Author : Rahmatul Aufa
Judul : Stop Sending Me That Smiles !
Kategori: NC 15, Continued
Cast:
Luhan EXO
Lee Eun In ( OC )
Jung Mi Ri ( OC )
Kris EXO
Suho EXO
Sehun EXO
others.
trrrr...trrrrr...
1 message received
from : lu han oppa
besok bisa kita bicara sebentar ?
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sung Ra POV
malam sudah datang, dingin pun menyusup masuk ke dalam tubuh. malam ini cukup dingin. aku masih berkutat dengan laptop untuk menyelesaikan tugas kimia.
"quantum magnetic number indicates...errr... aissssshh.."
jika bukan besok dead-line nya, saat ini aku sudah menonton lanjutan drama "reply 1997" yang baru saja kubeli beberapa hari yang lalu.
"besok bisa kita bicara sebentar ?"
seperti sebuah flashback.
bunyi-bunyi keyboard itu berhenti sudah. seketika tanganku, tubuhku dibius secara tiba-tiba, hanya pikiranku yang bisa bekerja sekarang. bahkan nafasku berhenti. kata-kata itu kembali terngiang-ngiang dipikiranku.
trrrr...trrrrr...
1 message received
nafasku kembali, kekuatan tubuhku kembali, aku meghirup nafas sebanyak mungkin yang bisa kuhirup. kuhembuskan pelan-pelan, mencoba mendapatkan diriku, badanku juga pikiranku kembali seperti semula.
kubuka sms yang baru saja masuk.
from : jung ah
sung ra-ya, kamu udah buat tugas kimia ?
dibuat translatenya ?
dibuat translatenya ?
to : jung ah
sedang buat, iya, soalnya semuanya ditranslate,
yang soal teori sama obsen-obsennya translate,
kamu udah buat ?
yang soal teori sama obsen-obsennya translate,
kamu udah buat ?
trrrr...trrrrr...
1 message received
from : jung ah
lagi, aahh.., rasanya tanganku mau putus..:(((
aku hanya dapat tersenyum, dia sahabatku.
to : jung ah
na do .. :(
sampai bertemu besok di neraka, jung ah-ah
sampai bertemu besok di neraka, jung ah-ah
SEND !
baru saja aku akan meletakkan HPku, saat aku kembali teringat hal tadi, hal yang menjadi buah pikiranku hampir seminggu ini.
baru saja aku akan meletakkan HPku, saat aku kembali teringat hal tadi, hal yang menjadi buah pikiranku hampir seminggu ini.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
FLASHBACK
aku mendengar beberapa pasang tangan yang bertepuk tangan untuk penampilanku baru saja. penampilan buruk, kacau. karena aku memang sudah tidak berniat lagi melakukannya.
aku kembali menghela nafas untuk kesekian kalinya. kembali teringat ke teman-teman kelasku yang menyebalkan. aku muak mengingatnya.
aku kembali menghela nafas untuk kesekian kalinya. kembali teringat ke teman-teman kelasku yang menyebalkan. aku muak mengingatnya.
aku berjalan menuju tempat dudukku tadi.
suara tepukan tangan kembali terdengar, bahkan kali ini tepat didepan muka-ku. Yo-mi , salah satu temanku, tapi jujur saja itu menggangguku.
"waaaahhh.., uri sung ra pasti akan memenangkan lomba ini"
sebuah senyuman ku tujukan kepadanya.
"waaaaahhh.., uri yo-mi sudah bisa menjadi pelawak., chukkae.."
tepuk tangannya yang mengganggu perlahan-lahan semakin pelan, seakan-akan dia adalah seorang yang bodoh yang entah bertepuk tangan untuk apa.
dia menunduk seketika,
"aku tahu aku buruk, kau tak perlu berbohong yo mi-ya." ucapku, dia malah makin menundukkan kepalanya.
"sung ra-ah, kajja, kita hrus mencari pengganti baru " mikki menggandeng tanganku.
"ohh., matta.., yomi-ah, nan kalkke. annyeong "
dia mengangkat kepalanya, lalu dia membalas lambaian tanganku.
