- Screen . adalah media yang dipake untuk mengantarkan tinta sablon ke obyek sablon. Bahan dari kain kassa berbentuk persegi empat. Kain kassa ini memiliki pori2 (lubang) yang akan dibentuk sesuai film yang kita buat. Ukuran screen ada 2 macam, ukuran lebarnya screen misalnya 30X40 cm dan ukuran pori2(lubang) screen misalnya 48.
- Film sablon. adalah cetakan desain gambar diatas kertas untuk membentuk afdrukan diatas screen. boleh dikatakan model gambar/desain/tulisan yang bakal kita tuangkan dalam obyek sablon (kaos, kertas, plastik, karton, dsb. Film ini biasanya dibuat melalui desain komputer yang diprint pake tinta laser (pake tinta print biasa sih bisa, tapi hasilnya kurang bagus). Desain sablon kebanyakan dibikin pake Corel ataupun Adobe.
- Rakel. Gunanya untuk mengkuaskan dan memindahkan tinta sablon yang ada di screen sehingga gambar terbentuk pada obyek sablon. Bahannya dari karet yang diberi pegangan kayu memanjang. Ada juga pegangan rakel yang terbuat dari alumunium
- Tinta sablon. Jenis tinta bermacam-macam dan nama tinta pun bergantung objek tempat kita nyablon ataupun hasil yang diinginkan. Tinta yang buat sablon kaos aja ada banyak macamnya. Ada juga tinta sablon kaos yang bisa bikin timbul setelah kita setrika dan ada tinta yang menyala di tempat gelap
- Cairan-cairan pencampur. gunanya untuk mencampurkan tinta agar sesuai dengan tingkat kekentalan and warnanya. Bisa cairan M3, M3 Super, tinner, minyak tanah, dan sebagainya.
- Meja sablon. Tentunya kalo kita mau nyablon perlu meja sablon untuk meletakkan obyek sablonannya. Meja sablon ini terbuat dari rangka besi atau kayu. Di bagian atas adalah kaca transparan, dan dibawahnya diletakkan lampu neon agar bisa terlihat jelas saat menyablon. Meja sablon ini juga bisa dibuat sendiri koq sesuai keinginan kita.
- Hair dryer. Berguna untuk mengeringkan tinta sablonan (terutama untuk sablon dengan banyak warna), apalagi pada saat musim hujan yang jarang ada sinar matahari terik. Juga berguna saat mengeringkan ulano ketika pembuatan afdruk di screen
- Lampu Neon, temannya meja sablon. Diletakkan di bawah kaca meja yang ditempel dengan rangka besi ataupun kayu.
- Tempat penjemuran. Bisa berupa kayu panjang berukuran 1,5 meter untuk tempat menjemur kaos yang sudah disablon agar cepat kering. Jumlahnya tergantung banyaknya kaos yang disablon. Peran sinar matahari terik sangat dibutuhkan agar proses pengeringan lebih cepat.
- Beberapa peralatan pendukung. Seringnya kita lebih banyak membutuhkan beberapa peralatan pendukung agar menyablon lebih mudah dan cepat. Banyak perlatan yng kadang tak terpikirkan malah bisa mmebantuk proses menyablon ini.
Mengenal tinta sablon menjadi bagian
penting dalam proses penyablonan. Berikut ini penjelasan singkat tentang tinta
sablon.
1. Tinta Sablon Waterbase
Tinta waterbase adalah tinta yang
berbasiskan air sebagai mediumnya. Tinta waterbase bersifat ceoat kering dan
memerlukan screen yang kerapatannya lebih lebar. Tinta waterbase ada 2 macam.
a. Binder/Extender
Tinta binder sifatnya encer dan
menyerap di kain. Tinta binder terdiri dari :
- Tinta Pigment : bersifat semi
transparan
- Tinta Super white : bersifat semi
oppaque (menyerap di kain)
b. Rubber/Pasta
Tinta ruber sifatnya adalah menempel
di permukaan dan sifatnya solid (kuat di kain)
2. Tinta Sablon Oil Base / Solvent
Tinta oilbase adalah tinta yang
berbasis minyak. Karena berbasis minyak maka tinta oil base tidak mudah kering.
Sifat berikutnya adalah perlu kerapatan screen yang kecil (Raster 77 LPI)
3. Tinta Sablon Special Effect
Sablon special effect adalah sablon
yang tidak menggunakan water maupun oilbase untuk menimbulkan effect tertentu.
Contoh sablon discharge atau cabut warna. Flocking dan sebagainya.
Afdruk sablon adalah proses setelah
desain dibuat dan kemudian dicetak didalam screen sablon. Secara umum ada 3
jenis afdruk sablon yang umum digunakan.
