
Kontak Biro
Ø 30
Okt ’45 - Mobil Mallaby meledak di tempat pemberhentian trem listrik à Mallaby tewas à memancing
kemarahan pasukan Inggris (sebab khusus Pertempuran Surabaya)
Ø 9
Nov ’45 – Ultimatum penyerahan senjata oleh E. C. Mansergh
Ø 10
Nov’45 – terjadi pertempuran sengit di Surabaya à Bung Tomo mendirikan Radio Pemberontakan à membakar dan membangkitkan arek-arek Surabaya
Ø 28
Nov ’45 - Pertempuran yang terakhir terjadi di Gunungsari
d. Petempuran Ambarawa (29 Nov ’45 – 15 Des ‘45)
Ø 26
Okt ’45 – pecah insiden Magelangà berkembang
menjadi pertempuran antara TKR dengan Sekutu à berhenti setelah Soekarno dan Jend. Bethell dating pada 2
Nov ‘45
Ø 20
Nov ’45 – Pihak Sekutu ingkar janji à terjadi
pertempuran antara TKR (dibawah pimpinan Mayor Sumarto) melawan Sekutu
Ø 21
Nov ’45 - dari arah Magelang pasukan TKR dan Divisi V/Purwokerto di bawah
pimpinan Imam Adrongi melakukan serangan fajar à berhasil menduduki Desa Pinggit
Ø 26
Nov ’45 – Letkol Isdiman gugur à pimpinan
pasukan TKR digantikan oleh Sudirman à menggunakan
taktik Supit Urang
Ø 5
Des ’45 – Musuh terusir dari Desa Banyubiru
Ø 15
Des ’45 – Musuh meninggalkan Ambarawa à diperingati
sebagai Hari Infanteri
e. Pertempuran Medan Area
Ø 9 Nov ’45 – Sekutu tiba di Sumatra Utara dipimpin oleh
Jend. T.E.D. Kelly
Ø 1
Des ’45 – Sekutu memasang papan bertuliskan “Fixed Boundaries Medan Area” à sebab khusus pertempuran Medan Area
Ø 10
Des ’45 - pasukan Inggris dan NICA berusaha menghancurkan konsentrasi TKR di
Trepes
Ø April
’46 – Inggris berhasil menguasai Kota Medan
Ø 10
Ags ’46 - di Tebingtinggi diadakan suatu pertemuan antara komandan-komandan
pasukan yang berjuang di Medan Area à dibentuk
“Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area” yang dibagi atas 4 sektor dan
bermarkas di Sudi Mengerti (Trepes) à meneruskan
perjuangan Medan Area
f.
Peristiwa
Bandung Lautan Api
Ø 17
Okt ’45 – Sekutu dating di Bandung
Ø 21
Nov ’45 - Sekutu mengeluarkan ultimatum agar para pejuang menyerahkan senjata
dan mengosongkan Bandung Utara.
Ø 25
Nov ’45 – Banjir besar di S. Cikapundung
Ø 23
Mar ’46 - Sekutu kembali mengeluarkan ultimatum besisi agar TRI mengosongkan
seluruh kota Bandung dan mundur ke luar kota dengan jarak 11 km
Ø 24
Mar ’46 – Kol. Abdul Haris Nasution menginstruksikan rakyat untuk mengungsi ke
Bandung Selatan à Malam
harinya bangunan-bangunan penting mulai dibakar bangunan-bangunan penting mulai
dibakar à G. Mesiu diledakkan Moh.
Toha, Moh. Toha gugur
Ø Pertempuran
Bandung Lautan Api paling besar terjadi di Desa Dayan Kolot
g. Puputan Margarana dan Puputan Jaga Raga
Ø Penyebab
dari Puputan Margarana adalah karena Bali tidak masuk wilayah RI. Saat itu Bali
dinyatakan dari bagian wilayah Negara Indonesia Timur
Ø Sebab dari Puputan Jagaraga karena Belanda tidak mengakui
Hukum Tawang Karang
21.
