02/09/2013

Analisa Minyak Dan Lemak

Analisa Minyak Dan Lemak - Dunia Chayoy
Referensi ini saya tulis untuk arsip bahan perkuliahan saya jadi mohon maaf kalau teman-teman chayoy ada yang tidak mengerti dan tidak enak di baca, karena disini admin juga masih dalam tahap belajar.

Biasanya minyak dan lemak dalam contoh uji air diekstraksi dengan pelarut organik dalam corong pisah dan untuk menghilangkan air yang masih tersisa digunakan NaSO4 anhidrat. NaSO4 anhidrat ini berfungsi untuk mengikat air sehingga air dan lemak minyak dapat terpisah. (Shinta E.2012.Penuntun Pratikum Kimia Lingkungan.Pekanbaru.UR)

Lipid adalah kelompok senyawa yang berhubungan dengan asam lemak serta memiliki sifat yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti ester, kloroform, dan benzen. Jadi lipid mencakup lemak, minyak lilin, steroid dan senyawa yang sejenis. (Ralp J. Fessenden and Joan S. Fessenden, “ Organic Chemistry,” Third Edition, University Of Montana, 1986, Wadsworth, Inc, Belmont, Califfornia 94002, Massachuset, USA)

Gravimetri adalah metode analisis kuntitatip unsur atau senyawa berdasarkan bobotnya yang diawali dengan pengendapan dan diikuti dengan pemisahan dan pemanasan endapan dan diakhiri dengan penimbanghan. Untuk memperoleh keberhasilan pada analisis secara gravimetric, maka setidaknya harus memperhatikan tiga hal berikut (Lenore S.Clesceri et al. “Standard Methods for the Examination of Water and Waste Water”, Metode 5520 B (Partition Gravimetric Method), 20th Edition, 1998.):
  1. Unsur atau senyawa yang ditentukan harus terendapkan secara sempurna
  2. Bentuk endapan yang ditimbang harus diketahui dengan pasti rumus molekulnya
  3. Endapan yang diperoleh harus murni dan mudah ditimbang
Prinsipnya Minyak dan lemak dalam contoh uji air diekstraksi dengan pelarut organik dalam corong pisah dan untuk menghilangkan air yang masih tersisa digunakan Na2SO4 anhidrat. Ekstrak minyak dan lemak dipisahkan dari pelarut organik secara destilasi. Residu yang tertinggal pada labu destilasi ditimbang sebagai minyak dan lemak. (Shinta E.2012.Penuntun Pratikum Kimia Lingkungan.Pekanbaru.UR)

Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid , yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar,misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), Kloroform(CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya, lemak dan minyak dapat larut dalam pelarut yang disebutkan di atas karena lemak dan minyak mempunyai polaritas yang sama dengan pelaut tersebut. Bahan-bahan dan senyawa kimia akan mudah larut dalam pelarut yang sama polaritasnya dengan zat terlarut. Tetapi polaritas bahan dapat berubah karena adanya proses kimiawi. Misalnya asam lemak dalam larutan KOH berada dalam keadaan terionisasi dan menjadi lebih polar dari aslinya sehingga mudah larut serta dapat diekstraksi dengan air. Ekstraksi asam lemak yang terionisasi ini dapat dinetralkan kembali dengan menambahkan asam sulfat encer (10 N) sehingga kembali menjadi tidak terionisasi dan kembali mudah diekstraksi dengan pelarut non-polar. (Lenore S.Clesceri et al. “Standard Methods for the Examination of Water and Waste Water”, Metode 5520 B (Partition Gravimetric Method), 20th Edition, 1998.)

Lemak dan minyak merupakan senyawaan trigliserida atau triasgliserol, yang berarti “triester dari gliserol” . Jadi lemak dan minyak juga merupakan senyawaan ester . Hasil hidrolisis lemak dan minyak adalah asam karboksilat dan gliserol . Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang. Perbedaan minyak dengan lemak : 
(http://id.shvoong.com/medicine-and-health/nutrition/pengertian-lemak)


Klasifikasi Lemak dan Minyak (NETTI HERLINA, MT, M. HENDRA S. GINTING, ST Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara) :
  1. Berdasarkan kejenuhannya (ikatan rangkap) yaitu Asam lemak jenuh dan Asam lemak tak jenuh
    Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung ikatan tunggal pada rantai hidrokarbonnya. Asam lemak jenuh mempunyai rantai zig-zig yang dapat cocok satu sama lain, sehingga gaya tarik vanderwalls tinggi, sehingga biasanya berwujud padat. Sedangkan asam lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung satu ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya . asam lemak dengan lebih dari satu ikatan dua tidak lazim,terutama terdapat pada minyak nabati,minyak ini disebut poliunsaturat. Trigliserida tak jenuh ganda (poliunsaturat) cenderung berbentuk minyak.
  2. Berdasarkan sifat mengering
    Minyak tidak mengering(non-drying oil), Minyak setengah mengering (semi –drying oil), Minyak nabati mengering (drying –oil) 
  3. Berdasarkan sumbernya
    Berasal dari tanaman (minyak Nabati) dan Berasal dari hewan(lemak hewani) 
Senyawa polar dan non polar
  1. Ciri-ciri senyawa polar :
    dapat larut dalam air dan pelarut polar lain, memiliki kutub + dan kutub - , akibat tidak meratanya distribusi elektron, memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul diketahui) atau memiliki perbedaan keelektronegatifan. Contoh : alkohol, HCl, PCl3, H2O, N2O5
  2. Ciri-ciri senyawa non polar :
    tidak larut dalam air dan pelarut polar lain, Tidak memiliki kutub + dan kutub - , akibat meratanya distribusi elektron, tidak memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul diketahui) atau keelektronegatifannya sama. Contoh : Cl2, PCl5, H2, N2
Perbedaan Senyawa Polar Dengan Non Polar
  1. SENYAWA POLAR
    dapat larut dalam air, Memiliki pasangan elektron bebas (bentuk tdk simetris), Contoh : NH3, PCl3, H2O, HCl, HBr, SO3, N2O5, Cl2O5
  2. SENYAWA NON POLAR
    Tidak dapat larut dalam air, Tidak memiliki pasangan elektron bebas (bentuk simetris), Contoh : F2, Cl2, Br2, I2, O2, H2, N2, CH4, SF6, PCl5, BCl3
Catatan yang saya ketahui, karena punya rantai carbon yang panjang lemak hewani (tak jenuh) memiliki titik leleh yang tinggi. Lemak hewani = Lemak tak jenuh sedangkan Lemak nabati = Lemak jenuh.

Sumber : 
  1. Lenore S.Clesceri et al. “Standard Methods for the Examination of Water and Waste Water”, Metode 5520 B (Partition Gravimetric Method), 20th Edition, 1998.
  2. Ralp J. Fessenden and Joan S. Fessenden, “ Organic Chemistry,” Third Edition, University Of Montana, 1986, Wadsworth, Inc, Belmont, Califfornia 94002, Massachuset, USA. 
  3. http://id.shvoong.com/medicine-and-health/nutrition/pengertian-lemak
  4. NETTI HERLINA, MT, M. HENDRA S. GINTING, ST Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara
  5. Shinta E.2012.Penuntun Pratikum Kimia Lingkungan.Pekanbaru.UR

No comments:

Post a Comment

Related Post