"annyeong."
di dekat gerbang, aku menemukan teman-teman, eh.., benarkah mereka temanku ? aku bahkan meragukannya.
"eotte ?" kata song in dae, salah satu dari mereka.
"molla, yang jelas kelas kita tak akan menang untuk kategori ini. pergilah lihat yang lain, banyak yang lebih penting dari pada ini, kan ? jangan membuang-buang waktu kalian. bukankah lomba graffiti akan segera dikumpulkan, pergilah. untuk apa kalian disini? bukankah graffiti kita yang berharga itu belum selesai ?"
mereka hanya terdiam. got that ! siapa juga yang mulai. siapa juga yang kena.
"a..a..annyeong.."
aku menampakkan seringaian lebar ku pada mereka, lalu ber-dada ria, setelah mereka sudah tidak terlihat lagi diujung koridor, kami berdua cekikikan.
"that was good,.., i like your way to faced them"
"i was studied that from you, supprisingly, that was great to make them speechless.."
aku ber-high five ria dengan miki.
"let's go"
aku pun berjalan keluar beriringan dengan mikki. aku menutupi dahiku, merentangkannya untuk mengurangi panas yang menimpa kulit wajahku. hari ini memang sangat panas.
aku menengadahkan kepalaku penasaran melihat betapa terangnya matahari memancar. seketika silau menghalangi pandanganku. pabbo ! tentu saja silau, dihari sepanas ini.
ketika aku kembali menurunkan pandanganku, secara tidak sengaja aku melihatnya. pemandangan yang paling kubenci di hidupku saat ini.
aku mengutuk mengapa aku sampai bisa melihat ke arah mereka. aku mengutuk situasi ini. mengutuk dirinya, dan dirinya. juga mengutuk diriku sendiri.
aku mengutuk mengapa aku sampai bisa melihat ke arah mereka. aku mengutuk situasi ini. mengutuk dirinya, dan dirinya. juga mengutuk diriku sendiri.
dia dan dirinya.
mereka bercanda, terlihat bahagia berdua.
"kajja" sahutku, mencoba menahan emosi ku.
"uh-ow..someone's getting breakheart.."
aku tersenyum miris, dia mengerti, kami pun berjalan menjauh. sesaat aku melirik kearah mereka, dan kudapati ia sedang melihatku intens, seakan akan menginterogasi diriku. tersirat kebencian juga dipandangannya. ,meremehkan. aku mengalihkan pandanganku. dialah penghalang semuanya. dialah satu-satunya yang membatasi cintaku kepadanya. dia yang membuat semuanya tak akan pernah terwujud.
yeoja chingu-'nya'. nam mi-ri ssi.
aku mempercepat langkahku, menghindari dirinya. dan juga dia. untung saja luhan oppa duduk membelakangiku.
buruknya, aku masih sempat mendengar gelak tawa menjijikkan dirinya.
'lebih baik aku tuli saat ini'
akupun mulai berlari, hingga kedekat tembok. aku menyandarkan diriku padanya. aku menengadahkan kepalaku. menghela nafas berat. mencoba menahan luapan emosi. menjaga mataku agar tidak menumpahkannya. dadaku sesak. seakan-akan tidak ada lagi oksigen di muka bumi ini.
aku seperti orang yang menderita sesak nafas. meredam emosi ku, bahkan rasanya bibir bawahku sudah berdarah karena kugigit dengan keras. tapi aku bahkan tidak bisa merasakan sakit itulagi, karena ada yang lebih sakit daripada itu.
hati.
"you're walking too fast, even i can't follow you "
aku hanya terdiam, dan sesaat setelah perasaanku dan emosiku mulai dapat kukontrol, aku mencoba tersenyum. melawan semuanya dengan senyumku.
"i'm hungry, ki., let's eat something"
"that's a good idea !, because i'm hungry too, "
"geurom, kajja .."
aku menggandeng tangannya. menopangkan tubuhku padanya. jujur, masih sulit bagiku untuk berdiri dan berjalan dengan baik.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
aku kembali ke sekolah setelah mengisi perut kami berdua. sampai di gerbang, aku mulai melangkah dengan penuh keraguan, seakan-akan aku berada dalam sidang eksekusi matiku sendiri.
badanku kembali lemas. aku menyuruh mikki untuk berjalan didepanku.
badanku kembali lemas. aku menyuruh mikki untuk berjalan didepanku.