1. Afdruk Halus
Afdruk halus adalah afdruk
menggunakan screen dengan kerapatan screen yang tinggi. Hal ini dilakukan
berhubungan dengan media yang disablon dan tinta yang digunakan. Afdruk halus
ini menggunakan lubang screen yang lembut/kecil. Praktek afdruk halus
menggunakan tinta solvent/oil base (tinta berbasis minyak) biasanya untuk kartu
nama, plastik, kaca dsb.
2. Afdruk Kasar
Afruk kasar adalah afdruk dengan
menggunakan saringan screen yang besar. Afdruk ini biasanya menggunakan tinta
water base atau oil base special effect. Menggunakan screen T5 - T90. Tinta
yang digunakan biasanya menggunakan penguat (haltermittel). Aplikasi afdruk
kasar umumnya digunakan untuk sablon kaos atau tekstil.
3. Afdruk Tebal
Afdruk tebal digunakan untuk
menghasilkan sablon denga effect high density (sablon timbul). Obat afdruk yang
dipakai biasanya dengan ceramic. Hasil yang diperoleh adalah kaos
denganketebalan sablon yang tidak umum.
Pisah warna adalah salah satu proses
lanjutan setelah artwork/desain telah dibuat. Dalam pisah warna, desain yang
tadinya terdiri dari beberapa warna akan dipisah setiap warnanya sehingga
terbagi sesuai dengan warna yang menyusun desain tersebut.
Oiya, pisah warna ini akrab
digunakan dalam dunia sablon. Ada 2 jenis pisah warna yang paling populer
digunakan dalam dunia sablon.
1. Sparasi Spot Colour
Sparasi spot colour banyak digunakan
dalam dunia sablon. Sekitar 90% sablon menggunakan teknik pisah warna spot
colour. Misal, dalam satu kaos ada 3 warna, maka desain tersebut dipisah
berdasarkan ketiga warna tersebut. Umumnya sparasi spot colour menggunakan
aplikasi Corel atau Illustrator. Dengan bantuan aplikasi desain tersebut warna
dipisah dan print ke kertas kalkir sebagai bahan afdruk di screen.
2. Sparasi CMYK
Sparasi CMYK banyak digunakan di
desain yang berbasis raster/bitmap. Umumnya desainnya terdiri dari warna yang
kompleks, sehingga untuk memisahkannya dengan spot colour cukup rumit. Maka
desain dipisah menjadi 4 warna dasar (C=Cyan, M=Magenta, Y=Yellow, K=Black).
Tekniknya menggunakan tools
Photoshop dengan menggunakan frekuensi half tone dan angle.
Demikian sekilas tentang pisah
warna. Pisah warna menjadi bagian yang sangat penting dalam industri sablon
kaos.
Jika anda punya hobby desain, ada
baiknya anda mengenal jenis mencetak desain. Dengan mengenal jenisnya, Anda
akan mudah memilih jalur mana untuk menuangkan gagasan desain anda. Percetakan
secara umum dapat dibagi menjadi 3 jenis. Yaitu :
1. Cetak Offset
Cetak offset biasanya digunakan untuk peretakan kertas. Sebelum dilakukan cetak ke mesin percetakan, arttwork/ desain dibuat filmnya. Dengan film itu kemudian dilakukan pencetakan melalui mesin. Hasil peretakan offset biasanya untuk buku, nota, kemasan promosi, iklan dan sebagainya.
2. Cetak Sablon
Cetak sablon sering disebut screen
printing. Cetak jenis ini menggunakan screen/saring. Artwork yang telah dibuat
lalu dilakukan afdruk di screen. Dari hasil afdruk itu kemudian dituang tinta
dan disaput dengan rakel. Tinta yang disaput akan keluar dari screen ke media
yang disablon. Cetak sablon bisa diaplikasikan di banyak media, semisal :
kertas, plastik, kain, besi, aluminium, kaca, kayu dan media lainnya.
3. Cetak Digital
etak digital atau sering disebut
dengan digital printing prosesnya dimulai dari desain lalu dicetak dengan
menggunakan printer. Hasilnya sesuai dengan desain yang dibuat. Media printing
bisa di kertas, kaos (Direct to Garmen) atau ke plastik yang biasanya digunakan
untuk spanduk.
4. Cetak Air Brush
Cetak jenis ini menggunakan sprayer. Cat yang ada di tabung kemudian disemprotkan dengan bantuan tekanan udara. Cetak jenis ini seperti melukis dengan semprotan cat. Hasilnya seperti mural atau seni air brush di motor, mobil dan sebagainya.
No comments:
Post a Comment