AWAL PEMERINTAHAN INDONESIA
Kebijakan
awal kemerdekaan Indonesia
a. Maklumat 3 November 1945
Maklumat 3 November 1945 adalah maklumat yang mendorong
pembentukan partai-partai politik sebagai bagian dari demokrasi, dikeluarkan
oleh wapres Moh. Hatta. Maklumat ini dikeluarkan untuk persiapan rencana
penyelenggaraan pemilu 1946
b. Maklumat 14 November 1945
Maklumat 14 November 1945 merupakan titik perubahan sistem
pemerintahan Indonesia, yang semula presidensil menjadi parlementer.
c. Maklumat Wapres No. X 16 Oktober 1945
Maklumat Wakil Presiden Nomor X tanggal 16 Oktober 1945
tentang perubahan fungsi KNIP dari pembantu menjadi badan yang diserahi
kekuasaan legislatif dan ikut serta menetapkan GBHN sebelum terbentuknya MPR,
DPR, dan DPA
d. Hasil Sidang- Sidang PPKI
·
Hasil
Sidang I – 18 Agustus 1945
Ø Mengesahkan
UUD 1945
Ø Memilih
dan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden à Secara aklamasi diusulkan oleh Otto Iskandardinata dipilih
Soekarno-Hatta sebagai Presiden dan Wapres
Ø Dibentuk
KNIP untuk membantu tugas presiden sementara, selama MPR dan DPR belum
terbentuk
·
Hasil
Sidang II – 19 Agustus 1945
Ø Membentuk
12 Kementrian + 4 Menteri Negara
Ø Membentuk
Komite Nasional Daerah
Ø Membentuk
Pemerintahan Daerah à dibagi
menjadi 8 Propinsi
·
Hasil
Sidang III – 22 Agustus 1945
Ø Pembentukan
Komite Nasional
Ø Membentuk
Partai Nasional Indonesia
Ø Pembentukan Badan Keamanan Rakyat
22.
DISINTERGRASI BANGSA
|
SEBAB
|
DI/TII JAWA
BARAT
|
·
Faktor
munculnya: provinsi Jawa Barat ditinggalkan oleh Pasukan Siliwangi
yang sedang berhijrah ke Jawa Tengah
·
Tujuan : Ingin mendirikan Darul Islam (Negara
Islam) di Indonesia Mengganti ideologi Pancasila berdasarkan syariat Islam
·
Operasi Pemerintah : pasukan Siliwangi bersama
rakyat melakukan operasi “Bratayudha” dengan taktik Pagar Betis Tujuan
taktik ini adalah untuk mempersempit ruang gerak dan memotong arus perbekalan
pasukan lawan.
|
DI/TII JAWA
TENGAH
|
·
Gerakan pemberontakan : Gerakan dibawah
kepemimpinan Kyai Sumolangu, Gerakan Merapi Merbabu Kompleks, Gerakan
Batalyon 426
·
Operasi pemerintah : pemerintah melakukan
operasi kilat yang disebut “Gerakan Banteng Negara” à pasukan Benteng Raiders |
Untuk menumpas gerakan Batalyon 426 pemerintah melakukan Operasi Merdeka
Timur
|
DI/TII ACEH
|
·
Sebab khusus : Penurunan status Aceh dari
daerah istimewa menjadi bagian dari Sumatera Utara
·
Tokoh : Daud Beureuh
·
Upaya pemerintah : adanya Musyawarah Kerukunan
Rakyat Aceh à
Cara damai
|
DI/TII KALSEL
|
·
Sebab khusus : Kekecewaan atas nasib pejuang
di Kalimantan Selatan
·
Upaya gerakan pemberontakan : untuk menarik
simpati rakyat nama gerakannya Kesatuan Rakyat yang Tertindas
·
Tokoh : Ibnu Hadjar (Haderi Bin Umar)
|
DI/TII SULSEL
|
·
Sebab : proses seleksi rekruitmen APRIS dari
KNIL dan laskar pejuang
·
Tokoh : Kahar Muzakkar
|
APRA
|
·
Gerakan kerusuhan yang berupaya membunuh para
pejabat tinggi negara
·
Tokoh : Sultan Hamid II (Dalang), Kapten
Westerling (Pemimpin)
·
Tujuan : untuk mempertahankan negara federal
di Indonesia dan memiliki tentara sendiri bagi negara-negara RIS
·
Upaya yang dilakukan APRA dalan rangka menarik
simpati rakyat agar mau bergabung dengan gerakannya adalah dengan cara