" get ready "
dan hukuman itu telah dijatuhkan. palu diketuk, namun aku harus tetap menghadapi, aku tetap berjalan.
mau tidak mau aku pasti akan melihatnya dari gerbang sekolahku.
aku mengutuk siapa yang mendesain gerbang sekolah sehingga harus berhadapan dengan kursi didepan ruangmajelis guru yang akan terlihat langsung dari saat kau masuk ke gerbang.
aku mengutuk siapa yang mendesain gerbang sekolah sehingga harus berhadapan dengan kursi didepan ruangmajelis guru yang akan terlihat langsung dari saat kau masuk ke gerbang.
kutarik mikki kesebelahku.
"menurutmu siapa yang bisa menggantikan kim yoon jae ? lombanya tinggal 2 hari lagi, kan ?? kita tak punya banyak waktu untu latihan, lagipula kita mengganti si gila itu dengan orang lain..,
aaaahhh.., aku benar-benar membencinya.. mengapa dia harus menghilang disituasi sepeti ini,?"
aaaahhh.., aku benar-benar membencinya.. mengapa dia harus menghilang disituasi sepeti ini,?"
seperti mengerti mikki mencoba menaruh semua perhatian kami berdua agar tak ada kontak mata yangterjadi antara aku dan mereka berdua.
"aiiissshh.., i know he's crazy, it's a good choice to blacklisted him, right ? we just have to find anyone else tho replace his position, and i'm, sure we'll found it. "
"ara..ara.., you're right, let's find it."
dan akhirnya aku terbebas dari mereka. akkhh., aku menghembuskan nafas lega karena telah keluar dari mautku.
"she keeps her eyes from you. be careful with her. she looks like a pshyco"
dan setelah itu kami berdua larut dalam tawa kami
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
aku melangkahkan kakiku mengikuti mikki mengelilingi sekolah mencari pengganti si gila-young jae.
kenapa ia malah menghilang. ia sudah seperti buronan, saat aku menanyakannya pada seluruh teman kelasnya. dia memang benar-benar gila!
kenapa ia malah menghilang. ia sudah seperti buronan, saat aku menanyakannya pada seluruh teman kelasnya. dia memang benar-benar gila!
kami berjalan melalui gedung siswa tingkat I, seketika aku melihat sekawanan siswa laki-laki tingkat I, sesaat aku melihat kris diantara mereka. dan akupun teringat akan 1 hal, bahwa aku berjanji pada mikki akan menunjukkan padanya siapa kris, karena aku pernah bercerita bahwa aku tertarik padanya. dia keren, sangat keren. tapi aku memang hanya sekedar kagum, tidak lebih. dulu, bahkan aku sempat mencari-cari nomor handphone nya, dan aku adalah orang pertama yang mengatakan 'sangeil chukkae' di jam 12 malam di hari ulang tahunnya.
tapi, itu dulu. sekarang dia tak lebih dari sekedar junior di sekolah sama seperti yang lainnya. tapi tetap saja, dia memang kelewat keren aku rasa.
tapi, itu dulu. sekarang dia tak lebih dari sekedar junior di sekolah sama seperti yang lainnya. tapi tetap saja, dia memang kelewat keren aku rasa.
"mikki, masih ingat kris yang kuceritakn padamu ?"
"orang yang kau taksir diantara anak tingkat I disamping lu han-ssi ?"
"dia bukan orang yang kusuka, aku hanya kagum padanya"
"iya, terserahlah, kenapa? ia ada disini ?"
"eo, kau ,melihat kerumunan laki-laki disana, ?"
"nae, dia yang mana?"
"dia yang berada di tengah, dengan tas biru, dan jaket putih, kau bisa melihatnya?"
"gotcha. tapi dia membelakangi kita, aku ingin melihat wajahnya.."
