“Pada Kesempatan kali ini
ekonomi kelas x .blogspot.com akan membahas mengenai Indikator Ketimpangan
Distribusi Pendapatan. Materi ini saya ulas guna untuk memudahkan kalian
memahami Pendapatan Nasional”
Ada beberapa
indikator untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi pendapatan. Berikut
beberapa contohnya.
1. Koefisien Gini (Gini Ratio)
Koefisien Gini
biasanya diperlihatkan oleh kurva yang disebut Kurva Lorenz, seperti yang
diperlihatkan kurva di bawah ini.
Dalam Kurva
Lorenz, Garis Diagonal OE merupakan garis kemerataan sempurna karena setiap
titik pada garis tersebut menunjukkan persentase penduduk yang sama dengan
persentase penerimaan pendapatan. Koefisien Gini adalah perbandingan antara
luas bidang A dan ruas segitiga OPE.
Semakin jauh
jarak garis Kurva Lorenz dari garis kemerataan sempurna, semakin tinggi tingkat
ketidakmerataannya, dan sebaliknya. Pada kasus ekstrim, jika pendapatan
didistribusikan secara merata, semua titik akan terletak pada garis diagonal
dan daerah A akan bernilai nol. Sebaliknya pada ekstrem lain, bila hanya satu
pihak saja yang menerima seluruh pendapatan, luas A akan sama dengan luas
segitiga sehingga angka koefisien Gininya adalah satu (1). Jadi suatu distribusi
pendapatan makin merata jika nilai koefisien Gini mendekati nol (0).
Sebaliknya, suatu distribusi pendapatan dikatakan makin tidak merata
jika nilai koefisien Gininya mendekati satu.
Tabel berikut
ini memperlihatkan patokan yang mengatagorikan ketimpangan distribusi
berdasarkan nilai koefisien Gini.
Nilai Koefisien Gini | Distribusi Pendapatan |
.... < 0,4 | Tingkat ketimpangan rendah |
0,4 < 0,5 | Tingkat ketimpangan sedang |
.... > 0,5 | Tingkat ketimpangan tinggi |
Bank Dunia
mengukur ketimpangan distribusi pendapatan suatu negara dengan melihat besarnya
kontribusi 40% penduduk termiskin. Kriterianya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Distribusi Pendapatan | Tingkat Ketimpangan |
Kelompok 40% termiskin pengeluarannya < 12% dari keseluruhan pengeluaran | Tinggi |
Kelompok 40% termiskin pengeluarannya 12%–17% dari keseluruhan pengeluaran | Sedang |
Kelompok 40% termiskin pengeluarannya > 17% dari keseluruhan pengeluaran | Rendah |
Sumber :
Eko, Yuli. 2009. Ekonomi 1 : Untuk SMA dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional : Jakarta.
Mulyati, sri Nur dan Mahfudz, Agus dan Permana, Leni. 2009. Ekonomi 1 : Untuk Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional : Jakarta.
Materi terkait :
No comments:
Post a Comment