menyampaik ramalan Jayabaya akan datangnya Satrio Pininggit yang membawa
rakyat Jawa Barat sejahtera
·
Upaya pemerintah : melakukan tekanan terhadap pimpinan tentara
Belanda dan melakukan operasi Militer
|
RMS
|
·
Tujuan : Ingin mendirikan negara sendiri di
luar wilayah NKRI dengan nama Republik Maluku Selatan
·
Tokoh : Dr. C. R. S. Soumokil
·
Upaya pemerintah : perundingan dengan
mengirimkan Dr. J Leimena à
ditolak Soumokil (gagal)à
dengan cara melaksanakan ekspedisi militer
|
PRRI/ PERMESTA
|
·
Sebab : masalah otonomi daerah serta
perimbangan keuangan daerah dengan pusat tidak rata
·
Gerakan ini melibatkan intervensi asing
khususnya Amerika (adanya pesawat Aurev dikemudikan Allan L. Pope) à
Tujuan Amerika khawatir jika pemerintah pusat Indonesia semakin dipengaruhi
komunis
·
Membentuk beberapa dewan : Dewan Banteng
(SumBar); Dewan Gadjah (SumUt); Dewan Garuda; Dewan Manguni (SulUt)
·
Operasi Militer untuk menumpas gerakan
PRRI/Permesta :
a.
Operasi 17 Agustus à
dipimpin Kol. Ahmad Yani untuk wilayah Sumatra Tengah
b.
Operasi Tegas à
dipimpin Kaharuddin Nasution untuk wilayah Riau
c.
Operasi Saptamarga à dipimpin Brigjen
Djatikusumo untuk mengamankan daerah Sumatra Utara
d.
Operasi Sadar à
dipimpin Letkol. Dr. Ibnu Sutowo untuk mengamankan daerah Sumatra Selatan
e.
Operasi Mena dan Sapta marga à
operasi militer dalam rangka menumpas gerakan di Sulawesi Selatan
|
23.
DEMOKRASI LIBERAL
·
Ciri-ciri : Ciri-ciri demokrasi liberal :
a.
Konstitusi yang berlaku adalah UUDS 1950;
b.
Sistem pemerintahan bersifat parlementer, yang
mana kepala pemerintahan dipegang oleh perdana menteri;
c.
Kabinet yang diterapkan mengikuti sistem
perlementer, yang mana menteri-menterinya bertanggung jawab pada parlemen;
·
Kebijakan Ekonomi
a.
Gunting Syafruddin à Kebijakan pemotongan nilai
uang (sanering)à
memotong semua uang yang bernilai Rp. 2,50 ke atas hingga nilainya tinggal
setengahnya
b.
Sistem Ekonomi Gerakan Benteng àusaha pemerintah
Republik Indonesia untuk mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi struktur
ekonomi nasional (pembangunan ekonomi Indonesia) à
Pencetus: Sumitro Joyohadikusumo
c.
Nasionalisasi De Javasche BankàCikal bakal Bank
Indonesia à
Perubahan De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia sebagai bank sentral dan bank
sirkulasi
d.
Sistem Ekonomi Ali-Baba à Merupakan bentuk kerjasama
ekonomi antara pengusaha pribumi dan pengusaha arab
e.
Musyawarah Nasional Pembangunan (MUNAP) à Tujuannya mengubah
rencana pembangunan agar dapat dihasilkan rencana pembangunan yang menyeluruh
untuk jangka panjang.
·
Faktor-faktor yang menyebebkan ketidakstabilan
politik :
a.
Masing-masing perdana menteri yang berkuasa
mementingkan partai/golongannya sendiri. Karena itu, menimbulkan pertentangan
antar partai politik.
b.
Terjadinya gerakan-gerakan gangguan keamanan
daerah.
c.
Pemerintah yang bersifat terpusat (sentralisasi)
menimbulkan terjadinya kesenjangan antara pusat dan daerah.
·
Kabinet Natsir
a.
Berlangsung perundingan antara Indonesia-Belanda
untuk pertama kalinya mengenai masalah Irian Barat.
b.
Masuknya Indonesia menjadi anggota PBB setelah
pengakuan kedaulatan
c.