"aisshh.., anni., aku tak mau"
"waee.? aiissh.., molla, aku mau kesana, dan kita harus kesana, sekarang!"
mikki menarik tanganku hingga kami hampir dekat dengan segerombolan anak-anak itu.
saat mereka sedang ngobrol, salah seorang diantaranya melihatku, lalu mereka pun menyapa kami berdua. yaahh.., aku cukup dikenal karena aku salah seorang anggota SHISC (SENIOR HIGH STUDENT COUNCIL). dan ,mikki dikenal dengan skill bahasa inggrisnya. dia juga memenagkan award senior ter cantik, terimut, tersombong, dan terkejam tahun lalu.
saat mereka sedang ngobrol, salah seorang diantaranya melihatku, lalu mereka pun menyapa kami berdua. yaahh.., aku cukup dikenal karena aku salah seorang anggota SHISC (SENIOR HIGH STUDENT COUNCIL). dan ,mikki dikenal dengan skill bahasa inggrisnya. dia juga memenagkan award senior ter cantik, terimut, tersombong, dan terkejam tahun lalu.
"annyeonghaseoyo sunbae.."
sahut mereka hampir bersamaan, setelah itu mereke mengoceh tentang kris, menggodanya dan menyiku lengannya,
"kris-ah.., lihatlah dia, kenapa kau hanya diam saja ?"
"ya., bro ! tak usah malu.."
aku jadi bingung, lalu melemparkan pandanganku ke sekitar sana. aku melihat beberapa junior perempuan baru saja keluar dari kelas.
"apakah kris digoda karena gadis ini ?" entahlah.
"mikki-ya, menurutmu mereka menggoda kris dengan siapa ?"
"mollaaa..., kenapa kau berjalan begitu cepat, i even can't see his face.."
"ishh.., sudahlah, "
"aku akan kembali kesana"
"mwoo??! kau gila hah ? nanti mereka curiga?"
"aiss.., percayalah, mereka tidak akan"
"keun-"
belum selesai aku berbicara, mikki sudah pergi, dan satu-satunya hal yang bisa kulakukan hanyalah mempercepat langkahku, sedikit berlari, aku menutup mukaku. hingga sampai ke ujung korodor lantai bawah, dan berbelok seketika, aku menunggu mikki dengan perasaan deg-deg an.
"aiss., kemana dia ? kenapa dia lama sekali"
beberapa saat kemudia dia datang.
"finally, i can saw his face. but i think he's not as cute as my lovely boyfriend kyung min oppa"
"aiss.., nae nae.., your boyfriend is the best in everytiing" aku memperjelas di kata kata everything. dan dia hanya cekikikan.
"oh, sung ra-ya, you might be surprise with what i've heard from then before, they're teasing him with you,"
"mwoooo??! are you serious ?"
dan mikki hanya menggangguk. "but why ? and how can ? kita bahkan jarang bersapa satu sama lain, aku hanya pernah mengirimkannya pesan 2 kali, dan itu semua formal, bagaimana bisa ? apa kau yakin mereka menggodanya denganku ?"
"aku menanyakannya, aku bilang 'siapa yang kalian tertawakan?', lalu mereka bilang, mereka menggoda kris dan dirimu, 'wae?' tanyaku pada mereka, lalu saat salah seorang diantaranya akan membuka mulutnya untuk menjelaskan, kris langsung menendang kakinya, aku bisa melihat wajah merah padamnya. dia terkesan malu-malu."
"lalu?" tanyamu lagi
"habis, aku hanya mengangguk-angguk dan tertawa kecil melihat tingkah kris itu, lalu aku kembali kesini"
aku hanya dapat menghela nafas,
"i'm dead !"
"ck..ck..ck.., bukankan seharusnya kau senang ?"
"jika gosip tentang ku hanya dengan kris saja, itu tak apa, tapi aku sudah digosipkan dengan 3 orang dengan deretan fans terbanyak disekolah, mikki-ya."
"nugu-ya?"
"pertama-tama aku digosipkan dengan kim seong il, dari tingkat II, fans-nya banyak dari tingkat III, dia diidolakan karena sifat cool-nya. padahal kami hanya teman dekat karena waktu itu aku sekelas dengannya saat di tingkat I, "
"lalu, siapa lagi ?"
"aku pernah ditanyai seorang junior, apakah aku berpacaran dengan kris, tetapi aku fikir dia hanya sembarang bicara. ternyata hal tadi membuktikannya., padahal aku tidak sedekat itu dengan kris, bahkan lebih banyak adik kelas lain yang jauh lebih akrab denganku jika dibandingkan dengannya. aku juga tak tau mengapa ini bisa jadi gosip di kalangan anak-anak tingkat I"
"yang 1 lagi, ?"
"lu han oppa, "
"mwo ?!"
"eo, dan ini menjadi berita terhangat dikalangan anak tingkat I, tapi, kalau dibandingkan, luhan oppa lah satu-satunya yang mempunyai kemungkinan aling besar untuk bisa digosipkan denganku, karena kami sering mengobrol dan bercanda, dan dia sering memukul kepalaku, dimana saja, jika aku sedang tidak melihatnya. dan hal terbesar adalah, saat wawancara pemilihan anggota SHISC (SENIOR HIGH STUDENT COUNCIL), dimana pemilihan ini diadakan bebas untuk semua yang berminat, kita ditanyai 5 pertanyaan, dan ia adalah orang pertama yang menanyaiku, ia bilang 'jika kamu adalah kekasih saya,maka bla bla bla' baru saja ia mengucapkan kalimat itu, seluruh murid laki-laki banyak yang bersorak sorak menggoda luhan oppa, sedangkan banyak murid perempuan yang melongo, dan berbisik-bisik satu sama lain. aku rasa mukaku sudah menjadi seperti tomat waktu itu,"
aku mengambil nafas dan mengambil jeda dulu.
"lalu, lalu?"
"aku rasa karena hari hujan lebat saat itu, mungkin ada beberapa yang pendengarannya terganggu sehingga mungkin terdengar seperti, 'karena kamu kekasih saya', aku juga tak tau, tapi diantara banyaknya yang menanyakan perihal hubunganku dengan luhan oppa, mereka bilang 'eonnie, benarkah kau kekasihnya luhan-oppa ?' karena sudah banyak yang menanyakan hal tersebut teang-terangan kepadaku, aku sudah terbiasa, dan hanya menjawab 'kau dengar dari mana ? aku hanyalah adiknya, tidak lebih' lalu semua yang menanyakan hal yang sama tersebut berjata hal sama 'tapi bukankan waktu pemilihan anggota SHISC (SENIOR HIGH STUDENT COUNCIL) luhan-oppa bilang eonnie itu pacarnya?' dan lagi-lagi komentar yang kukatakan juga sama 'bukan, percayalah, dan dia sudah punya yeoja-chingu, permisi, tapi aku harus pergi ke suatu tempat, ' ditambah dengan senyum sok manis, dan mereka hanya menggerutu, dan satu hal yang paling ku benci adalah bagaimana mereka semua memanggil luhan dengan oppa, padahal aku berani bertaruh mereka bahkan belum pernah berbicara langsung dengannya."
"bukankah kau senang karena digosipkan dengan luhan-ssi ?"
"pada awalnya, tapi pada saat aku meyadari bahwa jika ada juga yang menanyakan hal yang sama kepada luhan-oppa, dia akan merasa tidak nyaman. dan gosip itu sudah terlalu menyebar, aku takut hal itu sampai menyebar ke siswa tingkat II, atau terlebih III, aku tak mau cari masalah dengan nam mi ri-ssi, "
"kan bukan kau yang menyebabkannya munculnya gosip itu, kenapa kau yang memikirkan bagaimana perasaan luhan-oppa nantinya., jangan terlalu menyalahkan dirimu untuk hal yangbukan kau yang bersalah untu itu, arasseo ?"
aku hanya dapat menganggukkan kepalaku,
"aahh, aku rasa gosip ini memang sampai ke telinga si pshyco mi ri-sii, dan itulah satu-satunya alasan mengapa ia selalu menatapmu seakan ia ingin menguburmu hidup-hidup dengan tatapannya."