Penyebab jatuhnya kabinet : Adanya mosi tidak
percaya dari PNI menyangkut pencabutan Peraturan Pemerintah mengenai DPRD dan
DPRDS.
·
Kabinet Sukiman
a.
programnya melanjutkan program Natsir hanya saja
terjadi perubahan skala prioritas dalam pelaksanaan programnya
b.
Kendala : Adanya Pertukaran Nota Keuangan antara
Mentri Luar Negeri Indonesia Soebardjo dengan Duta Besar Amerika Serikat Merle
Cochran
c.
Tindakan Sukiman tersebut dipandang telah
melanggar politik luar negara Indonesia yang bebas aktif karena lebih condong
ke blok barat à muncul
mosi tidak percaya dan akhirnya berakhir
·
Kabinet Wilopo
a.
Munculnya peristiwa Tanjung Morawa à disebabkan karena
perebutan lahan di Deli Serdang
b.
Akibat peristiwa Tanjung Morawa à
muncul mosi tidak percaya dari Serikat Tani Indonesin à Akhirnya cabinet berakhir
·
Kabinet Ali Sastroamidjoyo I
a.
Menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika di
Bandung 1955
b.
Kepentingan politik bangsa Indonesia pada KAA à memperjuangkan IrBa
dalam Forum Internasional
·
Kabinet Burhanuddin Harahap
a.
Mengembalikan kewibawaan pemerintah, yaitu
mengembalikan kepercayaan Angkatan Darat dan masyarakat kepada pemerintah.
b.
Melaksanakan pemilihan umum pertama kalinya 29
September 1955 (memilih anggota DPR) dan 15 Desember 1955 (memilih
konstituante)
c.
Perjuangan Diplomasi Menyelesaikan masalah Irian
Barat dengan pembubaran Uni Indonesia-Belanda
·
Kabinet Ali Sastroamidjoyo I
a.
Program Kerja à
disebut Rencana Pembangunan Lima Tahun yang memuat program jangka panjang
b.
Progam pokok : pembatalan KMB, melaksanakan
keputusan KAA
c.
Kendala : berkobarnya semangat anti Cina,
·
Kabinet Djuanda
a.
Merupakan zaken cabinet à keuntungannya hasil kerja
jadi optimal
b.
Dibentuk karena Kegagalan konstituante dalam
menyusun Undang-undang Dasar pengganti UUDS 1950 serta terjadinya perebutan
kekuasaan antara partai politik.
c.
Program Kerja à
Programnya disebut Panca Karya sehingga sering juga disebut sebagai Kabinet
Karya
§
Membentuk Dewan Nasional
§
Normalisasi keadaan Republik Indonesia
§
Melancarkan pelaksanaan Pembatalan KMB
§
Perjuangan pengembalian Irian Jaya
§
Mempergiat/mempercepat proses Pembangunan
d.
Adanya deklarasi Djuanda : batas kontinen laut
diubah dari 3 mil menjadi 12 mil dari batas pulau terluar
e.
Mengadakan Musyawah Nasional oleh tokoh nasional
dan daerah
·
Akhir Demokrasi Liberal : adanya Dekrit Presiden
1959
a.
Konstituante dibubarkan
b.
UUDS tidak berlaku, UUD 1945 berlaku kembali
sebagai UUD Republik Indonesia
c.
Membentuk MPRS dan DPAS dalam waktu singkat
24.
DEMOKRASI TERPIMPIN
·
Latar belakang à
adanya Dekrit Presiden 1959 à
Indonesia masuk Demokrasi Terpimpin
·
Latar belakangnya adanya Dekrit Presiden 1959 à Adanya pergantian
konstituante, instabilitas, banyak terjadi konflik partai politik, banyak
terjadi pemberontakan à
Presiden dapat melakukan Dekrit Presiden karena adanya hukum Staatsnoodrecht
yaitu Hukum Negara Dalam Keadaan Darurat
·
Disebut Demokrasi Terpimpin à karena mengandalkan
kepemimpinan Presiden Soekarno
·
Latar belakang demokrasi terpimpin:
a.
Dari segi keamanan àBanyak gerakan separatis yang
menyebabkan ketidakstabilan di bidang keamanan
b.
Dari segi perekonomian à Sering terjadinya pergantian
kabinet pada masa demokrasi liberal, menyebabkan program-program yang
direncanakan tidak bisa berjalan secara utuh sehingga pembangunan ekonomi
terhambat.
c.
Dari segi politik à
Kegagalan konstituante menyusun undang-undang dasar baru untuk menggantikan
UUDS 1950.
·
Tujuan Demokrasi Terpimpin:
a.
Mengembalikan keadaan politik negara yang tidak
stabil sebagai warisan masa demokrasi liberal menjadi lebih mantap atau stabil
b.
Menyatukan segala bentuk potensi nasioanal
menjadi kekuatan untuk menyukseskan pembangunan
·
Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin
a.
Kebebasan partai politik dibatasi
b.
Presiden cenderung berkuasa mutlak sebagai
kepala negara + kepala pemerintahan à
DPR 1955 dibubarkan presiden à dibubarkan karena
Soekarno menyusun RAPBN tidak disetujui oleh DPR à Soekarno
mencanangkan Demokrasi Mercusuar (Membuat bangunan/gedung tinggi) à saat itu keadaan
ekonomi Indonesia sedang krisis
c.
Tindakan prediden membubarkan DPR
bertententangan dengan UUD 1945 à
Padahal pada saat itu DPR dan Presiden sama-sama lembaga tinggi negara à Soekarno membentuk
DPRGR
d.
Pada masa Demokrasi Terpimpin Soekarno
mencetuskan ideology Nasakom
e.
Pembentukan DPAS à
diketuai presiden à
adanya manipol USDEK
f.
Pembentukan Front Nasional à dipimpin presiden à tugasnya menyelesaikan
revolusi nasional, melaksanakan pembangunan, mengembalikan IrBa
g.
Pembentukan kabinet kerja
·
Arah Politik Luar Negeri
a.
Ikut memprakasai GNB
b.
Menyelenggarakan Ganefo à Membetuk poros
Jakarta-Peking-Pyongyang à
semakin mendekatkan diri pada negara komunis
c.
Konfrontasi dengan Malaysia à pemerintah tidak
setuju dengan pembentukan Federasi Malaysia à
dianggap proyek neokolonialisme Inggris yang membahayakan à Presiden mengumumkan
dwikora
d.
Indonesia keluar dari PBB à karena tidak setuju
Malaysia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB
·
Kehidupan Ekonomi
a.
Adanya Bappenas
b.
Penurunan nilai uang (devaluasi) à untuk membendung
inflasi yang tinggi
c.
Deklarasi Ekonomi
d.
Kotoe dan Kesop
25.
ORDE BARU
·
Isi Tritura à
dipelopori oleh KAMI, KAPI, KAPPI, KAGI, KAWI, dll à kekecewaan terhadap
kepemimpinan Soekarno
a.
Pembubaran PKI
b.
Pembersihan cabinet dari unsure G30/S-PKI
c.
Penurunan harga/perbaikan ekonomi
·
Reaksi Soekarno terhadap Tritura à tidak membubarkan PKI;
kabinet Dwikora 100 menteri (masih ada
PKI); membubarkan KAMI karna ada bentrok dr KAMI vs Cakra birawa à timbul aksi protes
·
Peristiwa-peristiwa di daerah à Aksi sepihak G30/S-PKI
a.
Peristiwa Kanigoro à anggota PKI menyerbu para
aktivis, pelajar, Kyai, di Kanigoro, Kediri
b.
Peristiwa Bandar Betsi à Aksi penyerobotanyg dilakukan
simpatisan PKI di SumUt
·
SUPERSEMAR à
akhir dari tritura
a.
Faktor yang melatar belakangi : negara kacau,
mengatasi situasi tak menentu setelah adanya pemberontakan G 30/PKI,
menyelamatkan NKRI, memulihkan keadaan dan wibawa pemerintah
b.
merupakan Surat Perintah Sebelas Maret (ad hoc),
mandate dari presiden Soekarno untuk Soeharto
untuk menciptakan keamanan paska G30/S-PKI à Harusnya udah selesai
mengembalikan mandatnya , tetapi tidak pernah ada pengembalian à Soeharto menganggap
SUPERSEMAR buat pengalihan kekuasaan
c.