"aku juga pernah berfikir begitu, dan aku rasa itu adalah hal yang paling mungkin menjadi penyebabya."
mikki hanya menghela nafas, kami berdua melanjutkan pencarian kami, untuk pengganti si gila young jae,
trrrrr...trrrrr, kurasa hp dalam saku jasku berbunyi, dan benar! ini dari eommaku
"yoboseoyo.."
"dimana kamu, song ra? tidakkah kamu ingat bahwa kita harus pergi ke busan untuk memperingati kematian kakek-mu ?"
oopss.., aku lupa. aisshh..,
"oh, nae.., aku akan segera pulang, "
"janganberlama-lama, nanti kita bisa terlambat, arasseo ?!"
"nae eom-"
tiitt..tiit..tiit.., sambungan telefonnya sudah mati.
" apa kata eomma-mu ?"
"aku lupa bahwa sekarang aku harus pergi ke busan, mikki-ya."
"aahh,, tapi jangan biarkan aku mencari sendiri untuk pengganti si gila young jae, ayolah ! kita harus bergegas menemukan siapa , nanti eomma-mu bisa-bisa marah"
mikki benar "nae, kajja"
aku mengitari sekolah, dan mencari seseorang dengan skill bahasa inggris yang lumayan, dan tentunya dapat berani dan menjijikkan saat menentang pendapat orang, dan jangan lupa dengan intelegensi lumayan yang dapat membandingkan sejarah yang pernah terjadi ke realita, dan berpikiran tinggi dan kritis untuk kedepannya. hal itulah yang dibutuhkan untuk menjadi seorang debater, seorang pendebat.
dan ini bukanlah hal yang mudah untuk ditemukan, hanya sedikit orang yang bisa menjadi dalam kondisi yang kusebutkan diatas. terlebih, kami tidak munglin tau skill semua siswa yang ada disekolah.
dan disinilah kami kembali ke gedung siswa tingkat I setelah mikki memastikan bahwa dekat sana tidak ada lagi kawanan anak-anak tadi. kami berjalan menaiki tangga menuju lantai 2, dan seseorang yang sedang tidak ingin kutemui, ada disana bersama ke-2 sobatku, suho dan tae lay. matilah aku !
"annyeong!"
aku hanya menyapa mereka bertiga sebentar, dan tersenyum kecil,
"mau kemana, song ra-ya ?" tanya luhan-oppa
aku hanya menunjuk kesalah satu kelas, dimana mikki berdiri, lalu, akupun bergegas menyusul mikki, karena aku memang sedang tak ingin berlama-lama melihat wajahnya untuk saat ini., hatiku sudah cukup sakit untuk yang tadi.
"song ra-ya, bagaimana kalau min ji saja, ?" mikki berbisik kepadaku.
"ya, terserahmulah, kau lebih tau daripada aku, aku setuju-setuju saja."
"i hope we make a good decision"
"right.!"
lalu aku hanya mendengarkan mikki menawarkan untuk mengikuti lomba itu untuk menggnatikan young jae. dan setelah ia menyetujui dan setelah mikki memberitahu jadwal-jadwal latiha besok, dan jadwal keberangkatan ke universitas seoul yang mengadakan lomba tersebut, kita pamit pergi dan akhirnya bertemu lagi dengan mereka bertiga.
aku hanya tersenyum kecil dan bergegas turun tangga karena aku memang tak mau lagi bermala-lama disekolah sebelum bom meledak., eommaku akan marah besar, karena ia tak suka menunggu.
"song ra-ya, mau kemana ?" tanya song ra, salah satu anggota SHISC (SENIOR HIGH STUDENT COUNCIL) juga.
"aku? mau pulang, kenapa ?"
"gak ikut rapat kamu nanti ?"
"oh, iya., gomawo sudah mengingatkanku. aku mungkin gak ikut rapat, nanti aku minya izin, annyeong.., "
bodohnya aku melupakan hari ini hari sabtu, dimana aku harus mengikuti rapat SHISC (SENIOR HIGH STUDENT COUNCIL), dan artinya akuharus kembali ke atas, untuk bertemu dengan suho, ketua SHISC (SENIOR HIGH STUDENT COUNCIL) yang baru menggantikan jabatan yang dulunya dipegang olah luhan oppa. dan itu artinya aku harus meminta izin dan harus kembali kesana.
aku kembali menaiki anak tangga itu. dan bertemu mereka lagi,
"suho, aku, gak bisa ikut rapat nanti, ada urusan keluarga."
"tapi, rapat kita nanti membahas program festival band, program terbesar kita."
"ayolaah,, ini sangat penting."
tiba-tiba luhan-oppa ikut dalam percakapan kami.
"sepertinya mendesak sekali, ada apa ?" janagn sok peduli padaku. entah mengapa aku berada dalam mood yang buruk untuk melihatnya apalagi berbicara dengannya,
"ya, pokoknya penting lah. kalu ini tidak penting song ra juga tidak akan pergi"
"pergi kemana ?" apa urusannya aku mau kemana. aisshh
"busan. ya, ya ? cepatlah, song ra udah kena marah tadi sama eomma."
"masa' minta izin sama oppa. minta izin sama suho lah, dia kan ketuanya" dia membuatku kehilangan kesabaran.
"suho, boleh ya?" aku sudah mulai penatdengan lemparan-lemparan pertanyaan ini. aku seperti di permainkan olehmereka berdua.
"tanyalah sama luhan-hyung. boleh atau tidak" aku menunduk menyembunyikan emosiku, dan sebentar lagi bom diriku akan meledak,. bersiaplah,
"mmm, gimana ya ?" aku tida ingin melihatnya dan bahkan sekarang ia membuatku muak,
"YAA...!jangan melempar-lempar pertanyaan,! aku sudah terlambat untuk pergi dan kalian berdua malah mempermainkan aku. nan kkalke."
aku tidak tau bagaimana reaksi mereka tapi aku yakin mereka bertida termasuk lay terkejut dan terdiam. jarang-jarang aku marah besar seperti tadi, apalagi di keramaian. ah, barlah, lagian itu bukan kesalahan ku. mereka yang memancing-mancing emosiku.
"he's disgusting! he's such as a jerk!, i hate him,..!" dan inilah kebiasaanku saat aku sedang sangat kesal dengan seseorang. mengumpat tidakjelas.
aku berada di puncak emosiku saat ini. dan aku melihat kursi sialan dimana dua orang menjijikkan tadi duduk berdampingan. aku menendang-nendang kursi terkutuk tersebut. entah kakiku sudahbengkak sekarang aku tidak tahu. aku hanya tetap menendang kursi tersebut,
hanya satu hal yang bisa kulakukan untuk meampiaskannya dan aku sekarang dengan bodohnya tetap menendang kursi ini. dan tak terasa air mataku jatuh satu persatu.dan menghapusnya adalah hal percuma karena ia tak berhenti-henti keluar. tapi aku tetap menghapus nya, menghapus setiap air mata yangkeluar .
'i'm such a fool.
untuk apa aku menangisinya., huh ?
untuk apa aku melakukan hal-hal bodoh karena dia.?
untuk apa aku menyakiti diriku sendiri saat ini ?
demi apa aku tetap mencintainya ?
kenapa hati sialan ini bahkan jatuh untuk dirinya ?
kenapa otak bodoh ini bahkan selalu mengingat dirinya ?
kenapa aku bahkan tak bisa menerima semuanya ?
kenapa aku malah mengutuk diriku sendiri saat ini ?
KENAPA ?!
anybody please answer me..'
tendanganku perlahan berkurang, dan akhirnya aku berhenti.untuk apa aku menangisinya., huh ?
untuk apa aku melakukan hal-hal bodoh karena dia.?
untuk apa aku menyakiti diriku sendiri saat ini ?
demi apa aku tetap mencintainya ?
kenapa hati sialan ini bahkan jatuh untuk dirinya ?
kenapa otak bodoh ini bahkan selalu mengingat dirinya ?
kenapa aku bahkan tak bisa menerima semuanya ?
kenapa aku malah mengutuk diriku sendiri saat ini ?
KENAPA ?!
anybody please answer me..'
TBC
No comments:
Post a Comment