SUPERSEMAR dikukuhkan dalam TAP MPR à menjadi berkekuatan
hukum bukan ad hoc lagi
d.
Tindakan Soeharto setelah SUPERSEMAR à membubarkan PKI;
penahanan 15 menteri yang terkait G30S/PKI
·
Dualisme Kepemimpinan Nasional à muncul pendukung pro
Soekarno dan Soeharto
a.
Soekarno à
pemimpin (presiden), pamornya turun, pidato pertanggungjawaban ditolak MPRS
b.
Soeharto à
pelaksana pemerintahan, pamor naik, diberi mandat oleh MPRS untuk membentuk
Kabinet Ampera
·
Kebijakan Politik Dalam Negeri
a.
Penataran P-4 Mensosialisasikan Pancasila
sebagai satusatunya asas partai dan organisasi massa.
Pemerintah Orde Baru juga menggalakkan program penataran P4 (Pedoman
Penghayatan, dan Pengamalan Pancasila). Tujuan dari penataran P4 dikenal dengan
Ekaprasetia Pancakarsa adalah Manusia Pancasila. Manusia Pancasila adalah
manusia daam keadaan apapun selalu konsisten dan konsekuen mengamalkan Pancasila.
b.
Dwi Fungsi ABRI
Upaya untuk menciptakan stabilitas politik yang ditempuh
oleh Orde Baru yaitu dengan menerapkan peran ganda ABRI / Dwi Fungsi ABRI.
Peran ganda itu adalah peran hankam (pertahanan dan keamanan) dan sosial.
c.
Menyederhanaan Partai Politik
Melakukan penyederhanaan partai politik. Pada masa Orde
Lama, terjadi ketidakstabilan politik karena ada banyak partai politik.
Pemerintah Orde Baru mengambil kebijakan untuk mengurangi jumlah partai-partai
di Indonesia. Partai-partai yang ada tidak dibubarkan, tetapi diminta untuk
digabung (fusi) berdasarkan persamaan program. Penggabungan itu menghasilkan
tiga kekuatan sosial politik, yaitu: Partai Persatuan Pembangunan (PPP),
Golongan Karya, dan Partai Demokrasi Indonesia
d.
Pemilu Melaksanakan pemilihan umum secara
berkala.
Sejak berkuasa
hingga runtuh, pemerintah Orde Baru telah melaksanakan enam kali pemilu. Pemilu
pertama dilaksanakan pada tahun 1971 (diikuti 10 Parpol). Selanjutnya pemilu
dilaksanakan setiap lima tahun sekali (1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997) yang
diikuti oleh 3 Parpol.
·
Kebijakan Politik Luar Negeri
a.
Kembalinya Indonesia menjadi anggota PBB.
b.
Menghentikan Konfrontasi dengan Malaysia.
c.
Memprakarsai berdirinya ASEAN Pada tanggal 8
Agustus 1967 ditandatanganinya Deklarasi Bangkok oleh 5 orang Menteri Luar
Negeri Asia Tenggara,
d.
Aktif dalam menyelesaikan sengketa Internasional
e.
Ikut aktif dalam organisasi Internasional: PBB,
Non Blok, ASEAN, OKI, APEC, OPEC, KAA.
·
Kebijakan Ekonomi
a.
Pembangunan Nasional
Tujuan pembangunan nasional adalah menciptakan masyarakat
adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.Pelaksanaan pembangunan tersebut bertumpu kepada
Trilogi Pembangunan dan Delapan Jalur Pemerataan. Pola pembangunan nasional,
tertuang dalam GBHN, yaitu Pola Pembangunan Nasional Jangka Pendek 5 tahun
(Pelita) dan Pola Pembangunan Jangka Panjang 25 Tahun. Pembangunan Lima Tahun
(Pelita) selama masa Orde Baru dilaksanakan sebanyak 6 periode dan dinilai
sangat berhasil mengadakan pembangunan disegala bidang. Oleh sebab itu Presiden
Soeharto mendapat gelar sebagai Bapak Pembangunan.
b.
Revolusi Hijau Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam sektor pertanian masa Orde Baru diIndonesia mendorong munculnya
Revolusi Hijau. Revolusi Hijau pada dasarnya adalah suatu perubahan cara
bercocok tanam dari cara tradisional ke cara modern. Revolusi Hijau ditandai
dengan makin berkurangnya ketergantungan petani pada cuaca dan alam, digantikan
dengan peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya meningkatkan produksi
pangan. Revolusi Hijau sering disebut juga Revolusi Agraria. Pengertian agraria
meliputi bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan.
Revolusi Hijau di Indonesia diformulasikan dalam konsep “Panca Usaha Tani” yaitu:
1)
Pemilihan dan penggunaan bibit unggul atau
varitas unggul;
2)
Pemupukan yang teratur;
3)
Pengairan yang cukup;
4)
Pemberantasan hama secara intensif;
5)
Teknik penanaman yang lebih teratur.
Selain berdampak
positif, Revolusi Hijau juga berdampak negatif seperti Ketergantungan pada
pupuk kimia dan zat kimia pembasmi hama yang berlebihan menyebabkan kerusakan
lahan pertanian sehingga produktifitas pertanian menurun.
26.
REFORMASI
·
Tujuan Reformasi
a.
Reformasi politik bertujuan tercapainya
demokratisasi.
b.
Reformasi ekonomi bertujuan meningkatkan
tercapainya masyarakat adil & makmur.
c.
Reformasi hukum bertujuan tercapainya keadilan
bagi seluruh rakyat Indonesia.
d.
Reformasi sosial bertujuan terwujudkan integrasi
bangsa Indonesia.
·
Latar Belakang Reformasi Faktor Politik
a.
Adanya KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme)
dalam kehidupan pemerintahan.
b.
Adanya rasa tidak percaya kepada pemerintah Orba
yang penuh dengan nepotisme dan kronisme serta merajalelanya korupsi.
c.
Kekuasaan Orba di bawah Soeharto otoriter
tertutup.
d.
Adanya keinginan demokratisasi dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
e.
Mahasiswa menginginkan perubahan
·
Latar Belakang Reformasi Faktor Ekonomi
a.
Nilai tukar mata uang rupiah terpuruk.
b.
Naiknya harga barang-barang kebutuhan
masyarakat.
c.
Sulitnya mendapatkan barang-barang kebutuhan
pokok.
d.
Latar Belakang Reformasi Faktor Sosial
e.
Kepercayaan rakyat terhadap pemerintah memudar.
f.
Terjadinya konflik-konflik didaerah.
g.
Banyak terjadinya aksi demostrasi yang dilakukan
mahasiswa.
·
Latar Belakang Reformasi Faktor Hukum
Belum adanya keadilan dalam perlakuan
hukum yang sama di antara warga negara
·
Tuntutan Reformasi
a.
Bubarkan Orde Baru dan Golkar
b.
Hapuskan Dwifungsi ABRI
c.
Hapuskan KKN
d.
Tegakkan supremasi hukum, HAM, dan Demokrasi
27.
PERAN INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA
·
Pengiriman Misi Garuda
a.
Pengiriman Misi Garuda I ke Terusan Suez
b.
Pengiriman Misi Garuda II ke Kongo
c.
Pengiriman Misi Garuda III ke Kongo
d.
Pengiriman Misi Garuda IV ke Vietnam
e.
Pengiriman Misi Garuda V ke Vietnam
f.
Pengiriman Misi Garuda VI ke Arab-Israel
g.
Pengiriman Misi Garuda VII ke Vietnam
h.
Pengiriman Misi Garuda VIII ke Arab-Israel
·
Peran Indonesia di ASEAN
a.
Indonesia Menjadi Salah Satu Negara Yang
Menggagas Lahirnya ASEAN
b.
Sebagai tempat penyelenggara KTT ASEAN Pertama di Bali 1976
c.
Memberi gagasan dibentuknya Komunitas Keamanan
ASEAN
d.
Memberi gagasan untuk melindungi HAM
e.
Menganjurkan kerjasama pertukaran berang dan
jasa
f.
Memberi gagasan Pemberantasan budaya antar
negara ASEAN
g.
Menjadi Sekretaris Jendral Pertama (H.R
Dharsono) periode 1977-1978.
No comments:
Post a Comment